Mohon tunggu...
Azizah
Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi UIN Jakarta/FDIKOM/Pengembangan Masyarakat Islam

azizah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ahklak terhadap Tetangga

4 November 2024   13:02 Diperbarui: 4 November 2024   13:04 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya tugas ini adalah untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah studi islam yang di bimbing oleh dosen pengampu bapak Muhammad Firdaus L.c.,MA.,Ph.d

Azizah

NIM 12405051050122

Mahasiswa jurusan pengembangan masyarakat islam

Fakultas dakwah dan ilmu komunikasi

Akhlak terhadap tetangga

Tetangga adalah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita . Kita sering kali saling membantu urusan yang tidak bisa diselesaikan sendiri.Dalam Islam, tetangga memiliki hak-hak tertentu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis Rasulullah SAW, seperti hak untuk mendapatkan rasa aman dari gangguan.Dalam ajaran Islam, hak tetangga atas tetangganya begitu besar.

Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya" (Muttafaq 'alaih).

maka tetangga dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup bersama dalam masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai persahabatan, dan keharmonisan kebebasan untuk menjalankan prinsip kebersamaan masing-masing dengan tidak saling mengganggu, mencurigai, dan prasangka buruk baik untuk beribadah maupun dalam bentuk-bentuk di luar ibadah. Memberikan hadiah, memberi salam, berwajah cerah ketika berjumpa, mencari tahu jika tidak kelihatan, membantunya ketika memerlukan bantuan mencegah berbagai macam gangguan, material maupun inmaterial, menghendaki kebaikannya, memberikan nasehat terbaik, mendoakannya semoga mendapatkan hidayah Allah (Muhammad, 2016).

Keharmonisan hubungan bertetangga sebenarnya sangat amat penting, sebab kekuatan sendi-sendi sosial suatu masyarakat sangat ditentukan oleh keharmonisan hubungan antar anggotanya. Seorang ahli pikir Yunani kuno seperti yang dikutip oleh Kansil menyatakan bahwa manusia itu adalah Zoon Politicon, artinya manusia sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi makhluk yang suka bermasyarakat. Oleh karena sifatnya yang suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial (Shaleh, 2005)

*Kedudukan Tetangga Bagi Seorang Muslim

Hak dan kedudukan tetangga bagi seorang muslim sangatlah besar dan mulia. Sampai-sampai sikap terhadap tetangga dijadikan sebagai indikasi keimanan.Bahkan besar dan pentingnya kedudukan tetangga bagi seorang muslim sangatlah ditekankan, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

"Jibril senantiasa menasehatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapat bagian harta waris" (HR. Bukhari 6014, Muslim 2625)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan: "Bukan berarti dalam hadits ini Jibril mensyariatkan bagian harta waris untuk tetangga karena Jibril tidak memiliki hak dalam hal ini. Namun maknanya adalah beliau sampai mengira bahwa akan turun wahyu yang mensyariatkan tetangga mendapat bagian waris. Ini menunjukkan betapa ditekankannya wasiat Jibril tersebut kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam" (Syarh Riyadhis Shalihin, 3/177) muslim.or.id

Untuk dapat menjaga harmonisasi antar tetangga, maka ada beberapa etika yang harus diperhatikan kepada sesama tetangga berdasarkan Sabda Nabi Saw, antara lain:

a.Tidak Menyakitinya Dengan Ucapan, Atau Perbuatan.

b.Bersikap Dermawan Dengan Memberikan Bantuan Kepada Tetangga:

c.Menyembunyikan aib seseorang dan tidak boleh menyebarkannya.(E.S.Nurulloh, 2019, p. 20).

Syaikh Abdurrahman As Sa'di menjelaskan ayat ini: "Tetangga yang lebih dekat tempatnya, lebih besar haknya. Maka sudah semestinya seseorang mempererat hubungannya terhadap tetangganya, dengan memberinya sebab-sebab hidayah, dengan sedekah, dakwah, lemah-lembut dalam perkataan dan perbuatan serta tidak memberikan gangguan baik berupa perkataan dan perbuatan" (Tafsir As Sa'di, 1/177)

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam juga bersabda:

"Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya" (HR. At Tirmidzi 1944, Abu Daud 9/156, dinilai shahih oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 103)

Maka jelas sekali bahwa berbuat baik terhadap tetangga adalah akhlak yang sangat mulia dan sangat ditekankan penerapannya, karena diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Selain itu, ada sejumlah adab bagi tetangga sebagaimana disebutkan Imam Al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Dn dalam Majm'ah Rasil al-Imam al-Ghazli (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 444), sebagai berikut: 

  :  

  Artinya: "Adab bertetangga, yakni mendahului berucap salam, tidak lama-lama berbicara, tidak banyak bertanya, menjenguk yang sakit, berbela sungkawa kepada yang tertimpa musibah, ikut bergembira atas kegembiraannya, berbicara dengan lembut kepada anak tetangga dan pembantunya, memaafkan kesalahan ucap, menegur secara halus ketika berbuat kesalahan, menundukkan mata dari memandang istrinya, memberikan pertolongan ketika diperlukan, tidak terus-menerus memandang pembantu perempuannya." (nu.or.id)

Hak tetangga menurut Imam Ghazali secara ringkas antara lain yaitu :

Harus memulainya dengan mengucapkan salam

Banyak berbicara dengannya.

Jangan bertanya mengenai keadaannya sebab hal itu kerap Membingungkan mereka.

Menjenguk yang sakit.

Bertakziah kepada yang kena musibah.

Ikut merasakan senang jika mereka senang.

Menyertainya ketika mendapat musibah.

Memaafkan kekurangan dan kelirunya.

*Balasan bagi Orang yang Menyakiti Tetangga

Dari Abi Syarihin dia berkata:" Nabi Saw. Bersabda: " Demi Allah tidak beriman,

Demi Allah tidak beriman, dan demi Allah tidak beriman". Beliau ditanya:" Siapa dia ya Rasulullah?", Beliau menjawab:" yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman Karena tindakannya yang merusak." (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan lain-lainnya)(Muhammad Abdul 'Aziz Al Khuli, 1989).

Berikut ini akan diutarakan beberapa macam akhlak terhadap tetangga diantaranya adalah:

a.Sorang muslim harus menjaga rahasia tetangganya.Menghindari segala bentuk tingkah laku kita yang menyebabkan terganggunya Tetangga baik secara moral atau material, seperti berteriak keras-keras atau berpesta ria dengan riuh dan bising sehingga tetangga merasa terganggu Khususnya pada waktu malam.

b. Saling mengunjungi tetangga adalah sangat penting untuk mempererat silaturahmi. Ini biasanya dilakukan pada saat kelahiran, pernikahan, kematian, dan sebagainya.

c.. Seorang harus membicarakan hal-hal yang baik terhadap tetangganya dan jika

orang lain yang memburuk-burukannya maka kita harus memeliharanya akan

nama baik tetangga kita.

d.antara sesama istri tetangga hubungan baik harus tetap diutamakan

Menghindari gosip dan fitnah

e.hubungan baik bukan hanya tentang tetangga sebelah rumah, akan tetapi

kesemua tetangga yang ada (Muhammad Abdurrahman, 2016).

Hak bertetangga tidak terbatas hanya menahan diri untuk tidak mengganggu Semata, tetapi juga sabar dan bersikap lemah lembut dalam menghadapi gangguan (Ibnu Qudamah, 2000)

Seorang muslim yang benar-benar dibimbing oleh imannya ia bersikap toleran Kepada tetangganya ia sangat bersahaja, rendah hati dan ramah dalam bergaul Denganya. Ia berhati lembut, dan menyadari bagaimana berkomunikasi dengan baik. Ia Memiliki kepekaan terhadap tetangganya, berbagi kenikmatan dan membantunya manakala tetangganya berada dalam kesempitan. Dia mencintai tetangga sebagaimana mencintai dirinya sendiri.Demikianlah benarnya prediksi Nabi Saw yang sudah bersabda lebih kurang 15 abad yang silam tentang apa yang terjadi terhadap orang orang yang bertetangga. 

Jadilah kalian sebagai orang-orang yang menghargai tetangga,mencintai tetangga, menyayangi tetangga, menjadi penolong terhadap tetangga, dan menjadi saudara yang lebih dekat dari saudara kandung sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun