Mohon tunggu...
Richah DianAzizah
Richah DianAzizah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Walisongo Semarang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tak harus menunggu hebat untuk memulai tapi mulailah untuk menjadi hebat. Buat tempatmu bangga bukan kamu bangga dengan tempat keberadaanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pandu

22 April 2020   06:39 Diperbarui: 22 April 2020   06:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pandu..

Slalu tersemat indah nama itu

Nama yang menjadikan rindu tiada rasa

Nama yang menjahit kenangan indah bersama

Pandu..

Karna kau kebersamaan kami ada

Karna kau kami saudara

Karna kau kami bak satu tubuh

Karna kau kami belajar sederhana

Karna kau kami tau kerasnya perjuangan

Karna kau kami saling menghormati

Karna kau kami saling bertukar canda

Pandu..

Kenangan patok tenda itu

Desak riuh dalam tenda

Makan pun tak berasa

Terkadang kami tidur beratapkan langit

Kami tidur beralaskan tanah

Dingin yang menjadi selimut

Kami tidur bercahayakan bintang

Pandu..

Kau mampu menumbuhkan cinta di hati kami

Kau mampu menghilangkan ego kami

Kau pun tlah menghilangkan rasa sakita kami

Masih terngiang jelas di kepala kami

Tangan berdarah karna tali temali

Kaki bengkak karna jelajah medan jalan kaki

Kulit hitam karna terbakar matahari

Suara serak karna terus bernyanyi

Pandu..

Karna cinta kami

Kami rela berbaju basah

Kami rela bermandikan keringat

Kami rela tidur bak ikan pindang

Kami rela harus berbagi makan sampai tak kenyang

Kami rela dihukum berpuluh kali

Kami rela mempelajari kode-kode yang tak dimengerti

Kami rela berdiri berjam-jam

Kami rela mata tertutup sampai malam

Kami rela merasakan beratnya perjuangan

Pandu..

Terima kasih atas semua yang kau beri

Terima kasih tlah menjadikan kami tunas muda

Terima kasih tlah menjadikan kami karang dilautan

Terima kasih tlah menjadikan kami pohon indah nan sejuk

Terima kasih pengalaman yang tak tertandingi

Pandu..

Kami akan slalu menyelipkan namamu dalam nadi

Kami akan slalu mengingatkan kerasnya berjuang untukmu

Kami akan rindu segala kegiatanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun