Mohon tunggu...
Aziza Fitriah
Aziza Fitriah Mohon Tunggu... Psikolog - Dosen S1 Psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Kegiatan sebagai dosen dan psikolog membuat saya harus selalu update terhadap informasi dan pengalaman yang saya jalani menggugah saya untuk berbagi informasi kepada masyarakat, agar segala fenomena dan kondisi sosial masyarakat dapat berkembang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kapasitas "Komunikasi Terapeutik" Upaya Penurunan Stunting pada Kader Posyandu Masa Depan Desa Samuda Belawang

11 Oktober 2023   17:07 Diperbarui: 11 Oktober 2023   17:14 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan/Dokpri

Angka stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 24,4% (SSGI 2021). Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendahmdibandingkan anak-anak seusianya. Tingginya angka kasus stunting di Kab. Barito Kuala menjadi perhatian penting untuk dilakukan upaya yang intensif dalam menurunkan kasus tersebut. Proses pemberian makanan pada bayi dan anak menjadi pekerjaan rumah yang harus ditingkatkan komposisi nutrisi agar pemenuhan gizi pada anak dapat terpenuhi.

Gizi ibu hamil sangat penting untuk mencegah permasalahan stunting tersebut. Dari permasalahan tersebut kuta dapat mengetahui pentingnya terpenuhi gizi ibu sejak hamil, memberikan ASI atau menyusui dan gizi pada MP ASI balita. Proses pemberian makanan pada bayi dan anak menjadi pekerjaan rumah yang harus ditingkatkan komposisi nutrisi agar pemenuhan gizi pada anak dapat terpenuhi. Pemberian makanan gizi seimbang dengan basis makanan rumahan yang mudah di proses dan diolah agar para ibu mudah memenuhi nutrisi pada bayi dan anak. Dalam mewujudkan hal tersebut ibu perlu dampingan oleh para kader posyandu di sekitar tempat tinggal mereka agar mendapatkan informasi dan dukungan yang lengkap dalam memenuhi unsur Kesehatan dalam pemberian makanan pada anak.

Kader posyandu adalah anggota masyarakat yang diberikan keterampilan untuk menjalankan posyandu [Nurpudji, 2006]. Peran kader secara umum adalah melaksanakan kegiatan pelayanan dan mensukseskan bersama masyarakat serta merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat desa. Peran dan fungsi para kader posyandu merupakan ujung tombak dalam bergeraknya program yang dicanangkan pemerintah dalam bidang Kesehatan, salah satunya mendampingi para ibu dalam memberikan nutrisi gizi seimbang untuk bayi dan anak. 

Masalah yang dirasakan para kader posyandu dalam mengedukasi para ibu yaitu sulitnya memberikan pemahaman yang mampu mengubah perilaku dan meningkatkan motivasi para ibu dalam memberikan makanan dengan gizi seimbang berbasis menu rumahan. Pendampingan oleh orang yang terdekat dalam hal ini termasuk kader posyandu sangat penting. Untuk itu kader posyandu perlu dilatih agar mempunyai pengetahuan tentang ASI ekslusif dan MP-ASI. Hal serupa juga dilakukan oleh Margareta (2019), bahwasanya Kader dan Ibu terutama wajib mengetahui tentang pemenuhan gizi seimbang pada bayi dan balitanya sehingga terhindar dari masalah stunting (Margaretta, 2019).

Peran kader secara umum adalah melaksanakan kegiatan pelayanan dan mensukseskan bersama masyarakat serta merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat desa. Kemampuan komunikasi kader menjadi poin utama dalam penyampaian informasi dan edukasi kepada masyarakat ataupun klien yang diberikan pelayanan konseling. Oleh karena itu, dalam pengabdian ini dilakukanlah kegiatan peningkatan kapasitas "komunikasi Terapeutik" pada kader Posyandu dalam mendampingiibu dalam pemberian makan bayi dan anak Menu Rumahan dalam Upaya penurunan stunting di Kecamatan Belawang, Barito Kuala.

Adapun materi yang diberikan dalam kegiatan ini adalah yang pertama "komunikasi efektif". Komunikasi dikatakan efektif jika tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik pula. Sehingga mampu merubah perilaku, sikap, dan pengetahuan si penerima pesan sesuai harapan komunikator Materi yang kedua yang diberikan yaitu, "mendengarkan aktif", yaitu saat pasien atau klien menyampaikan pesan atau hal yang diceritakannya maka kader mampu mendengarkan secara aktif sehingga mampua memberikan ringkasan dari pembicaraan sehingga klien atau pasien dapat mengetahui bahwa kader mendengarkan dan memahami sudut pandang dan persepsinya. Adapun materi ketiga dalam kegiatan ini adalah empati, yaitu kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan pasien atau klien, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan juga membayangkan diri sendiri berada di posisi orang tersebut. Empati memainkan peran penting dalam membangun dan menjaga hubungan kader dengan pasien atau klien.

Materi selanjutnya, setelah materi 'Komunikasi Teraupeutik" adalah memberikan informasi mengenai semua tentang menu rumahan berbasis bahan local. Setelah itu mengajak semua peserta praktek pembuatan menu makananmenu rumahan berbasis bahan lokaal dengan gizi seimbang dengan tema "isi piringku". Kegiatan ini disambut dengan meriah dan antusias dari para peserta. Mereka mempraktekkan memasak dengan semangat karena telah mendaptkan ilmu dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan, khususnya terkait kandungan gizi dari setiap komponen bahan makanan yang dimasak, takaran gizi di sampaikan oleh ahli gizi dari Puskesmas Belawang yang hadir sebagai narasumber kegiatan peningkatan kapasitas kader. proses pemaparan semua materi dan berpraktek langsung, banyak terjadi diskusi diantara para peserta, pegawai perangkat desa, dan pemateri-pemateri.

Dokumentasi kegiatan Peningkatan Kapasitas kader/Dokpri
Dokumentasi kegiatan Peningkatan Kapasitas kader/Dokpri
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat pada Kader posyandu "Masa Depan" desa Samuda Kec. Belawang Barito Kuala adalah sebagai penerapan ilmu pengetahuan terkait keterampian komunikasi terapuetik dan literasi menu makanan MPASI bagi bayi dan balita berbasis menu rumahan, selain itu terjalinnya Kerjasama antara Perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Muhammadiyah Banjarmasin kepada mitra Desa Belawang sebagai wujud penerapan hasil kerja dosen untuk masyarakat.

Pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal merupakan target menu yang dipraktekan di Indonesia menawarkan nutrisi yang luar biasa. Ikan lele atau ikan nila misalnya, kandungannya tidak kalah baik dengan ikan-ikan impor. Jangan lupakan umbi-umbian yang beranekaragam, ubi ungu, ubi jalar, singkong dan lain sebagainya juga menawarkan nutrisi yang baik untuk perkembangan anak. Namun banyak faktor yang membuat pada ibu sulit menghadapi tantangan dalam pemenuhan nutrisi makanan bagi bayi dan anak. Kondisi tersebut muncul kesadaran bahwa aktivitas pemberian makanan dengan gizi seimbang berbasis menu rumahan sejatinya adalah sebuah proses alamiah, bahan-bahan makanan yang banyak ditemui di sekitar lingkungan tempat tinggal, dan diolah sesuai menu makanan sehari-hari dirumah.

Salah satu sumber pangan yang digunakan dalam menu praktek pada kegiatan ini adalah Sayur Kalakai, sayur ini merupakan tanaman yang tumbuh subur diarea pekarangan dan rumah warga desa Samuda Kec. Belawang, tumbuhan ini tumbuh secara organik tanpa pupuk ataupun pestisida. Kalakai memiliki nama latin Stenochlaena palustris, tumbuhan ini termasuk salah satu tanaman jenis pakis atau paku-pakuan yang memiliki panjang 5 -- 10 m dan tumbuh di hutan rawa-rawa. Daun kalakai yang sudah tua akan berwarna hijau segar. Sedangkan daun yang masih muda memiliki warna merah tua gelap dan berlendir pada tangkainya Kalakai adalah tumbuhan sebagai sumber makanan dan tanaman obat bagi masyarakat Kalimantan seperti suku Banjar,Kutai dan Dayak, bagian yang diambil batang dan daun. Kalakai juga dapat digunakan dalam pembuatan minuman herbal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun