Pemuda juga merupakan makhluk yang memiliki interaksi sosial yang tinggi, mereka sering bermain dengan teman sebayanya. Pada saat pandemic berlangsung, kegiatan tersebut memiliki resiko yang tinggi menularkan virus pada orang lain terutama orang di rumah. Pemuda yang tidak memiliki urgensi untuk keluar rumah, pada akhirnya menahan diri untuk melakukan aktivitasnya dirumah saja sekaligus membantu mengurangi angka positif covid-19. Walaupun hanya dirumah saja, mereka juga membantu menyebarkan informasi tentang covid di media sosial, menggalang dana secara online, mengasah skill dan menambah pengetahuan lewat webinar-webinar yang sering diadakan.
Keterkaitan Peran Pemuda pada Masa Pandemi dengan Teori Tindakan Sosial
Weber membagi tindakan sosial menjadi 4 tipe, yaitu tindakan rasional, tindakan berorientasi nilai, tindakan afektif dan tindakan tradisional. Tindakan rasional mengacu pada tindakan yang dilandasi oleh rasionalitas actor demi mencapai tujuan tertentu. Tindakan yang berorientasi pada nilai mengacu pada tindakan yang dilandasi oleh kepercayaan terhadap nilai-nilai tertentu. Tindakan afektif atau afeksi yang mengacu pada tindakan yang dilandasi oleh perasaan seorang individu. Tindakan tradisional mengacu pada tindakan yang dilandasi oleh tradisi.
Jika dilihat dari tipe tindakan sosial Weber, peran pemuda pada masa pandemi ini masuk kedalam tipe tindakan rasional. Mereka membantu dengan tujuan agar covid-19 cepat berakhir di Indonesia dengan cara menjadi relawan medis ataupun non-medis. Adapun bantuan-bantuan yang dilakukan oleh pemuda selain menjadi relawan dengan cara membantu menggalang dana bagi masyarakat yang terdampak covid-19. Memberikan sosialisasi tentang covid kepada keluarga juga bertujuan agar mengetahui seberapa bahaya virus ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H