Mohon tunggu...
Azis Ramdhan
Azis Ramdhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Bebas

Mau, Mampu dan Maju

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tukang Ojek Lintas Kota

29 Oktober 2024   10:43 Diperbarui: 29 Oktober 2024   12:05 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas pulang kerja tadi, perjalanan ke arah cirebon dari arah kuningan, dengan angin yang cukup besar dan sedikit hujan, di tengah perjalanan terlihat dari arah depan, seorang bapak mengendarai motor mungkin dalam keadaan kedinginan .....

Iya terlihat jelas di depan mata, seorang bapak mengendarai motor dengan menahan dinginnya angin yang menerpa, angin kencang yang menusuk-nusuk dada dan membuat bergetar tangannya .....

Sementara pengendara lainnya berjalan berlalu begitu saja tanpa memperhatikan, si bapak berjalan dengan sangat pelan, mungkin si bapak sudah tidak tahan dan kedinginan, saat coba ku sapa "kenapa pak ?", "Tidak kenapa2 mas" jawab si bapak sambil mencoba bertahan .....

Tak lama si bapak pun menepikan motornya dekat warung kopi pinggir jalan raya, dan saat itu pula aku yang sengaja mengikutinya sedari tadi ikut menepi jua, mencoba mengakrabkan diri lalu bertanya "pak, bapak kenapa? dari tadi saya lihat bapak naik motor pelan-pelan sekali ?" Kurang lebih seperti itu isi pertanyaannya, "atis mas (dingin mas)" jawab si bapak dengan terlihat menggigil mulutnya ....

Sembari beristirahat ku pesan satu gelas kopi hitam dan segelas teh hanya untuk sekedar menghangatkan, kembali ku tanya ke bapak tadi ......
"Bapak kuh pengen mendi aslie? (Bapak itu mau kemana?)
"Aih mas wong cirebon tah ?" (Aih, Mas orang cirebon kah ?)"
"Nggih pak, kula wong cirebon (iya pak, saya orang Cirebon)"
"Lah, kula gen wong cirebon mas (lah saya juga orang cirebon mas)"
"Nggih pak weru deleng plat motor karo logate bapak" (iya pak tau, lihat dari plat sama logat nya)"

Sembari nyeruput kopi
"mangga pak teh e di inum (silahkan pak teh nya di minum), lumayan nggo anget2 badan (lumayan untuk hangat2 badan)"

"iya mas kesuwun di inum ya kopie (iya mas terimakasih, di minum ya kopinya)"

"Nggih pak, mangga (iya pak silahkan), jadi bapak kuh sing endi pengen mendi ceritae ? (Jadi bapak dari mana mau kemana ceritanya?)"

"Tes sing daerah Cilimus mas, nganter penumpang sing cirebon, asale jam semene elf tah angkot gen wis jarang dadi e manek ojek je"  (habis dari daerah cilimus mas, nganter penumpang dari cirebon, soalnya jam segini elf atau angkot sudah jarang, jadi naik ojek)"

"Aih dadi bapak kuh ngojek? (Aih, jadi bapak itu ngojek ?) Sih kiengan nemen bapak kuh ws tah adoh, jagate bengi gelem nganter teka cilimus2 pak ? (Sih bapak itu mau nganter mana jarak nya jauh, waktu juga sudah malam , mau nganter sampai cilimus2 pak ?)

"Ya pribe maning sih mas, siji melas nonggoni elf bli teka2, ke loroe kitae gen butuh duit go mangan anak rabi mas, jagat lagi angel mekenen, ya rezeki jadi gelem bae bagena adoh gah mas (ya mau bagaimana lagi mas, pertama karena kasihan nunggu elf gak dateng-dateng, kedua ya karena saya juga butuh uang untuk makan anak isteri, keadaan lagi susah begini, ya rezeki jadi mau saja biar pun jauh juga)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun