Mohon tunggu...
Aziz Gibran
Aziz Gibran Mohon Tunggu... profesional -

Mengejar mimpi yang terputus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Nama yang Semakin Absurd

10 Oktober 2012   18:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:57 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada yang masih terasa buram

seperti mengalir dalam temaram malam

dalam pusara tempat dimana kita akan baringkan sejumput lelah

...

sebuah nama yang masih buram

memahat rapi dicelah sudut hati

mengerogoti aliran nadi dan sendi

seperti cawan dipungguk madu

menjelma meretas malam sepi

...

dan layaknya sang pungguk yang merindu bulan

ratapan kosong berbalut gundah..

seperti menyulam bulir resah

lalu terkubur sendiri dalam gelap malam...

...

angin pun tak lagi bersahabat

menghentak semakin muram..

sebuah nama yang tiada tentu arah

seperti sembilu mengiris daging

perih...

...

lalu..

kubiarkan semua itu

hanya fatamorgana dan tetap absurd

tetap bisu..

tak pernah terjawab..

..

dimanakah engkau..

hanya melintas temaram dan semakin buram..

dan tak terbayangkan..

bagaimana aku harus menata kembali hati yang telah menjadi serpihan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun