Mohon tunggu...
Aziz Abdul Ngashim
Aziz Abdul Ngashim Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca tanda dan angka

suka dunia jurnalistik, sosial media strategy, kampanye media sosial, internet marketing. sisanya nulis buat enjoy aja. smile

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Skandal Ramaditya Adikara Versi Dua

19 Agustus 2010   10:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:53 1933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_231981" align="alignright" width="281" caption="Ilustrasi/Admin (Thomdean)"][/caption] gugun : ini siapa yang buat bagus banget anak kecil 1: saya gugun : ah, ga percaya... anak kecil 1 : bener kok.. heheh... anak kecil 2 : bohong mas,,, itu buatan mas rendra... mas rendra : itu di bikin bareng-bareng kok... gugun : bener kan bohong.... (ke anak kecil satu) anak kecil 1: hehehehhe.... (tersenym) semua percakapan di atas bukanlah hanya sekedar ilustrasi, tapi sebuah percakapan nyata mas gugun dengan seorang anak kecil di studio biru (SB) saat kunjungan pertama kami (kompasianer jogja) kesana. apa itu studio biru, percakapan itu dan ramaditya (blogger tuna netra). mungkin pertanyaan itu tersirat dalam pikiran kawan-kawan. ya sebuah korelasi  yang menurut saya sangatlah berhubungan. sengaja nama-nama anak itu saya tidak tulis, karena bukan contoh yang baik, namun saya tulis dengan jelas nama gugun (kompasianer) dan mas rendra (relawan SB). studio biru (SB) adalah sebuah sanggar bermain anak yang berada di pelosok jogja, terletak di antara tebing-tebing bukit, tempat anak-anak kecil bermain dan membangun kreatifitas. di SB anak-anak belajar menulis, menggambar, dan bermain origami, dan anda boleh percaya atau tidak anak-anak SD di SB sudah mampu menulis dalam 2 halaman. kembali ke persoalan percakapa di atas dan hubungannya dengan rama yang me-rename komposisi musik game jepang. percakapan singkat antara mas gugun dengan anak kecil 1 itu adalah sebuah cermin kecil seseorang yang terbatas dalam sesuatu hal mencoba ingin eksis dan diakui. mahalnya sebuah pengakuan diri, jika anda pernah dikucilkan dan dianggap remeh maka anda akan merasa betapa mahal sebuah pengakuan. itu pulalah yang menjadikan anak kecil tadi mengakui sebuah karya seseorang (mas rendra) atas namanya. saya membaca apa yang dilakukan anak kcil tadi tidaklah semata-mata menjadkan dirinya dipuji bahwa dia hebat, tapi hanya memanfaatkan kesempatan kecil bahwa dirinya bisa dianggap. kiranya itu yang saya bisa saya korelasikan dengan apa yang menimpa rama. saya tidak perlu bertanya dan memberitahu siapa rama, karena teman-tempan sudah tahu semua. sederhananya rama hanyalah manusia biasa seperti kita, tapi setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. kekurangan rama adalah tidak mampu untuk melihat. dan sekarang bayangkan anda tidak bisa melihat dan seseorang meletakan laptop di depan anda, kira-kira apa yang akan dilakukan. rama berjuang dalam gelapnya, berlatih memejet tiap tombol huruf di keyboard, bayangkan berapa besarnya "salah ketik" yang dialakukan, berapa juta kali tangannya meraba tiap sisi tombol, untuk sebuah eksisteni, untuk sebuah pngakuan atas kekurangannya. perjuangannya berhasil, saya kira mas kecilnya begitu susah, dan perjuangan rama berhasil saat orang-orang mulai mengakui kemampuannya. kembali rasakan, bahwa rama adalah seseorang yang mencintai game, namun tidak mampu melihat. kemudian dia suka dengan lagu-lagu di game. mungkin saja dia iseng merubah nama pembuat musik di game dan diganti dengan namanya. kemudian ada orang asing datang dan seketika memuji lagu itu. pasti seorang rama akn begitu tersanjung sehingga meng-iya-kan sebuah pujian. sama halnya dengan seorang pria yang jatuh cinta kemudian menyobek puisi di majalah dan di bacakan di depan seorang wanita pujaannya. saat sang wanita merasa terbuai kemudian menanyakan "puisi buatan siapa itu, kok bagus sekali? apakah kamu yang membuatnya?" sontak si pria berada dalam dua pilihan sulit, mengkui itu karya orang lain akan menjadikan pria itu dianggap sampah atau mengakuinya dan meluluhkan hati si gadis pujaan hati. saya pikir si pria buta cinta akan memilih pilihan kedua. sebegitu besarkah dosa rama, hingga begitu banyak kawan-kawan kompasianer yang berfikir negatif tentangnya bahkan dengan komen-komen yang menurut saya terlalu berlebihan di tulisan kang pepih dan mas saifudin. apakah kesalahannya menutup semua kelebihan dan perjuangannya sebagai tuna netra. buat saya rama lebih terhormat daripada RPP yang berulang kali melakukan plagian dan pergi begitu saja tanpa pernah mengakui perbuatan apalagi minta maap atas perbuatannya secara langsung. oke lah, kita semua tertipu oleh pernyataan dan pebuatannya. mari kita akui itu semua, tapi silahkan cerna, apakah kawan-kawan tau musik seperti apa musik game yang di re-name, yang diakui sebagai buatannya. sehiangga seolah-olah tahu banyak atas perbuatannya. bukankah perbuatannya tidak jauh beda dengan kompasianer yang menulis kemudian menempelkan gambar tanpa menyebutkan sumbernya. pernahkah kita bertanya kepada seorang maling ayam kenapa dia mencuri? keterbatasan adalah jawabannya, mungkin saja saat dia mencuri dia (pencuri ayam) hanya ingin memberikan sepotong daging ayam untuk sahur anaknya. jika pencuri ayam itu mencuri untuk makan dan mencuri karena keterbatasan (baca: kemisikinan). maka mungkin saja rama me-rename musik game jepang untuk sebuah pengakuan karena keterbatasan (tuna netra). ya, rama bersalah, tapi bukan berarti kita berhak menghakiminya sedemikian berat, hingga seolah kita tanpa cacat. kita selalu menghakimi seseorang, dan menuduh serta memuji seseorang karena perbuatannya bukan kenapa dia berbuat. dengan itu anda kan mengerti kenapa ada orang miskin yang terkada sampai ikut pesugihan, mungkin hanya karena dia (baca: kemiskinannya) menjadika dia dikucilkan. jika kita semua adalah orang-orang yang pernah dikucilkan karena sebuah keterbatasan, maka kita akan tahu bahwa pengakuan atas sebuah keberadaan adalah sebuah harta paling berharga. walapun terkadang harus meneteskan sedikit noda. dan semoga noda hitam di wajah rama tidak menutup pelangi indah yang telah dia lukis dengan luar biasa dalam gelapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun