Syarat kedua adalah petunjuk dari Allah SWT di dalam Al-qur'an: innallaha laa yughayyiru maa biqaumin hattaa yughayyiruu maa bianfusihim; ("Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." QS. Ar-Ra'd [13]: 11). Syariatnya memang begitu, tapi hakekatnya tidak begitu. Seperti Nabi Muhammad Rasulullah SAW. berkata; "tidak ada manusia yang bisa mendapatkan surga atau terhindar dari neraka karena amal perbuatannya". Karena kita bisa berbuat baik atas rahmat Allah SWT.
Mudah-mudahan kita dianugerahi ibunya ilmu kehidupan. Untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Supaya yang bersentuhan dengan kita juga dibimbing oleh Allah SWT. Ada fenomena yang ditawarkan oleh Allah SWT, yaitu minyak zaitun. Minyak itu mampu menghasilkan cahaya tanpa perlu disulut api. Usaha kita (SUNNATULLAH) mungkin cuma 10% tapi Allah SWT berperan 90%nya karena Allah SWT menyulutnya.
Ya Allah..! Kami tidak mampu memilih pemimpin. Maka doanya, 'Ya Allah, mbok ya ikut pemilu..?'. Yang penting adalah jalan-nya; SHIRATHOL MUSTAQIIM. Goal-nya sepenuhnya urusan Allah SWT
(NUSRATULLAH dan QUDRATULLAH). ***
Jakarta, Januari 2012
(Azis bachtiar As)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H