Pantun merupakan jenis karya sastra dari puisi lama atau tradisional. Pantun sangat menarik, bahkan dari zaman dahulu sampai zaman sekarang ini penggunaan pantun sangat populer dikalangan masyarakat, hingga banyak artis-artis menggunakan pantun sebagai modal dalam ciri khas kepopulerannya. Memang ada beberapa orang yang mahir dalam pembuatan pantun karena kebiasaan daerah tempat tinggalnya yang sering menggunakan pantun dalam komunikasi maupun acara resmi, Namun pantun juga dapat dipelajari dalam pendidikan formal yaitu diawali dalam lembaga pendidikan SD (SekolahDasar) atau MI (Madrasah Ibtidaiyah) khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia kompetensi menulis. Agar siswa dapat membuat dan menulis pantun, tentunya siswa harus mengetahui tentang jenis-jenis pantun dan ciri-ciri pantun terlebih dahulu, berikut penjelasannya.
Berdasarkan bentuknya, ada beberapa jenis pantun yaitu pantun biasa, pantun karmina, pantun seloka dan talibun. Namun dalam pembelajaran menulis MI yang diajarkan adalah pantun biasa, yaitu mempunyai ciri-ciri:
- Terdiri atas satu bait dan satu bait terdiri atas empat baris.
- Baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran.
- Baris ketiga dan baris keempat merupakan isi.
- Pola rimanya a-b-a-b.
- Pada setiap baris hanya terdiri dari 8-12 suku kata.
Jenis-Jenis Pantun Berdasarkan Isinya
Pantun Jenaka
Pantun jenaka yaitu pantun yang berfungsi untuk menghibur, karena isinya lucu.
Contoh:
Ikan lele di rawa-rawa
Ikan gabus tak muncul juga
Perutku sakit menahan tawa
Melihat gigi anda ompong semua   Â
Pantun Teka-Teki