"Manusia merupakan salah satu dari beberapa makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk individu dan makhluk sosial"
Manusia merupakan salah satu dari beberapa makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Dalam kajian ilmu pengetahuan banyak yang menyatakan adanya kesamaan antara hewan dan manusia dalam struktur tubuh dan organ.Â
Namun dalam kenyataannya manusia sangatlah berbeda dengan hewan karena manusia mempunyai akal yang harus digunakan dengan sebaik-baiknya, perasaan yang menjadikan manusia punya rasa bijaksana, dan manusia mempunyai budi pekerti yang digunakan untuk saling menghormati dan memiliki kesopanan antar sesama.
Pernyataan yang menyatakan manusia adalah makhluk yang sebaik-baiknya dilandaskan dalam Al-Qur'an surat al-Isra' ayat 70. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 70).
Dalam prespeksi Islam semua manusia sama kedudukan maupun derajatnya yang membedakan adalah iman dan taqwa yang tertanam pada dada masing-masing manusia. Walaupun manusia tersebut mempunyai kecantikan, kekayaan, dan jabatan yang tinggi namun tidak memiliki iman dan taqwa maka manusia tersebut masih rendah derajatnya.
Baca juga : Kita adalah Makhluk Sosial
 Apalagi manusia yang tidak menggunakan fithrah (akal dan budi pekerti) yang telah diberikan dengan bijaksana maka banyak yang menyamakan dengan hewan bahkan ada yang menyebut sebagai manusia berperilaku hewan, sangat mencengangkan bukan sebutan tersebut.
Ketika membahasa tentang manusia pasti tidak asing dengan frasa makhluk individu dan makhluk sosial.
Manusia hidup di bumi memiliki dua peran, yaitu manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu memiliki arti bahwa manusia diciptakan dan dilahirkan memiliki ciri khas yang berbeda tiap manusia, baik dalam hal wajah, sifat, bahkan fisik.
Adapaun unsur-unsur manusia sebagai makhluk individu, yaitu unsur jasmani dan rohani, unsur jiwa dan raga, dan unsur fisik dan psikis. Dari unsur-unsur tersebut sebagai makhluk individu tidak dapat memisahkan antar unsur tersebut karena unsur-unsur itu yang menjadi satu kesatuan.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki beberapa arti antara lain manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain, manusia membutuhkan bantuan orang lain, dan masih banyak lagi.Â
Manusia sebagai makhluk sosial selain berhubungan dengan sesama manusia, manusia juga harus berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Allah SWT telah menjelaskan tentang peran manusia sebagai makhluk sosial di dalam Al-Qur'an surat al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13).
Baca juga : Realitas sebagai Makhluk Sosial di Masa Pandemi Saat Ramadhan
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia berbeda-beda agar adanya interaksi antar sesama manusia untuk saling mengenal dan mempelajari.
Berbicara tentang kehidupan bernegara dan politik pasti berhubungan dengan pemimpin. Pada hakikatnya manusia di bumi sebagai seorang kholifah atau pemimpin, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 30. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30).
Selain dalam Al-Baqarah ayat 30 Allah SWT juga menyebutkan dalam surat Al-An'am ayat 165 yang berbunyi:
"Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di Bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman, dan sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-An'am 6: Ayat 165).
Peran manusia sebagai makhluk individu dalam bernegara (politik) salah satunya mengenai tanggung jawab setiap warga negara. Setiap warga negara yang hidup dalam suatu negara harus taat pada peraturan-peraturan yang berlaku di negara tersebut. Dan itu merupakan tanggung jawab tiap warga negara. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu:
Ibn umar r.a berkata : saya telah mendengar rasulullah saw bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya.Â
Baca juga : Makhluk Sosial Harus Peduli Dengan Keadaan Sosial
Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya.Â
Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya. (HR. Bukhari Muslim).
Sedangkan peran manusia sebagai makhluk sosial dalam bernegara (politik) salah satunya dalam pengambilan keputusan harus dilakukan dengan musyawarah. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan usulan, kritik, dan saran dari orang lain. Allah memerintahkan manusia untuk saling bermusyawarah dalam surat asy-Syura ayat 38 yang berbunyi:
"dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka," (QS. Asy-Syura 42: Ayat 38).
Selain dalam hal musyawarah peran manusia sebagai makhluk sosial adalah harus berlaku adil terhadap sesama. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.Â
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl 16: Ayat 90).
Peran manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bernegara (politik) sangatlah banyak. Peran tersebut antara lain menjadi warga yang saling tolong menolong, menjadi warga yang selalu toleransi terhadap sesama, adanya PEMILU, dan masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H