Mohon tunggu...
M Khoirun Najib
M Khoirun Najib Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jember

Universitas Jember 180810101091

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN BTV III UNEJ: Edukasi Sistem Pertanian Terpadu

30 Agustus 2021   21:45 Diperbarui: 30 Agustus 2021   21:56 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Bangsalsari merupakan salah satu desa di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Berdasarkan data BPS (2020), Desa Bangsalsari memiliki luas wilayah 10 km2 dengan presentasi terhadap luas kecamatan sebesar 6%. Selain itu, berdasarkan ketinggian Desa Bangsalsari yaitu 49 meter diatas permukaan laut dengan iklim yang sejuk dan curah  hujan yang cukup tinggi. Selain itu, jumlah penduduk Desa Bangsalsari sebesar 14.107 penduduk pada tahun 2020. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat jumlah tenaga kerja yang dapat dikembangkan. Dengan adanya potensi wilayah yang subur dan tenaga kerja yang melimpah maka Desa Bangsalsari memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai sentra budidaya sektor pertanian dan perikanan.

Desa Bangsalsari secaraa administratif memilliki batas wilayah, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Tugusari, sebelah timur berbatasan dengan Desa Langkap, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukorejo, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Gambirono. Desa Bangsalsari terbagi menjadi beberapa dusun yaitu Dusun Kedungsuko, Dusun Krajan A, Dusun Krajan B, Dusun Rambutan, dan Dusun Kalisatan. Di desa Bangsalsari, sektor pertanian memiliki potensi yang besar. Salah satunya petani sayuran di Desa Bangsalsari. Petani tersebut menanam sayuran selada dimana selada merupakan sayuran yang memiliki nilai jual yang tinggi. Sehingga usaha selada tersebut sangat memiliki prospek untuk dikembangkan.

Selain pertanian, Desa Bangsalsari juga memiliki potensi di bidang perikanan. Hal tersebut dikarenakan Desa Bangsalsari memiliki sumberdaya air yang melimpah karena desa bangsalsari terdapat beberapa sungai yang melewatinya seperti sungai yang bermuara ke bedadung. Selain itu, potensi air dari resapan air hujan seperti sumur juga sangat melimpah sehingga usaha sektor perikanan dapat dikembangkan di Desa Bangsalsari. Salah satu budidaya ikan yang ada di Desa Bangsalsari yaitu budidaya ikan gurami dan lele. Hal tersebut dikarenakan penjualan budidaya ikan masih cukup menjanjikan. Kemudian, usaha sektor makanan juga banyak dilakukan oleh masyarakat Desa Bangsalsari, seperti membuka usaha restoran atau menjual hasil olahan makanan lainnya.

Dengan demikian, Desa Bangsalsari memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, baik dari bidang pertanian, perikanan, maupun makanan. Namun, saya M. Khoirun Najib yang sedang melaksanakan KKN Back to Village III Universitas Jember tertarik untuk mengembangkan usaha pada bidang pertanian dan perikanan kepada petani di Desa Bangsalsari dengan melakukan edukasi inovasi pertanian terpadu. Dimana pertanian terpadu memadukan budidaya pertanian dan perikanan secara bersama-sama. Dalam hal ini petani yang menjadi sasaran adalah salah satu petani sayuran di Desa Bangsalsari yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Dimana sayuran yang ditanam yaitu selada dengan dua jenis metode penanaman, yaitu dengan metode konvensional dan hidroponik.

Pandemi Covid-19 berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Termasuk juga perekonomian masyarakat di Desa Bangsalsari. Dimana perekonomian masyarakat mengalami penurunan dan menimbulkan banyak persoalan di masyarakat. Salah satunya pada sektor pertanian. Sehingga petani sebagai pelaku usaha juga terdampak pandemi Covid-19.  Selain itu, masyarakat masih kurang mendapat edukasi dan pendampingan sehingga usaha menjadi tidak dapat berkembang pesat. Oleh karena itu, dalam rangka KKN Back to Village III Universitas Jember tertarik, saya M. Khoirun Najib ingin melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Pengabdian masyarakat dilakukan kepada sasaran atau mitra. Mitra dalam KKN Back to Village III Universitas Jember yang akan dilaksanakan sejak 11 Agustus 2021 hingga 09 September 2021, saya memilih mitra petani di Desa Bangsalsari yaitu petani selada atas nama Bapak Azis dan petani padi atas nama Bapak Imam. Petani tersebut memiliki beberapa persoalan terhadap usahanya akibat dampak Covid-19 yaitu penurunan penjualan dan kurangnya tenaga kerja. Sehingga diperlukan adanya solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Berdasarkan hasil diskusi saya dengan Mitra terjadi kesepakatan yaitu membuat program edukasi pertanian terpadu. Dimana dalam program tersebut diharapkan dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi terutama dalam inovasi produksi. Dalam hal tenaga kerja, kegiatan akan dilakukan secara kerjasama antara petani yaitu Bapak Azis dan Bapak Imam. Kemudian terkait solusi penurunan penjualan akan dilakukan inovasi berupa pertanian terpadu yaitu dengan melakukan inovasi dengan membuat kolam budidaya ikan dan inovasi budidaya sayuran yang beragam.

Program kerja yang akan dilaksanakan pada KKN Back to Village III Universitas Jember yaitu edukasi inovasi pertanian terpadu kepada petani di Desa Bangsalsari-Jember. Dimana program ini memiliki visi yaitu petani Desa Bangsalsari sebagai petani yang maju dan memiliki ketahanan pangan. Dalam mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan misi yaitu pengembangan potensi petani melalui  produksi sayuran yang beragam dan menumbuhkan wirausaha petani melalui inovasi pertanian terpadu. Hal tersebut diharapkan dapat mengembangkan inovasi terhadap usaha dari mitra.

Aktivitas yang dilakukan dalam program kerja "Edukasi Inovasi Pertanian Terpadu Kepada Petani Desa Bangsasari-Jember" yaitu melakukan pendampingan edukasi usaha petani melalui inovasi usaha petani melalui inovasi produksi sayuran yang beragam dan pendampingan petani untuk mengembangkan usahanya melalui inovasi pertanian terpadu. Terkait indikator atau tolak ukur keberhasilan program tersebut yaitu (1) adanya berbagai macam sayuran untuk memanfaatkan lahan yang ada; dan (2) adanya kolam ikan dan budidaya ikan sebagai penerapan pertanian terpadu.

Adapun awal perencanaan yaitu melakukan koordinasi dan diskusi kepada kepala Desa Bangsalsari dengan tujuan untuk meminta izin dan meminta dukungan terkait pelaksanaan KKN Back to Village. Selain itu, juga melakukan diskusi dengan mitra petani di Desa Bangsalsari Kabupaten Jember yaitu petani selada atas nama Bapak Azis dan petani padi atas nama Bapak Imam. Setelah berdiskusi dengan mitra maka ditemukan permasalahan yang dihadapi mitra dimasa pandemi Covid-19 dan mencari solusinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun