Mohon tunggu...
Azis Ramdhan
Azis Ramdhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Bebas

Mau, Mampu dan Maju

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Kepalsuan

28 Oktober 2024   16:24 Diperbarui: 28 Oktober 2024   16:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlena akan gemperlapnya seremoni dunia, Ritual seakan menjadi pakem baik tidak nya manusia, hal-hal substansial seakan terlupa, popularitas kini menjadi tujuan utama ....

Rumput yang bergoyang tidak melulu terkena agin yang mendera

Air di lautan yang bergelombang tidak melulu tentang peringatan bahaya

Seakan lupa siapa kita sejatinya apa mungkin memang kita benar-benar telah lupa ?

Tajug sosial hanya sekedar menjadi tema, ujung-ujungnya hanyalah penghinaan terhadap manusia lainnya

Berharap pujian adalah imbalannya, tapi sayang sungguh di sayang permintaannya di sebar ke banyak mata

Malu rasanya menjadi orang tidak punya, meminta-minta malah di manfaatkan untuk mencari nama

Tertulis indah status di media-media sosialnya, "Ada yang minta-minta"

Baju Toga yang pernah di kenakan nyatanya tidak bisa menjadi ukuran manusia

Pendidikan yang di kenyam setinggi apapun nyatanya tidak menjadi jaminan untuk bisa memanusiakan manusia

Iya kita terjebak kepada seremoni dan ritual belaka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun