Mohon tunggu...
Aziza Ayu Hikmawati
Aziza Ayu Hikmawati Mohon Tunggu... Lainnya - " Education is not the learning of facts, but the training of the mind to think."

"Belajar bukanlah mempelajari sebuah fakta, tetapi melatih fikiran untuk berfikir"

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Yuk Mengenal Intelegensi bagi Anak Usia Dini Beserta Pendekatan dan Cara Mengukurnya

27 Maret 2022   11:56 Diperbarui: 27 Maret 2022   11:59 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" This intelligence cannot be judged by the ease of learning, so we can achieve this intelligence by exploring what we have learned. " 

Istilah kecerdasan sangat dikenal dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Hal ini dikarenakan pendidikan menghadapi anak dengan  kemampuan kecerdasan yang berbeda-beda. Pendidik perlu memahami keragaman kecerdasan siswa. Keberagaman perlu dipahami agar dapat memberikan pelayanan yang tepat untuk mencapai tujuan pendidikan. Intelegensi merupakan kemampuan yang dimiliki setiap anak dalam mengungkapkan cara berfikir yang dapat dijadikan sebagai modalitas belajar dan pemecahan masalah dalam keseharianya.

Pada anak perlu memiliki kecerdasan, yaitu keterampilan yang berkaitan dengan  bakat dan kreativitas. Adapun definisi, yang dikemukakan oleh para ahli dengan berbagai variasi. Jadi ada banyak kesamaan definisi Thornberg, Freeman, Robinson, dan Robinson. Berikut ini penjelasan dari definisi tersebut yaitu antara lain :

1. kecerdasan adalah ukuran perilaku individu. Kecerdasan diukur melalui perilaku individu, hubungan interpersonal, dan kinerja. Kecerdasan dapat didefinisikan dalam beberapa cara. Artinya, kemampuan berpikir abstrak,  menalar, memahami, beradaptasi dengan lingkungan, dan kemampuan keseluruhan individu untuk bertindak secara sengaja dan  rasional dalam hukum lingkungan.

2. Menurut Freeman (Abror, 1993:43) , intelegensi mempunyai pengertian:

-  Kecerdasan adalah penyesuaian atau adaptasi  individu terhadap lingkungan secara keseluruhan.

-  intelegensi adalah kemampuan untuk belajar, dan

-  intelegensi adalah kemampuan berpikir abstrak, sedangkan

3. Berdasarkan Robinson dan Robinson (Woolfolk dan Nicolich, 1984 : 130), kecerdasan dijabarkan sebagai :

- Kapasitas buat belajar

- Pengetahuan komprehensif yang diperoleh manusia, dan

- Kemampuan menyesuaikan diri secara sukses itu dengan menggunakan situasi baru dan lingkungan

Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan tentang konsep intelegensi, yaitu suatu kemampuan psikis yang meliputi proses berpikir rasional, yang tidak dapat diamati secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari berbagai tindakan. Ini adalah manifestasi dari proses berpikir rasional. 

Teori Kognitif intelegensi

Kognitif adalah proses berpikir. Artinya, kemampuan individu untuk mengasosiasikan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan satu atau lebih peristiwa. Ide-ide dasar teori piaget, Piaget menemukan beberapa konsep dan prinsip tentang sifat-sifat perkembangan kognitif anak diantaranya yaitu meliputi :

- Anak adalah pembelajar yang aktif, mereka secara natural memiliki rasa ingin tahu tentang dunia mereka dan secara aktif berusaha mencari informasi untuk membantu pemahaman  dan kesadarannya tentang realitas dunia yang mereka hadapi itu. Dalam memahami dunia mereka secara aktif anak-anak menggunakan apa yang disebut oleh piaget schema yaitu konsep atau kerangka yang ada dalam fikiran anak yang digunakan untuk mengorganisasikan dan menginterprestasikan informasi.

-  Saat mereka mengatur apa yang telah mereka pelajari dari pengalaman mereka, mereka secara bertahap mengembangkan pandangan holistik tentang bagaimana dunia bekerja. Semisal dengan mengamati bahwa makanan, mainan, atau objek-objek lain yang selalu jatuh ketika ia lepaskan, dari hal tersebut anak mulai membangun pemahaman awal tentang gravitasi.

-  Anak beradaptasi dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan regulasi. Asimilasi terjadi ketika seorang anak mengintegrasikan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi terjadi ketika anak menjadi terbiasa dengan informasi baru.

-  Proses ekuilibrasi menunjukan adanya peningkatan kearah bentuk-bentuk pemikiran yang lebih kompleks, yakni keadaan seimbang antara struktur kongnisinya dan pengalamannya dilingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang antara asimilasi dan akomodasi, namun keadaan seimbang ini tidak dapat bertahan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Kita mungkin menghadapi situasi di mana istilah yang kita kenal sekarang tidak sepenuhnya menjelaskan dunia. Hal ini menyebabkan konflik kognitif, semacam ketidaknyamanan psikologis yang mendorong untuk mencoba memahami apa yang mereka amati, dan anak-anak akhirnya dapat menyelesaikan konflik yang sebelumnya bingung. Kita dapat memahami apa yang terjadi dan menyeimbangkan pikiran kita. Gerakan ini menciptakan proses yang memfasilitasi perkembangan pemikiran dan pengetahuan anak dari satu tingkat ke tingkat yang lebih kompleks.

Perkembangan kognitif menurut Piaget Anak-anak secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif yaitu sensorimotor, praoperasi, operasi kongkret, dan operasi formal. 

Tingkatan urutan kognitif Piaget adalah sebagai berikut :

1. Tahap Sensorimotor Tahap ini berlangsung sejak lahir sampai sekitar usia  2 tahun. Bayi memperdalam pemahaman mereka tentang dunia dengan mengoordinasikan pengalaman sensorik (misalnya, melihat dan mendengar) dengan perilaku fisik dan motorik.

2. Tahap praoperasi, berlangsung pada usia 2 tahun hingga 7 tahun. Anak-anak mulai mengekspresikan dunia dengan kata-kata dan gambar, melampaui hubungan sederhana antara informasi sensorik dan perilaku fisik.

3. Tahap operasional spesifik berlangsung sekitar 7 sampai 11 tahun. Anak-anak dapat melakukan operasi pada objek. kita juga dapat bernalar secara logis selama ini berlaku untuk contoh tertentu atau konkret.

4. Tahap operasi formal,berlangsung antara usia 11 hingga masa dewasa. Individu melampaui pengalaman-pengalaman konkret dan berfikir secara abstrak dan lebih logis, remaja mengembangkan gambaran mengenai keadaan yang ideal. Pendekatan Teoritis mengenai intelegensi.

Selanjutnya menurut Maloney dan Ward (dalam Azwar, 2011)  ada beberapa empat pendekatan untuk memahami hakikat kecerdasan yaitu antara lain meliputi : pendekatan teori belajar, pendekatan Neurobiologis , pendekatan psikometris, dan pendekatan teori perkembangan. Berikut adalah penjelasan dari keempat pendekatan tersebut yaitu antara lain : 

1. Pendekatan Teori Belajar

Pendekatan ini berfokus pada perilaku yang terlihat, reaksi seseorang terhadap situasi tertentu dan bagaimana beradaptasi dengan situasi tersebut. Perilaku kecerdasan adalah  perilaku di mana proses belajar berlangsung (pada tingkat fungsional yang tinggi) dan merupakan reaksi individu terhadap situasi eksternal. Kecerdasan bukanlah karakteristik, tetapi  kualitas pembelajaran yang dilakukan. Ini seperti teori relativitas intelek sendiri, karena lingkungan belajar itu sendiri dianggap menentukan kualitas dan  cadangan perilaku manusia.

2. Pendekatan Neurobiologis

Pendekatan neurobiologis menduga bahwa kecerdasan memiliki dasar anatomis dan biologis, sehingga perilaku cerdas dapat ditelusuri kembali ke dasar neuroanatomi dan neurofisiologisnya. Pendekatan ini mengarah pada berbagai teori kecerdasan yang menghubungkan perilaku kecerdasan dan sifat-sifatnya dengan aspek biologis.

3. Pendekatan Psikometris

Pendekatan ini berasumsi bahwa kecerdasan merupakan komposisi atau karakteristik yang dapat berbeda-beda pada setiap orang. Pendekatan ini bersifat kuantitatif. Psikolog lebih tertarik pada psikometri, sehingga mereka memprioritaskan metode praktis  klasifikasi dan prediksi berdasarkan hasil pengukuran kecerdasan daripada mengeksplorasi sifat kecerdasan. Sebagai aturan, setelah  tes kecerdasan dibuat, konfigurasi / konsep terukur yang sebenarnya ditentukan. Ada dua aliran penelitian dalam pendekatan ini. Yang satu praktis dan menekankan pemecahan masalah, dan yang lainnya lebih fokus membangun konsep dan  teori. Pendekatan psikologis telah memunculkan berbagai ukuran kecerdasan yang digunakan saat ini.

4. Pendekatan Teori Perkembangan

Penelitian kecerdasan berfokus pada isu-isu pengembangan kecerdasan kualitatif yang terkait dengan tahap individu perkembangan biologis. Piaget, sebagai salah satu tokoh dalam pendekatan ini, mengemukakan bahwa kecerdasan adalah bentuk  adaptasi biologis tertentu antara individu dengan lingkungannya.

Mengukur intelegensi

Pengukuran intelegensi yaitu proses mengetahui sejauh mana kemampuan berfikir anak yang diperoleh bahkan juga bisa mengetahui bakat anak. Pada umumnya pengukuran intelegensi dengan menggunakan butir soal yang berisi bilangan, kalimat, ruang dan sebagainya. Intelegensi ditetapkan dalam ukuran yang disebut dengan Intelegensi Quotient (IQ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun