Mohon tunggu...
Aziz Abdul Ngashim
Aziz Abdul Ngashim Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca tanda dan angka

suka dunia jurnalistik, sosial media strategy, kampanye media sosial, internet marketing. sisanya nulis buat enjoy aja. smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Nol

12 Maret 2010   14:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:28 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

titik nol

pusatkah ?

keramaiankah ?

kesepiankah, mungkin !

di sudut itu ada bank, entah saksi apa yang pasti berisi uang

sekiranya di keluarkan, uang itu mampu membuat sejahtera pemilik lapak malioboro,

di depanku, sebuah monumen lambang pertentangan

siapa pemilik daulat jogja atas serangan 6 jam,

di belakangku, sebuah gedung milik kraton tapi diakui istana

saksi dimana pemimpin bangsa menyerahkan diri saat agresi,

kulirikkan mata kekiri, benteng "gedebrug" begitu neneku berkata

saksi betapa pengecutnya soeharto, melarikan diri saat agresi,

huuufffhhhhh.....

jalan ini, jalan imajiner, jalan pusat perdagangan, jalan ini saksi,

umbu landu paringgi menjadi guru PSK*

ada yang terlewat, dia dia dia, kursi mimpi, tempat aku duduk,

saksi akan aku yang menikmati malam ini sendiri

PSK : Persada Studi Klab : sekolah sastra jalanan yang menghasilkan maertrro sekaliber, linus suryadi, emha ainun najib, dan sastrawan2 pemuja umbu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun