Mohon tunggu...
Azizah Fikri
Azizah Fikri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Telor Asin Sae

20 Desember 2017   07:46 Diperbarui: 20 Desember 2017   09:37 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diantara banyak penjual kuliner dan oleh-oleh khas Malang salah satu yang menarik untuk di bahas adalah produksi home industry telur asin atau yang lebih dikenal dengan nama telur asin SAE. Telur asin merupakan telur bebek yang diolah dengan cara diasinkan sehingga nikmat untuk dijadikan lauk maupun dimakan tanpa nasi.

Produsen telah menekuni usaha telur asin ini kurang lebih selama 20 tahun. Diantara beberapa alasan yang dikemukakan produsen adalah karena telur asin adalah makanan yang bisa dijadikan lauk untuk makan sendiri atau hajatan, dan konsumen telur asin tidak terbatas usia. Dari anak kecil sampai dewasa aman mengkonsumsi telur asin.

Produsen memilih nama SAE diambil dari bahasa Jawa yang artinya bagus, baik. Jadi telur asin yang diproduksi adalah telur asin yang memiliki kualitas baik dan aman dikonsumsi.

Telur Asin SAE ini dikemas dan direbus secara dadakan atau biasa di kenal dengan bahasa "fresh", setiap hari produsen memproduksi telur asin jadi setiap harinya pula stok pasti baru. Telur Asin SAE diproduksi dalam jumlah besar, jadi pintu rumah produksi selalu terbuka lebar utuk para pelanggan, catering, reseller ataupun eceran.

Telur asin SAE ini diproduksi  Sukun Kota Malang. Atas nama Bapak Sugeng Suryanto. Telur Asin SAE dipasarkan di beberapa tempat, diantaranya di rumah, di pasar minggu belakang MOG dan di pasar rampal. Untuk yang di pasar minggu belakang MOG dibuka dari pukul 6.00 pagi sampai pukul 11.00. Jadi untuk para pengunjung yang olahraga sekalian bisa membeli telur asin SAE. Selain di pasar minggu dan pasar rampal, telur asin SAE dijual di pasar Dinoyo.

Telor asin ini diolah dan di produksi sendiri oleh keluarga Bp. Sugeng Suryanto. Mulai dari proses ternak, proses pengasinan, proses jadi hingga proses penjualan. Pembuatan Telor Asin ini menggunakan batu bata merah yang dikombinasikan dengan garam dan air. Telor asin diproduksi setiap hari dalam jumlah sekurang kurangnya 1000 butir. Terdapat jasa layanan antar dalam kota dengan minimum pembelian 100 butir.

Harga penjulan telor asin ini beragam berdasarkan waktu. Saat ini, tepatnya pada tanggal 16 Desember 2017, harga telor asin seharga RP 2.500,00/biji  tapi biasa ditulis 10.000/4 biji(harga sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti harga di Pasar). Telor asin ini akan bertahan selama 7 hari bila dikeluarkan dari kresek dan bila di taruh di dalam kulkas akan bertahan selama 14 hari. Produsen menyediakan telor asin rasa sedang dan rasa asin masir, tergantung dari permintaan pelanggan.

Oleh : Azizah Fikri Rifdah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun