Mohon tunggu...
Siti NurAzizah
Siti NurAzizah Mohon Tunggu... Lainnya - Siti Nur Azizah

Demak - Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Operasi Bilangan Matematika Aljabar dalam Al Quran

5 Mei 2022   16:35 Diperbarui: 5 Mei 2022   16:59 6755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                         Oleh : Siti Nur Azizah

Dalam kehidupan ini, kita tidak akan lepas dari konsep perhitungan seperti yang terangkum dalam ilmu matematika. Sebenarnya ilmu matematika bukan hanya sampai pada konsep pehitungan saja. Tetapi dalam arti luas, beberapa keadaan pun memerlukan matematika untuk menyelesaikan suatu masalah sehari-hari seperti menyelesaikan masalah dengan logika, berpikir kritis dan sistematis.

Matematika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu besaran, struktur, ruang dan perubahan. Para ahli matematika menemukan konsep dalam ilmu matematika dengan mengumpulkan berbagai pola dan bentuk. Dari hal tersebut, kemudian digunakan untuk merumuskan asumsi baru dan menetapkan kebenaran melalui metode penalaran yang berasal dari aksioma dan definisi dalam matematika.

Mengenai objek matematika seperti angka dan titik masih menjadi perdebatan, apakah memang sebenarnya mutlak sudah ada di alam semesta atau mereka diciptakan untuk ditemukan oleh manusia sebagai salah satu jalan kemajuan ilmu pengetahuan?

Namun, dalam konsep ilmu matematika tentang bentuk, susunan, besaran, dan hal yang terhubung di dalamnya terklasifikasikan pada tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Perbedaan yang mendasar dari tiga bidang ini yaitu aljabar melibatkan angka dan abstraksi angka, analisis mengasumsikan kontinuitas dan batas, dan sedangkan geometri berkaitan dengan bentuk dan konsep terkait. Lantas siapakah penemu Aljabar?

Ulama islam yang bernama Al-Khawarizmi. merupakan ilmuan matematika yang menemukan konsep aljabar. Karya terbesar yang diciptakannya terdapat dalam buku "Al-kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa`lmuqabala" tentang aljabar yang menjadi landasan penting bagi imu matematika aljabar modern. Berkat penemuannya ini Al-Khawarizmi dijuluki sebagai "Bapak Matematika" yang menjadikan aljabar menjadi cabang matematika yang dipelajari secara luas di dunia sampai sekarang.

Pengelompokkan aljabar terbagi dari berbagai macam yaitu aljabar elementer, aljabar linear dan aljabar abstrak. Dalam kehidupan aljabar dipandang sebagai aktivitas manusia (as human activity), sebagai aktvitas otak (as brain activity), aktivitas personal (as personal activity), dan sebagai aktivitas yang bermakna (as meaningful activity).

Konsep aljabar dapat kita temukan dalam banyak ayat Al-Qur'an ketika digali lebih dalam. Dimana konsep aljabar ini tidak terlepas dari beberapa komponen diantaranya yaitu bilangan dan operasi bilangan. Karena dalam Surat Al Hijr ayat 19 mengisyaratkan bahwa pentingnya mengetahui suatu bilangan. Ayat ini menerangkan tentang suatu ukuran yang secara tidak langsung dapat kita ketahui mempunyai kaitan dengan bilangan atau angka.

Bilangan merupakan suatu konsep matematika yang berupa angka yang berguna dalam kehidupan sehari-hari terutama pada hal pengukuran. Terdapat sejumlah 38 bilangan disebutkan dalam Al-Qur'an yang terdiri dari bilangan satuan (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9), bilangan belasan (11, 12, 19), bilangan puluhan (10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99), bilangan ratusan (100, 200, 300), bilangan ribuan (1000, 2000, 3000, 5000), bilangan puluhan ribu (50000), bilangan ratusan ribu (100000), dan bilangan pecahan (2/3, 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6, 1/8, 1/10). Maka dapat dipahami bahwa bilangan sangat berhubungan erat dengan Al-Qur'an.

Terdapat berbagai banyak bilangan dalam Al-Qur'an yang dijelaskan di atas, kita sudah mengetahui bahwa operasi bilangan terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Bagaimana operasi bilangan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an?

Pertama kali dapat kita jumpai operasi bilangan dalam Al-Qur'an pada Surat Al-Baqarah (2) ayat 196.

Pada arti ayat ini terdapat kalimat "maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari)". Secara mudahnya jika ditulis dalam kalimat matematika adalah 3 + 7 = 10. Tetapi kita belum tahu yang dimaksudkan dari bilangan jumlah 10 ini menjelaskan mengenai apa. Untuk mengetahui lebih jelas lagi dapat dikembangkan konsep ini dengan penjumlahan menggunakan variabel 3x + 7x =10x yaitu dimana tersebut x menjelaskan satuan hari. Sehingga diperoleh 3 hari + 7 hari = 10 hari.

Yang kedua pada Q.S Al-Baqarah (2) ayat 237.

Ayat ini menjelaskan bahwa seorang istri yang dicerai oleh suaminya namun mereka belum bercampur atau berhubungan badan maka isteri tersebut mendapatkan hak atas mahar yang diberikan suaminya yaitu seperdua atau setengah dari yang telah ditentukan. Jika dimaknai secara matematika, ayat di atas memuat operasi pengurangan sederhana yaitu 1 -- (1/2) adalah total mahar dan (1/2) adalah bagian mahar yang harus diberikan.

Sebagai contoh, misalkan maharnya adalah x maka diperoleh bagian mahar yang harus diberikan yaitu x -- (1/2)x = (1/2)x. Jika diketahui mahar (x) sebesar 4.000.000 maka bagian mahar yang harus diberikan adalah (1/2) dari 4.000.000 yaitu 2.000.000.

Yang ketiga pada Q.S Al-Baqarah (2) ayat 261.

Ayat ini tidak menjelaskan konsep operasi perkalian secara tegas. Namun Al-Qur'an memberikan gambaran yang akan memunculkan operasi perkalian bilangan. Dalam konsep operasi perkalian kita akan mengetahui bahwa munculnya operasi perkalian bersumber dari operasi penjumlahan bilangan berulang.

Dijelaskan dalam ayat ini bahwa 1 biji akan menumbuhkan 7 batang, dan tiap-tiap batang terdapat 100 biji. Karena operasi penjumlahan telah disebutkan dalam Al-Qur'an, maka untuk menentukan keseluruhan biji, seseoramg dapat melakukan dengan cara menghitung

100 + 100 + 100 + 100 + 100 + 100 + 100 = 700 sama dengan 7 x 100

Penjumlahan 100 berulang sebanyak 7 kali sehingga diperoleh 700. Konsep penjumlahan berulang inilah yang sebenarnya merupakan konsep operasi perkalian. Jadi pernyataan dan adalah sama. Sehingga operasi perkalian merupakan bentuk operasi penjumlahan yang berulang.

Yang keempat ditemukan dalam Surat An-Nisaa ayat 11, 12, dan ayat 176.

Ketiga ayat ini menjelaskan mengenai operasi pembagian yang membahas tentang pembagian harta waris. Ada aturan tertentu atas perolehan ahli waris atas harta waris yaitu dengan enam variasi pembagian yang terkumpul pada bilangan pecahan dalam Al-Qur'an. Masalah pembagian harta warisan (faraaidh) dan pembagian harta rampasan perang (ghanimah) sangat berkaitan dengan operasi pembagian dalam Al-Qur'an. Dalam beberapa konsepnya perlu mempelajari lebih dalam untuk memahaminya.

Jadi, dapat kita ketahui Al-Qur'an mengajarkan bahwa aljabar merupakan konsep matematika yang berhubungan dengan permasalahan kontekstual, contohnya yaitu dengan perintah puasa, kisah Ashabul Kahfi yang tinggal di dalam gua, cerita Nabi Nuh yang tinggal bersama kaumnya, pembagian harta waris, dan lain sebagainya. Sehingga dapat kita tegaskan ketika mempelajari Al--Qur'an, kita juga dapat belajar konsep matematika aljabar begitupun sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun