Mohon tunggu...
Aziz Jamaludin
Aziz Jamaludin Mohon Tunggu... Lainnya - membuka wawasan melihat dunia

belajar untuk membuka wawasan orang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Filosofi Terimakasih JNE

31 Desember 2020   22:48 Diperbarui: 31 Desember 2020   22:55 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JNE Official
JNE Official
Dalam perjalanannya, penasaran dari kebahagian hadir dalam penantian. Merasakan lamanya waktu berputar, melihat pintu dengan harapan ada ketukan dibaliknya yang bersuara paket! Itulah kabar gembira. Ayah yang bekerja di tanah orang masih berkenan untuk berbagi kebahagiaan dengan anaknya yang biasanya mendapatkan kabar gembira bahwa uang bulanan sudah ditransfer melainkan untuk kali ini  Ayah punya cara lain untuk memberi kebahagiaan tanpa harus melewati ibu melalui kiriman uang.   

Jika kita berbicara tentang kebahagiaan, tentu saja tiap orang mempunyai cara bahagianya masing-masing. Misalnya seorang nelayan yang mendapatkan banyak ikan. Atau seorang bujang yang mendapatkan istri cantik. Atau mungkin saya yang menjadi juara dalam lomba menulis ini. Semua itu bermakna sama yaitu bahagia. Walaupun saya tau jika kalian adalah saingan saya dalam lomba ini pasti kalian tidak akan setuju pada kebahagiaan yang saya maksud pada contoh yang ketiga. Benar bukan ? Tapi mohon maaf saya tidak peduli.

            Tidak berharap bahwa barang yang aku inginkan hadir didepan mata sesuai dengan kebutuhanku saat ini. hasil usaha ayah harus dibagi untuk kehidupan di dua tempat berbeda yang pastinya pengeluaran untuk hidup akan lebih besar, sementara itu situasi yang memriphatinkan saat ini membuat bagaimana cara agar tetep bisa bertahan hidup. Mungkin bagi Ayah yang jauh disana mengambil sebagian jatahnya untuk ditabung dalam beberapa bulan untuk membelikan hadiah untuk diriku..

Pada dasarnya surprise kali ini berbeda dengan biasanya. kebahagiaan lebih terasa ketika maksud pemberian diberikan dalam bentuk barang, Karena barang pemberian langsung memiliki  nilai fungsi dan intrinsik. Ketersediaan ayah untuk menyantuni anaknya yang jauh di tempat asal adalah cara untuk membangun kepercayaan. mungkin banyak orang tua yang sibuk kerja di tanah rantau hanya beropini mencari uang untuk dikirimkan demi kelangsungan hidup keluarga disana melainkan hal ini opini yang keliru karena manusia tidak hanya membutuhkan nafkah yang bersifat material tetapi secara lahiriah nafkah batin menjadi sesuatu kebutuhan yang fundamental sehingga dampak positif timbul adalah harmonisasi dalam keluarga yang akan menjaga kehangatan antara satu sama lain. tidak ternilai nominal dari suatu barang yang dikirimkan asalkan kebahagiaan dan kepercayaan hadir dalam jiwa bahwa "ayah masih sayang".

            Tidak harus menjadi superhero untuk membuat orang bahagia, tidak harus membutuhkan sesuatu yang spesial untuk kebahagiaan orang hadir. Kasih sayang dari Ayah tersalurkan melalui sebuah jasa kurir,yaitu jne. Kehadirannya menyalurkan kebahagiaan dari yang jauh disana. kebahagian pun ikut terpancarkan kepada sang pengantar jne yang melihat orang pemilik barang dari pengirim sampai tujuan merasakan kebahagiaan karena bisa hadir ditengah-tengah kebahagian. Suatu filosofi dari ucapan terimakasih kepada kurir setelah barang diterima adalah menerima dan mengasih ketika barang yang akan dikirimkan maka jne akan menerimanya untuk diproses sesuai tujuan, dilain pihak barang yang telah sampai akan dikasihkan kepada pemilik barang dengan imbalan ucapan terimakasih.

Bukankah menarik filosofi terima dan kasih ini ?

Ayah, saya, dan kurir JNE menjadi terikat satu sama lain dalam suatu tali kebahagiaan sebab filosofi terima dan kasih itu. Hal inilah yang menjadi bukti nyata bahwa saya percaya kebahagiaan itu dapat dibagi dengan hal-hal yang sangat sederhana.

Ayah saya baahagia sebab ia bisa memberikan sesuatu kepada anak lelakinya yaitu saya. Dan seorang kurir JNE bahagia karena dalam setiap tugasnya ia memikul amanah dan melihat senyum melepas rindu akan paket-paket yang ia antar. Dan saya sebagai seorang yang terpisah jarak dengan ayah saya menjadi sangat bahagia dengan apa yang ayah berikan kepada saya.

Terima kasih atas segala kebaikan yang mudah dibagi didunia ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun