Aku dan sepotong kue itu terdiam. Sesekali terdengar nafas kita yang pelan bergantian. Aku hanya memandangnya dengan sendu, mungkin sepotong kue itu juga memandangku, ah tidak, dia memalingkan wajahnya dariku. Aku berusaha menggenggamnya.
Sementara almari, sebuah kursi, meja, dan secangkir teh bekas malam tadi berusaha memejamkan mata. Tak ingin mengacaukan suasana. Meski sebenarnya mereka semua tahu, aku hanya ingin menyatakan sebuah rasa pada sepotong kue sebelum dia menyatakan kebenciannya terhadapku.
Azinuddin Ikram
November 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!