Upaya Meningkatkan Minat Baca di Indonesia masih memiliki tingkat literasi yang rendah dibandingkan dengan negara lain. Peringkat minat baca Indonesia berdasarkan World's Most Literate Nations Ranked tahun 2016 menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei. Indonesia hanya unggul dari Botswana, sebuah negara bekas jajahan Inggris yang terletak di Benua Afrika. Dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia jauh di bawah Singapura yang berada di peringkat 36, diikuti Malaysia dan Thailand yang masing-masing di peringkat 53 dan 59. Data UNESCO tahun 2019 menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia hanya 0,001%, artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang gemar membaca. Rendahnya minat baca ini tentu menjadi PR besar bagi semua pihak untuk meningkatkannya.
Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca di Indonesia:
- Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini
Pentingnya mengenalkan anak pada budaya membaca  sejak  dini. Orang tua dapat mulai  membacakan buku cerita kepada anaknya sebelum tidur. Sekolah juga dapat membantu dengan menyediakan taman membaca yang menarik dan  kegiatan membaca yang menyenangkan bagi  siswa.
- Menyediakan Fasilitas Baca yang Memadai
Perpustakaan merupakan sarana penting untuk meningkatkan minat membaca. Pemerintah perlu membangun lebih banyak perpustakaan di daerah terpencil dan menyediakan koleksi buku yang beragam dan menarik. Perlu juga dibuat taman baca di taman kota dan ruang publik lainnya. Perpustakaan diperlukan agar setiap orang mempunyai kesempatan belajar yang sama, tanpa  batasan karena usia atau status sosial. Perpustakaan hendaknya menjadi pusat kegiatan yang pengembangan minat membaca dan kebiasaan membaca.
- Mengadakan Kegiatan Literasi yang Menarik
Kegiatan literasi yang menarik merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan minat membaca masyarakat. Contoh kegiatannya antara lain membaca buku bersama, diskusi buku, lomba membaca puisi, cerpen, dan debat. Selain itu, dapat juga menyelenggarakan festival buku dan bazar buku murah, dll.
- Memanfaatkan Teknologi
Teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan minat membaca. Saat ini sudah banyak  e-book dan audiobook yang bisa diakses dengan mudah melalui smartphone atau tablet. Pemerintah dan penerbit perlu bekerja sama untuk menyediakan buku elektronik dan buku audio dengan kualitas lebih baik.
- Menjadikan Tokoh Panutan sebagai Duta Baca
Melibatkan tokoh panutan seperti artis, penyanyi, dan influencer sebagai duta membaca bisa menjadi strategi yang efektif untuk membuat masyarakat, khususnya generasi muda, tertarik membaca.
Beberapa contoh program dan kegiatan yang telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca di Indonesia:
Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Gerakan Literasi Bangsa (GLB), Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan Ayo Membaca yang diluncurkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Festival Literasi yang diadakan oleh berbagai daerah di Indonesia.
Adanya minat baca yang tinggi di Indonesia memiliki berbagai dampak positif, antara lain:
- Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan Bahasa dan komunikasi
- Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia dan kualitas hidup masyarakat
- Meningkatkan Kreativitas dan imajinasi
- Meningkatkan kemampuan berfikit kritis dan analitis
Kesimpulan dari pembahasan diatas, dikarenakan meningkatkan minat baca bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan Kerjasama semua pihak, diharapkan budaya membaca di Indonesia dapat berkembang dan Tingkat literasi Masyarakat dapat meningkat. Mari Bersama-sama kita upayakan peningkatan minat baca di Indonesia untuk membangun bangsa yang lebih maju dan sejahtera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H