Mohon tunggu...
Azimi Sambo
Azimi Sambo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat universitas Muhammadiyah Aceh

masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Problem Pertumbuhan dan Perkembangan Anak di Masa Kini

8 April 2022   15:51 Diperbarui: 8 April 2022   16:08 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Salah satu faktor kurangnya asupan gizi pada anak mengakibatkan anak terkena stunting, ternyata stunting masih erat kaitannya dengan asupan gizi. Beberapa menyebutkan tubuh yang pendek diakibatkan kurangnya gizi yang sulit dicegah namun nyatanya asupan nutrisi yang baik sejak anak usia dini dapat membantu anak tumbuh sehat.

Stunting merupakan masalah gizi kronis hal ini telah lama menjadi isu prioritas nasional, Indonesia ditetapkan sebagai salah satu negara yang memiliki gizi buruk fakta mengenai kasus stunting di Indonesia melebihi batas toleransi yang di tetapkan WHO mencapai maksimal seperlima dari jumlah keseluruhan balita. 

Masalah stunting sering dianggap sebagai faktor keturunan akibatnya banyak orang tua yang hanya diam menerima tanpa adanya tindakan upaya untuk mencegahnya jika dilihat tinggi badan anak lebih di pengaruhi oleh faktor genetik, yaitu prilaku, gizi, lingkungan dan pelayanan kesehatan. 

Balitapengidap stunting memiliki tubuh lebih pendek dari balita seusianya kondisi ini mempengaruhi rasa percaya diri balita dan berpengaruh mengurangkan kualitas hidup balita di masa yang akan datang namun di samping semua persoalan itu stunting merupakan masalah yang bisa dicega.

Pentingnya pencegahan stunting untuk mencapai SDM yang berkualitas pecegahan stunting penting untuk dilakukan, dalam waktu dekat Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi 2030, adapun nantinya jumlah penduduk usia produktif(15-64 tahun) lebih banyak dibanding usia nin produktif . 

artinya stunting menjadi ancaman nyata terhdap tumbuh kembang kualitas manusia. Nyatanya balita pengidap stunting bukan hanya akan mengalami gangguan pada  pertumbuhan fisiknya saja melainkan tumbuh kembang otak juga menjadi pengaruh yang sangat besar. Ini berarti stunting menjaddi penyebab otak anak tidak berkembang secara optimal. 

Sehingga mengakibatkan menurunnya kemampuan kignitif dalam diri anak, ketika kecerdasan menurun prestasi dan produktivitas si anak menjadi terpengaruh. Kekurangan nutrisi saat anak-anak juga berdampak negatif pada keseimbangan energi kerentanan terhadap efek makanan tinggi lemak dapat menyebabkan balita stunting rentang terkena penyakit degeneratif. Beberapa hal yang dapat mencegah stunting pada masa balita.

  • Memenuhi asupan gizi anak, pada 1000 hari kehidupan pertamanya. Dengan memberikan asi ekslusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. MPSI bisa diberikan setelah anak berusia lebih dari 6 bulan. Pastikan anak mendapatkan makanan bergizi seimbang selama masa pertumbuhan.
  • Rutin melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat
  • Menjaga kebersihan air, salah satunya dengan menyediakan air bersih rutin mencuci tangan dengan sabun dan tidak buang air besar sembarangan.

    Pentingnya asupan nutrisi bagi ibu hamil mencegah stunting sudah bisa dilakukan sejak masa kehamilan. Tentunya dengan meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan makanan yang berkualitas dan memiliki gizi baik  zat besi dan asam folat adalah kombinasi nutrisi penting selama kehamilan yang dapat mencegah stunting pada anak ketika dilahirkan nanti. 


  • Pertumbuhan fisik dan homon yang dialami tubuh selama masa kehamilan membuat ibu hamil membutuhkan nutrisi yang cukup selayaknya makan makanan yang sehat dan seimbang demi memastikan terpenuhnya nutrisi yang tepat. 

  • Makanan yang dimakan menjadi sumber utama pada bayi. Nutrisi yang tepat dapat membantu meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan pada bayi. Pedoman nutrisi yang tepat dapat membantu kelahiran dan kehamilan yang sehat. 

  • Tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik jika salah satu nutrisi itu hilang. Untuk menjaga keutuhan nutrisi ibu hamil dapat menghidari makanan olahan junk food serta kripik dan soda.

    Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi buah-buahan segar, sayuran dan protein tanpa lemak misalnya ayam, ikan dan kacang-kacangan adalah jenis makanan yang di rekomendasikan. Kebersihan untuk makanan ibu hamil juga perlu diperhatiakan ada beberapa aturan yang sabaiknya dilakukan seperti :

  • Bilas buah-buahan dan sayuran sebelum dikonsumsi karena parasit seringnya berasal dari dalam tanah.
  • Cuci semua telenan dan pisau dengan air panas dan sabun setelah menggunakannya.
  • Cuci tangan setelah menyentuh sayuran yang belum dicuci
  • Masak semua daging dengan seksama
  • Pisahkan daging dengan makanan lain saat menyimpannya
  • Jika memiliki peliharaan seperti kucing anda bisa meminta seseorang untuk ruinmembersihkan kandang kucing dengan menggunakan sarung tangan selama masa kehamilan

    Biasanya dalam masa kehamilan ibu hamil akan cenderung kehilangan nafsu makan memilih satu jenis makanan dan menghindari makanan yang justru memberi nutrisi. Hormon sangat berpengaruh dalam memainkan peran dalam selera makan selama kehamilan. Akan sangat berisiko bila yang dimakan adalah makanan junk foo. Banyak wanita khawairtentang kanaikan berat badan selama kehamilan. Banak dari mereka yan takut jika berat badan yang mereka alami tidak dapat kembali keukuran semula. Namun beberapa kanaikan berat badan termasuk hal yang normal jadi tidak perlu di khawatirkan.

    Perubahan prilaku berperan penting dalam mencegah stunting, perubahan prilaku menjadi keberhasilan pencegahan stunting perubahan prilaku mutlak harus dilakukan apabila ingi meredupsi angka stunting. 30 persen permasalahan stunting disebabkan oleh prilaku yang salah upaya pencegahan stunting menjadi hal yag sangat penting dalam perubahan prilaku. 


  • Prilaku masyarakat yang bisa memicu terjadinya stunting misal prilaku yang kurang baik dalam pola hidup, pola mkan, dan pola pengasuh anak.

    Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi  masalah stunting pada anak yaitu telah dilakukannya program-program penanggulangan stunting seperti pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita dan ibu haml, pemberian tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri dan ibu hami peningkatan imunisasi lengkap pada bayi dan balita pemberian vitamin serta dilakukannya pemberian intervensi gizi spesifik dan interventasi gizi sensitif. 


  • Kerangka pertama adalah intervensi gizi spesifik. Intervensi yang ditunjukan kepada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan dan berkontribusi pada 30%  penurunan stunting. Umumnya kegiatan intervensi gizi spesifik dilakukan pada sektor kesehatan. Intervensi ini juga bersifat jangka pendek dimana hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek. 

  • Intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil intervensi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia0-6 bulan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia 7-23 bulan.

    Kerangka intervensi stunting yang dilakukan pemerintah yang kdeua adalah intervensi gizi sensitif. Idealnya kerangka ini dilakukan melalui berbagai legiatan pembangunan diluar sektor kesehatan dan berkontribusi pada 70% intervensi stunting. 


  • Intervensi gizi sensitif memiliki sasarn masyarakat secara umum dan tidak khusus ibu hamil dan balita pada 1000 hari pertama kehidupan. Intervensi gizi sensitif dilaksanakan melalui kegiatan yang umumnya itu kegiatan makro dan dilakukan secara lintas kementrian dan lembaga. 

  • Kegiatan yang dapat berkontribusi pada penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik yaitu dapat dilakukan dengan menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih serta melakukan fortifikasi bahab pangan. Kedua kerangka intervensi stunting telah direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia sebagai bagian upaya nasional untuk mencegah dan mengurangi pravelensi stunting.

    Terkait permasalahan di atas penulis memaparkan saran yang nantinya dapay membantu mengurangi setatus stunting pada balita.untuk mengurangi pengurangan kasus stunting pada bayi, pemerintah harus  lebih memperhatikan masyarakat yang memiliki ekonomi kelas bawah terkait asupan pola makan yang terbilang harus memenuhi gizi yang baik.


  •  faktor ekonomi menjadi acuan utama, karana kurangnya makanan sehat yang dapat terkonsumsi mengakibatkan meningkatnya kasus stunting pada bayi, selain itu peran ibu hamil juga sangat penting untuk terus menjaga kesehatan pada bayi dan tidak di perkenankan untuk bediam diri ketika mengetahui terjadinya kelainan pada bayi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun