Mohon tunggu...
Aziz Hamdani
Aziz Hamdani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

V-BOX Penyimpanan Pakaian dengan Metode Terbaru

1 Juni 2017   22:47 Diperbarui: 1 Juni 2017   23:05 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Perkembangan zaman saat ini menuntut adanya kemudahan dalam memenuhi segala macam kebutuhan individu maupun kelompok. Segala hal kebutuhan pada masa kini dituntut untuk dapat dilaksanakan dengan mudah dan praktis, begitu pula dalam menata dan menyimpan pakaian. Permasalahan dalam menyimpan pakaian pada umumnya adalah tempat penyimpanan pakaian seperti lemari membuat penggunanya untuk menumpuk pakaian agar bisa dimasukan ke dalam lemari tersebut. Untuk mengambil pakaian dari tumpukan tersebut secara tidak langsung, seseorang akan mengambil pakaian dari tumpukan paling atas dikarenakan akan memakan waktu lebih bila ingin mengambil pakaian yang berada di tumpukan bawah. Kebiasaan untuk mengambil pakaian dari tumpukan paling atas dikarenakan kesulitan dari mengakses tumpukan bawah akan mengakibatkan pakain di tumpukan bawah akan jarang terpakai dan dapat mengakibatkan pakaian itu rusak.

            Ketidakmudahan untuk mengakses pakaian dalam lemari ini lah yang menjadi dasar munculnya ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan pakaian dengan sistem berbeda. Bila dianalisis, sistem pada lemari yang membuat penggunanya menumpuk pakaian di dalam lemari sehingga pengguna tersebut hanya mengambil pakaian dari tumpukan paling atas adalah metode LIFO (Last In First Out), maka demi memudahkan pengguna untuk mengakses pakaian mulai dari tumpukan bawah munculah ide tempat penyimpanan pakaian dengan menggunakan metode FIFO (First In First Out).

            Penyimpanan dengan metode FIFO diberi nama V-Box, bertujuan untuk memberikan suatu metode baru dalam penyimpanan pakaian sehingga semua pakaian dapat diakses dengan mudah dari bawah dan juga dapat diakses dari atas bila diperlukan sehingga tidak ada pakaian yang akan  tertinggal tanpa dipakai di dalam lemari.

Value Proposition

Value proposition yang diberikan oleh V-Box adalah memberikan inovasi terhadap cara penyimpanan pakaian yang berbeda dari lemari konvensional yang sudah ada. V-Box menerapkan metode FIFO (First In First Out) dalam penyimpanan pakaian agar semua pakaian dapat diakses dengan mudah sehingga tidak ada pakaian yang jarang digunakan dan tertinggal di bawah tumpukan lemari

V-Box berupa box yang bisa dipasang pada lemari konvensional di luar maupun di dalam lemari konvensional. Ukuran dari V-Box berdimensi 50cm x 25cm x 25cm yang terbuat dari papan kayu pilihan yang kuat sehingga cocok untuk menyimpan pakaian yang sering dipakai sehari-hari seperti kaos, pakaian dalam, maupun kaos kaki.

Customer Segments

Customer Segments dari produk V-Box adalah sebagai berikut:

  • Ibu Rumah Tangga dari segala usia
  • Penghuni Kos
  • Pekerja yang tinggal sendiri
  • Jasa Desain Interior

Channels

Saluran utama yang akan digunakan oleh V-Box adalah menggunakan saluran langsung dimana V-Box akan bekerjasama dengan berbagai jasa desain interior agar merekomendasikan V-Box kepada para pengguna jasa desain interior tersebut. V-Box pun akan memasuki forum-forum furniture yang ada di masyarakat baik forum offline maupun online sehingga dapat bekerjasama untuk membuat suatu pameran furniture secara berkala. Untuk kedepannya V-Box memiliki target untuk memasuki ritel furniture terkemuka untuk dapat memasarkan produk V-Box.

Saluran tidak langsung akan digunakan oleh V-Box sebagai media untuk memperkenalkan kepada masyarakat secara luas mengenai keberadaaan V-Box dan kegunaan yang dimiliki oleh V-Box dibandingkan lemari konvensional yang sudah ada. Toko online akan menjadi salah satu media untuk memasarkan produk V-Box.

Customer Relationship

Relasi yang akan dibangun oleh V-Box adalah kemudahan akses yang diperoleh oleh konsumen untuk menghubungi V-Box untuk segala kebutuhan konsumen. V-Box akan dijual dalam bentuk tidak terakit dengan memberikan manual pemasangan, V-Box akan menyediakan tenaga perakitan yang sangat kompeten dan ramah untuk memberikan pelayanan kepada konsumen secara langsung.

Revenue Streams

Sumber pendapatan yang diperoleh V-Box bersumber dari mayoritas dari penjualan secara langsung melalui kerja sama dengan perusahaan jasa desain interior, penjualan dalam pameran yang bekerja sama dengan forum atau komunitas furniture. Penjualan secara online akan menjadi sumber tambahan pendapatan.

Key Resources

Resources yang memiliki peran penting dalam mewujudkan bisnis V-Box yang terus berlangsung terdiri dari:

  • Tim Pengembangan Produk, tim ini membuat rancangan produk agar memiliki fungsi dan kemudahan dalam penyimpanan pakaian.
  • Vendor Kayu yang memproduksi produk V-Box sehingga memiliki kualitas yang terjamin.
  • Jasa Pemasangan V-Box, bila dibutuhkan oleh konsumen tim jasa pemasangan akan memberikan pelayan yang memuaskan kepada konsumen sehingga munculnya rasa kepercayaan dari konsumen menggunakan produk dan jasa dari V-Box.

Key Activities

Aktivitas yang akan menjadi kunci keberlangsungan dari V-Box adalah:

  • Perancangan dan pendesainan produk V-Box
  • Produksi secara berkala
  • Melakukan kerjasama dengan jasa desain interior
  • Membangun hubungan dengan forum dan komunitas furniture untuk menciptakan eksibisi dan pameran furniture
  • Melakukan pengenalan dan pemasaran produk secara online
  • Melakukan evaluasi setiap tahunnya dari segala aspek mulai dari produk, pelayanan, penjualan dan sebagainya agar menjadi masukan untuk tahun kedepannya.

 

Key Partnership

Kerjasama yang akan dibangun oleh V-Box dengan beberapa pihak, yaitu:

  • Jasa Desain Interior yang menjadi media untuk memasarkan produk
  • Forum dan Komunitas Furniture, bekerjasama membuat suatu eksibisi furniture yang menjadi media penjualan V-Box
  • Untuk jangka panjang kedepan, V-Box akan berupaya untuk melakukan kerjasama dengan retail furniture terkemuka di Indonesia agar menjadi media untuk memasarkan produk V-Box. Upaya untuk memiliki hubungan dengan pihak retail akan sulit untuk dilakukan dalam waktu singkat oleh karena itu V-Box pada tiga tahun pertama akan memfokuskan menjalin hubungan dengan pihak desain interior dan komunitas furniture untuk menjaring para konsumen dan membuatnya menjadi konsumen sehingga meyakinkan pihak retail untuk bekerjasama dengan V-Box.

Cost Structure

Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi V-Box adalah biaya untuk pembelian bahan baku dan produksi oleh pihak vendor, gaji secara rutin untuk para staff, biaya kerjasama menyusun eksibisi dan pameran furniture dengan forum dan komunitas furniture, memberikan komisi kepada pihak jasa desain interior yang berhasil meyakinkan kliennya untuk menggunakan produk V-Box.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun