Mohon tunggu...
Azis Maloko
Azis Maloko Mohon Tunggu... Penulis - seorang pejalan yang menikmati hari-hari dengan membaca

anak nelayan berkebangsaan Lamakera nun jauh di sana, hobi membaca dan menulis, suka protes, tapi humanis dan humoris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potret Kemilau Wajah Perempuan Lamakera: Melihat Sisi Lain Dari Perempuan Lamakera Dalam Bekerja

3 Desember 2023   12:35 Diperbarui: 3 Desember 2023   13:02 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Azis Maloko

Beberapa hari belakangan ini banyak story Watshap dan juga Facebook ramai memposting sebuah video berdurasi pendek tentang "perempuan Lamakera" dengan berbagai macam coption (komentar) di dalamnya.

Dalam video itu terlihat para "perempuan Lamakera" lagi sementara merapikan bak (baskom) berisi ikan tunai yang begitu banyak sembari salah satu di antaranya tula tena (tolak perahu) dengan menggunakan talakka (bambu) yang lazim digunakan nelayan Lamakera pada umumnya ketika hendak mengontrol dan mengendalikan tena (perahu), kedde maupun be'la (besar).

Sebenarnya, peristiwa semacam itu bukan baru pertama kalinya terjadi di kampung Lamakera, akan tetapi sudah berulang-ulang kali dilakukan oleh perempuan Lamakera. Ada malahan kondisi lautnya lagi dilanda dengan ombak yang begitu besar. Mereka melawan ombak (ojok maupun manote) untuk bisa naik perahu sambil memikul barang-barang berat. Bahkan ada yang naik sampan lalu diterpa ombak dan tenggelam. Namun, mungkin saja peristiwa dan atraksi heroik semacam ini belum sempat terdokumentasi, sehingga tidak sempat terpublikasi dan menjadi konsumsi publik laiknya video tersebut.

Olehnya, video tersebut merupakan salah satu di antara banyak peristiwa dan atraksi heroik yang dilakukan oleh perempuan Lamakera. Mungkin saja video semacam itu direkam sedemikian rupa lalu diposting secara serempak, sehingga seketika video tersebut menjadi begitu viral dan booming di jagat permedsosan. Hal demikian terbilang wajar oleh sebab di tengah era digitalisasi semacam ini banyak hal seketika mengudara di dunia medsos dan menjadi konsumsi publik. Apalagi konten seperti yang ditunjukkan dalam video tersebut sudah bareng pasti akan cepat viral dan booming.

Memang, ketika melihat atraksi heroik yang ditunjukkan oleh perempuan Lamakera tersebut sontak melahirkan rasa kagum dengan sejuta apresiasi dan support. Namun, peristiwa dan atraksi semacam itu bagi masyarakat terbilang sesuatu yang biasa saja. Sebab, perempuan Lamakera juga cukup akrab dengan hal begituan. Mungkin sisi-sisi lain semacam itu belum sepenuhnya dipublikasi dan diketahui publik luar. Olehnya, perlu kiranya ada penjelasan terkait dengan sisi-sisi lain dimaksud untuk mengeksplorasi apa dan bagaimana perempuan Lamakera sebenarnya dalm bekerja.

Karakter Otentik Perempuan Lamakera

Atraksi heroik yang ditunjukkan oleh perempuan Lamakera demikian dikarenakan di sana perempuan Lamakera memiliki "karakter otentik" dalam menjalani aktivitas hidup dan kehidupannya, semenjak masih kecil hingga menganjak dewasa serta menikah dan menjadi seorang ibu.

Karakter otentik dimaksud adalah karakter yang dimiliki dan dilakukan perempuan Lamakera dalam kehidupannya, bukan karena ada unsur ingin gaya-gayaan, pamer dan mengharapkan pujian dan sanjungan dari dunia. Karakter demikian lahir dan berkembang secara natural dan adaptif dengan perkembangan zaman.

Tentunya, karakter otentik dimaksud dalam hal ini adalah karakter positif yang dimiliki oleh perempuan Lamakera dalam menjalani aktivitas hidupnya, baik sebagai seorang anak dan seorang istri maupun seorang ibu. Dengan kata lain, bukan karakter secara umum yang di dalamnya mencakup karakter negatif.

Meskipun, sangat disadari dan diakui bahwa perempuan juga memiliki "karakter negatif". Karena, setiap karakter manusia pasti ada plus dan minusnya. Apalagi perempuan juga manusia sebagaimana manusia pada umumnya, sehingga terbuka ruang kemungkinan ada sisi positif dan negatifnya juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun