Mohon tunggu...
Aziza Ayu Hikmawati
Aziza Ayu Hikmawati Mohon Tunggu... Lainnya - " Education is not the learning of facts, but the training of the mind to think."

"Belajar bukanlah mempelajari sebuah fakta, tetapi melatih fikiran untuk berfikir"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenali Konsep, Logika, dan Pengambilan Keputusan

13 Maret 2022   00:41 Diperbarui: 13 Maret 2022   00:53 2059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

b. Penalaran Silogistik 

Penelitian awal dalam studi penalaran silogistik didasarkan pada laporan peserta tentang "apa yang terjadi di kepala saya" juga dikenal sebagai prosedur "berbicara monyet" ketika peserta secara verbal mengungkapkan langkah-langkah yang mereka gunakan untuk memecahkan masalah. Meskipun teknik introspeksi ini tidak memiliki dasar pengetahuan empiris yang diperlukan, 3 variabel independen telah muncul darinya: bentuk argumen, isi argumen, dan pluralitas peserta individu. Bentuk, salah satu cara untuk menyelesaikan silogisme adalah dengan menggambar diagram yang disebut diagram Venn. Beberapa silogisme lebih sulit daripada yang lain karena pengetahuan dan kemampuan Anda untuk mengenali argumen logis ketika Anda menghadapinya.


Pengambilan Keputusan 


a. Penalaran Induktif 

Bentuk lain dari penalaran disebut penalaran induktif. Dalam penalaran induktif, kesimpulan biasanya dinyatakan secara implisit atau eksplisit dalam konteks pernyataan probabilitas. Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasanya membuat keputusan yang tidak benar-benar mencerminkan hasil dari paradigma silogistik yang dipikirkan dengan matang, tetapi dalam konteks induktif, di mana keputusan didasarkan pada masa lalu dan kesimpulan didasarkan pada apa yang dirasakan sebagai pilihan terbaik dari sejumlah alternatif.

Induksi dalam logika proses penalaran dari yang khusus ke yang umum. Francis Bacon mengusulkan induksi sebagai logika penemuan ilmiah dan deduksi sebagai logika argumen. Faktanya, kedua proses ini digunakan bersama secara teratur dalam ilmu empiris, dengan pengamatan peristiwa atau induksi tertentu dan dari prinsip atau deduksi yang diketahui, prinsip hipotetis baru dirumuskan dan hukum dihasilkan.


Mengukur Kemungkinan/probabilitas 

Disadari atau tidak, hampir setiap keputusan berkaitan dengan kemungkinan keberhasilan. Misalnya, kami berencana untuk bepergian saat langit terlihat cerah, atau membawa payung dan sepatu anti air saat langit mulai mendung. Dalam beberapa kasus, probabilitas suatu peristiwa dapat dihitung dengan matematika, tetapi dalam kasus lain hanya ditentukan oleh pengalaman sebelumnya.

Mengenai probabilitas yang hanya ditentukan oleh pengalaman sebelumnya, Tversky dan Kahneman (Kahneman, 1973; Tversky & Kahneman, 1981) telah meneliti probabilitas. Hasil dari penelitian ini adalah munculnya human error dalam penelitian ini. Subjek cenderung menurunkan ukuran probabilitas generalisasi berdasarkan sampel yang sangat terbatas untuk digeneralisasikan. Mereka cenderung melebih-lebihkan sesuatu yang akrab atau umum di sekitar mereka.


Keterwakilan Heuristik 

Dalam mengukur peluang/probabilitas suatu kejadian tidak hanya dipengaruhi oleh ketersediaan kejadian tersebut tetapi juga seberapa besar kejadian tersebut representatif dalam kaitannya dengan seberapa mirip kejadian tersebut dengan karakteristik populasi/keseluruhan. Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh Tversky dan Kahneman (1972) tentang heuristik keterwakilan, banyak orang hanya memperhatikan sampel tanpa melihat keseluruhan populasi. Dalam sebuah penelitian, banyak partisipan yang salah menjawab pertanyaan yang diajukan karena rata-rata mereka hanya terpaku pada satu kata dalam kalimat pertanyaan. Dalam penelitian lain juga ditemukan bahwa orang juga cenderung mengabaikan jumlah sampel saat mengukur probabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun