Mohon tunggu...
Aziza Ayu Hikmawati
Aziza Ayu Hikmawati Mohon Tunggu... Lainnya - " Education is not the learning of facts, but the training of the mind to think."

"Belajar bukanlah mempelajari sebuah fakta, tetapi melatih fikiran untuk berfikir"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mari Kita Ketahui tentang Konsep Kreativitas dalam Psikologi

27 Februari 2022   20:58 Diperbarui: 27 Februari 2022   21:02 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Animism is a feature of pre-operational thought. Animism is the belief that inanimate objects have qualities "life" and can move. A little boy showing animism this by saying "the tree pushes the leaves and makes them" fall" or "the pavement made me fall".

Development is the pattern of movement or changes made at fertilization and continues throughout the life cycle. One aspect that experiences human development is cognitive. The term cognitive (cognitive) comes from the word cognition which is equivalent to know which means knowing, in a broad sense cognition is the acquisition, regulation and use of knowledge. Selanjutnya istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu domain atau domain psikologi manusia yang meliputi segala perilaku mental yang berkaitan dengan pemahaman, pertimbangan, pemrosesan informasi, pemecahan masalah, intensionalitas, dan keyakinan. Based on this understanding, it can be concluded that cognitive development is the stages of changes that occur in the span of human life to understand, process information, solve problems and know something. Most psychologists, especially cognitive experts, believe that the process of human cognitive development takes place from birth. Utilization of the capacity of the human cognitive domain has started to run since using sensors and motor.

Tahapan perkembangan kognitif adalah Sensory motor stage (age 0 -- 2 years), preoperational stage (2-7 years old), and concrete operational stage (7-11 years)

Berikut ini adalah penjelasan mengenai tahapan-tahapan perkembangan kognitif, yang meliputi:

1. In the sensory-motor stage (at the age of 0-2 years)
Pada tahap ini, mereka belum memiliki kemampuan untuk mengembangkan kreativitasnya. Because, at this stage the child's actions are still in the form of reflexive physical actions, their view of objects is still not permanent, they do not have the concept of space and time, they do not have the concept of cause and effect, in the form of games, they are still a repetition of reflexes. Tidak memiliki konsep diri, ruang dan tidak memiliki kemampuan berbahasa.

2.  preoperational stage (2-7 years old)
Pada tahap ini kemampuan mengembangkan kreativitas sudah mulai tumbuh karena anak sudah mulai tumbuh karena anak sudah mulai mengembangkan memori dan memiliki kemampuan untuk berpikir tentang masa lalu dan masa depan, bahkan untuk waktu yang singkat.

3. concrete operational stage (7-11 years)
 Faktor-faktor yang memungkinkan kreativitas berkembang adalah:
- Anak-anak sudah mulai bisa melakukan operasi mental
- Mulai berpikir logis dalam bentuk sederhana
- Mulai mengembangkan kemampuan untuk mempertahankan identitas diri
- Konsep ruang semakin luas
- Sudah sangat sadar akan masa lalu, sekarang, dan masa depan
- Sudah bisa membayangkan sesuatu, meski biasanya masih membutuhkan bantuan benda konkret.

Ada juga beberapa faktor yang mendukung berkembangnya potensi kreatif ini, yaitu:

- Adolescents are able to perform a combination of actions proportionally based on logical thinking
- Adolescents are able to do combinations of objects proportionally based on logical thinking
- Teenagers already have an understanding of relative space
- Teenagers already have an understanding of relative time
- Adolescents are able to separate and control variables in dealing with complex problems
- Adolescents are able to do relative abstraction and think hypotheses
- Teenagers already have an ideal self
- Teenagers have mastered abstract language

Selanjutnya ada juga konsep Talent. Bakat secara umum dikenal sebagai kemampuan dasar yang merupakan kelebihan alami seseorang dan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Bakat bisa menjadi sesuatu yang menjadi jalan menuju kesuksesan jika diasah dan dikembangkan dengan baik. Bakat juga bisa menjadi hal yang berlalu jika Anda tidak menemukan cara untuk maju. So it can be concluded that talent can be interpreted as an innate ability, as a potential that still needs to be developed and trained in order to be realized. Menurut Howard Gardner Gardner tentang teori bakat dalam psikologi dimana manusia memiliki berbagai jenis bakat, diantaranya :

- Teori bakat bahasa (linguistics): adalah bakat mengelola kata dan bahasa.
- Teori bakat logika matematika (mathematical): adalah bakat menggunakan logika, terutama yang berkaitan dengan matematika.
- Teori bakat musik (musical) : adalah bakat bermusik.
- Teori bakat kinestetik (kinestetik): adalah bakat untuk mengontrol gerakan tubuh.
- Teori bakat spasial (spasial): adalah bakat yang berhubungan dengan persepsi visual.
- Teori bakat interpersonal: adalah bakat untuk berhubungan dan memahami orang.
- Teori bakat intrapersonal: adalah bakat untuk memahami diri sendiri.
 - Teori bakat naturalistik: adalah bakat untuk memahami unsur-unsur dalam lingkungan alam.
- Teori bakat eksistensial: adalah bakat dan kepedulian terhadap masalah moral

Ada juga faktor yang dapat mempengaruhi bakat dalam psikologi, yang meliputi:
1. Keunggulan atau potensi individu yang dibawa sejak lahir. Karena bawaan akan sangat menentukan pembentukan dan perkembangan teori bakat dalam psikologi individu. Kelebihan yang dimiliki individu ditentukan oleh faktor bawaan dan kelebihan tersebut hanya akan dapat berkembang sampai batas tertentu. Lingkungan tidak akan mampu mengubah bentuk individu di luar batas kelebihan yang dimiliki individu tersebut.

2. Kepentingan individu yang bersangkutan Suatu teori bakat dalam psikologi tertentu tidak akan berkembang dengan baik jika tidak dibarengi dengan minat yang cukup tinggi pada bidang atau hal yang sesuai dengan teori bakat dalam psikologi. Misalnya seseorang yang memiliki teori bakat dalam psikologi cukup tinggi sebagai ahli mekanik, jika tidak atau kurang tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan mesin, maka teori bakatnya dalam psikologi tidak akan dapat berkembang dengan baik.

3. Motivasi individu Suatu teori bakat dalam psikologi akan kurang berkembang atau tidak akan menonjol jika tidak dibarengi dengan motivasi yang cukup tinggi untuk mengaktualisasikannya, karena motivasi erat kaitannya dengan semangat individu untuk mencapai suatu tujuan.

4. Nilai hidup yang dimiliki oleh individu. Yang dimaksud dengan nilai kehidupan disini adalah bagaimana individu memberi makna pada sesuatu dalam hidupnya, dalam hal ini berkaitan dengan teori bakat dalam psikologi sebagai bintang film, teori bakat dalam psikologi tidak akan dapat berkembang dengan baik. jika memberikan makna negatif. hingga profesi sebagai bintang film.

5. Kepribadian individu. Karena kepribadian ini juga berperan sangat penting dalam pengembangan teori bakat dalam psikologi individu, misalnya konsep diri, kepercayaan diri, keuletan atau keteguhan dalam berusaha, kesediaan menerima kritik dan saran guna mencapai keberhasilan yang tinggi.
 
6. Kematangan (maturity). Teori bakat dalam psikologi tertentu akan berkembang dengan baik ketika mendekati atau menginjak masa sensitifnya. Satu hal yang sulit bagi individu adalah dalam menentukan kapan (pada usia berapa) suatu keunggulan atau teori bakat dalam psikologi tertentu sudah matang untuk dikembangkan atau dilatih, karena untuk setiap keunggulan dan untuk setiap individu kematangan belum tentu atau tidak selalu sama.

Ada juga konsep kreativitas. Kreativitas dapat didefinisikan tergantung pada bagaimana orang melihatnya. Ini karena dua alasan, pertama karena kreativitas adalah "konstruk hipotetis" dan kedua, definisi kreativitas tergantung pada landasan teoretis di mana definisi tersebut dibuat. Berdasarkan penekanannya, pengertian kreativitas dibagi menjadi empat dimensi, yaitu: orang, proses, produk dan pers. Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan lima karakteristik yang mencirikan keterampilan berpikir kreatif, yaitu: kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, elaborasi, dan redefinisi. Selain itu, definisi kreativitas juga dibagi menjadi definisi konsensual dan konseptual. The consensual definition emphasizes the aspect of creative products that are assessed from the level of creativity of expert observers.

Apa Definisi Konsensual dan Konseptual?

The consensual definition is based on the following assumptions:
- produk kreatif atau tanggapan yang dapat diamati adalah manifestasi dari kreativitas puncak
- creativity is something that can be remembered with outside observers and they can also agree that something is a creative product
- creativity differs in degrees, and observers can come to an agreement that one product is more creative than another.
 Dari pengertian tersebut sering digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni, baik yang menyangkut produk, manusia, proses maupun lingkungan tempat orang-orang kreatif mengembangkan kreativitasnya, sedangkan

Definisi konseptual berangkat dari konsep kreativitas tertentu yang diterjemahkan ke dalam apa yang disebut kriteria kreatif. Although both emphasize the product, this definition does not only rely on observer consensus in assessing creativity, but on certain criteria. We can say that a product is creative if:
1. the product is new, unique, useful, correct, or valuable for a particular need
2. More heuristic in nature, which shows methods that have not been or are rarely done by others before.

So this definition is more based on the assessment of the appraiser who is usually more than one person, in this definition the subjective consideration is very large.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun