Mohon tunggu...
Aziz Abdul Ngashim
Aziz Abdul Ngashim Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca tanda dan angka

suka dunia jurnalistik, sosial media strategy, kampanye media sosial, internet marketing. sisanya nulis buat enjoy aja. smile

Selanjutnya

Tutup

Nature

efek negatif "menyalakan lamu siang hari" ditinjau dari efisiensi energi

12 Juni 2010   11:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:35 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

1. satu galon dalam hitungan diatas = 3.7854 liter. bedakan dengan galon mineral yang ada dirumah kita, itu sebenarnya ada kesalahan istilah. Konversi sesungguhnya adalah bahwa 1 gall (US) = 3.7854 liter, artinya satu kemasan air mineral dalam gallon itu sebenernya berisi 5 gallon. atau lebih tepatnya isi dari gallon mineral di rumah berisi sekitar 19 liter.

2. semua angka diatas adalah asumsi kira-kira yang saya buat, ini dikarenakan Indonesia belum memiliki lembaga seprti NHTSA (Amerika) yang menghitung tentang trafic di jalan. jangan berharap pada DLLAJ. cring... hehe..

3. ada kemungkinan kesalahan hitung, dikarenakan menggunakan kalkulator biasa, harap maklum. itu angka pembulatan dan kira-kira, tapi bisa dijamin tidak ada manipulasi berlebihan.

4. itu belum termasuk hitungan mobil.

5. sepertinya hitungan saya terlalu bombastis, dan mungkin sajabisa lebih kecil hasilnya jka ada data pasti yang lebih memadai.

6. jika 1 liter = Rp.5000 maka itu sekitar 75 triliun.

7. dengan mendasarkan pada cara yang lain,  ini menyebabkan kelebihan 3,6 miliyar kilogram karbondioksida yang akan semakin membebani atmosfir.

ini sunggu sangat menarik karena bagaimana sederhananya sebuah ide. ajakan menghidupkan lampu di siang hari membuat ongkos yang begitu mahal. pertanyaannya adalah apakah biayanya seimbang dengan hasilnya ?... adalah sebuah pertanyaan penting bagi setiap keputusan kebijakan publik.

salam kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun