Dunia anak adalah dunia bermain, sepadat apapun pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah, jangan sampai menghilangkan hak mereka untuk bermain. Malah lebih bagus lagi kalau selalu belajar sambil bermain, mereka juga akan senang, dan ketika anak-anak senang pelajaran pun mudah ditangkap oleh anak-anak.
Apa sih belajar itu?
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Apa aja ya tujuan belajar secara umum?
Tujuan belajar secara umum itu yaitu untuk memperoleh dan meningkatkan tingkah laku manusia dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap positif, dan berbagai kemampuan lainnya. Ada 3 tujuan belajar secara umum yaitu :
1. Untuk memperoleh pengetahuan
Dalam hal ini pengetahuan  akan meningkatkan daya kemampuan berfikir seseorang. Begitu juga sebaliknya kemampuan berfikir akan berkembang melalui ilmu pengetahuan 7ang dipelajari.
2. Menanamkan konsep dan keterampilan
Keterampilan yang dimiliki setiap individu adalah melalui proses belajar. Penanaman konsep itu membutuhkan keterampilan, baik secara jasmani maupun rohani.
3. Membentuk sikapÂ
Kegiatan belajar juga bisa membentuk sikap seseorang. Dalam hal ini, pembentukan sikap mental peserta didik akan sangat berhubungan dengan penanaman nilai-nilai sehingga menumbuhkan kesadaran di dalam dirinya.
     Setiap orang pasti membutuhkan teori-teori pembelajaran agar bisa memahami proses kompleks inheren( pembelajaran). Nahh saya akan menjelaskan tentang macam-macam teori belajar dan di sini ada 3 teori belajar secara umum yaitu:
1. Teori belajar Behaviorisme, adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori tersebut berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
2. Teori belajar kognitivisme, ini mulai berkembang sejak abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik ini memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya yaitu mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
3. Teori belajar konstruktivisme, merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya nantik akan diperluas melalui konteks yang terbatas. Konstruktivisme ini berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan bahwa konstruktivisme itu suatu upaya untuk membangun tatanan susunan hidup yang berbudaya modern.
      Dan proses belajar itu dapat dikenali melalui beberapa karakteristik , berikut ini hal-hal yang menggambarkan ciri-ciri dari belajar :
1. Terjadi perubahan tingkah laku ( kognitif, efektif, psikomotor, dan campuran) baik yang diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsungÂ
2. Perubahan tingkah laku hasil belajar pada umumnya akan menetap atau permanen
3. Proses belajar umumnya membutuhkan waktu tidak sebentar dimana hasilnya adalah tingkah laku individuÂ
4. Proses belajar dapat terjadi dalam interaksi sosial di suatu lingkungan masyarakat dimana tingkah laku seseorang dapat berubah karena lingkunganya.
    Di materi pembelajaran pasti ada yang namanya sumber belajar dimana sumber belajar ini merupakan faktor pendukung keberhasilan implementasi kurikulum. Sumber belajar juga menjadi salah satu komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar. Diantara lain sumber belajar juga memiliki fungsi yaitu :
1. Meningkatkan produktifitas pendidikan
2. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaranÂ
3. Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luasÂ
4. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih ke individual
 Setidaknya ada 8 jenis belajar yang dilakukan oleh manusia yaitu: belajar rasional, belajar abstrak,belajar keterampilan, belajar sosial, belajar kebiasaan, belajar pemecahan masalah, belajar apresiasi, belajar pengetahuan.
    Di pembelajaran ini juga ada yang namanya problematika dalam pembelajaran.
Apa sih problematika pembelajaran itu?
Promblematika itu berasal dari kata problem yang berarti masalah atau persoalan, dan juga berakar dari kata problematik yang berarti permasalahan, hal yang menimbulkan masalah dan hal yang tidak dapat dipecahkan. Jadi disini bisa kita simpulkan bahwa problematika adalah suatu masalah yang ada pada diri manusia yakni dapat berupa cobaan maupun rintangan yang dihadapi oleh manusia tersebut. Dan problematika yang berkaitan dengan media pembelajaran itu menyangkut 5 W 1H, yaitu:
1. Problematika who ( siapa), berarti ini menyangkut tentang pendidik dan anak didik dalam memanfaatkan media pembelajaran
2. Problematika why (mengapa), berarti ini menyangkut tentang pelaksanaan pemanfaatan media pembelajaran
3. Problematika where (dimana), berarti ini menyangkut tentang tempat pemanfaatan media pembelajaran, disekolah maupun di luar sekolah
4.problematika when ( bilamana/kapan), berarti ini menyangkut tentang pengaturan waktu dalam pelaksanaan pemanfaatan media pembelajaran, juga menyangkut tentang usia peserta didik dalam menentukan pemilihan media
5. Problematika what ( apa), berarti ini menyangkut tentang dasar dan tujuan media pembelajaran itu sendiriÂ
6. Problematika How ( bagaimana), berarti ini menyangkut tentang cara/metode yang digunakan dalam proses pemanfaatan media pembelajaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI