A. LATAR BELAKANG
      Sekolah merupakan rumah ke dua bagi murid untuk membentuk karakter dan pembiasaan yang baik untuk mereka terapkan di kehidupannya. Dalam membentuk suatu karakter murid yang baik diperlukan suatu budaya positif dimana budaya positif ini merupakan suatu bentuk perubahan yang harus dijalankan di sekolah terutama melakukan peraturan secara konsisten dan disini nilai dan peran seorang guru diharapkan dapat dilakukan dengan baik sehingga visi sekolah dapat tercapai yaitu mewujudkan karakter profil pelajar Pancasila sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara
B. Rancangan Tindakan Aksi Nyata
     Pengembangan budaya positif di sekolah adalah tugas seluruh civitas sekolah termasuk guru dan kepala sekolah. Masing-masing guru maupun kepala sekolah tentunya memiliki inisiatif dan cara tersendiri sesuai pemahamannya dalam menerapkan budaya positif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, guru harus memiliki kesamaan persepsi atau kesepahaman tentang cara yang benar menerapkan budaya positif di sekolah. Perlu dilakukan refleksi penerapan budaya positif yang sudah diterapkan selama ini tentang konsep budaya positif yang benar sesuai filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara guna meluruskan kembali apa yang kurang dalam pelaksanaan budaya positif yang telah diterapkan di lingkungan sekolah selama ini melalui kegiatan pengimbasan pemahaman budaya positif kepada dewan guru dan tenaga kependidikan di SMPN 32 OKU.
C. TUJUAN
    Aksi nyata ini bertujuan
Terciptanya Budaya Positif di sekolah Guru dan tenaga kependidikan di SMPN 32 OKU dapat memahami konsep konsep budaya positif sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.Â
Guru dan kepala sekolah di SMPN 32 OKU dapat termotivasi untuk melakukan budaya positif sesuai dengan filosofi Ki Hajar DewantaraÂ
Memberikan Pemahaman Teori Lima Posisi Kontrol. Memberikan Pemahaman Teori Segitiga Restitusi yang terdiri dari menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan Yang salah dan Menanyakan Keyakinan)
D. TOLAK UKUR
    Kegiatan aksi nyata ini dikatakan berhasil apabila telah memenuhi tolak ukur sebagai berikut ;
Peserta pengimbasan telah memenuhi targetÂ
Peserta memiliki keseriusan dalam kegiatan pengimbasan Pemahaman peserta tentang kosep budaya positif sesuai dengan filosofi pemikiran KHD sudah muncul dan meningkatÂ
Peserta memiliki komitmen untuk menerapkan budaya positif di kelas maupun sekolah berdasarkan langkah-langkah yang telah dipelajari.Â
Bagi murid meningkatnya kedisiplinan yang tinggi berdasarkan motivasi instrinsik
E. Linimasa Tindakan
Merancang Kegiatan Aksi Nyata Modul 1.4. Budaya Positif Menyampaikan dan meminta izin untuk melaksanakan Aksi Nyata kepada kepala sekolahÂ
Koordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum mengenai peserta pengimbasan.Â
Menyampaikan kepada rekan sejawat akan rencana diseminasi modul 1.4 Budaya Positif.Â
Menyiapkan materi dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk Desiminasi Kegiatan AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIFÂ
Membuat Laporan atau Refleksi dari AKSI NYATA
F. Â Tantangan Kegiatan
    Dalam Melaksanakan Kegiatan Aksi Nyata ini ada beberapa tantangan yang di hadapi yaituÂ
Kurang nya personil dalam mendokumentasikan kegiatan karena sebagian masih melaksakan tugas mengajar di kelas masing-masing
Pemahaman tentang budaya positif yang masih minim yang disebabkan karena mindshigt yang belum berubah tentang permasalahan murid.
G. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
    Di dalam pelaksanaan kegiatan aksi nyata pengimbasan modul 1.4 yang dilaksanakan di SMPN 32 OKU, CGP mendapatkan dukungan di antaranya adalah:Â
Sarana dan prasarana berupa tempat kegiatan, laptop, proyektor, sound system dan jaringan internet.Â
Dukungan dan respon positif dari Kepala Sekolah dan Wakasek Kurikulum.Â
Respon positif dari rekan-rekan sejawat (Guru) di SMPN 32 OKU
GAMBARAN PELAKSANAAN AKSI NYATA
Dalam melaksanakan Aksi Nyata Modul 1.4. Budaya Positif kegiatan pertama yang saya lakukan adalah membuat keyakinan kelas dengan berkolaborasi bersama murid. Dengan adanya keyakinan kelas ini kemudian saya menerapkan disiplin positif melalui kegiatan segitiga restitusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada murid. Kemudian saya juga melakukan pengimbasan kepada rekan guru yang ada di sekolah saya untuk melakukan Budaya Positif dengan melakukan kegiatan Segitiga Restitusi yang merupakan salah satu kegiatan dalam penerapan Budaya Positif di sekolah.
DOKUMENTASI KEGIATAN
Dapat dilihat pada Link Berikut :
https://docs.google.com/document/d/1Cyd7fkwbq2FW3hkpB_Q2HFLjkXnP6raKUCogwRjR8Hc/edit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H