Mohon tunggu...
Azimatul Nur Ubaiyah
Azimatul Nur Ubaiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jangan lupa selalu bersyukur dan berusaha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengabdian LPPM UTM Desa Lowayu | Mengolah Raga dan Rasa Di Masa Pandemi dengan Jemparingan

24 Juli 2020   22:57 Diperbarui: 24 Juli 2020   23:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengabdian Masyarakat LPPM UTM Desa Lowayu | Mengolah Raga dan Rasa di Masa Pandemi dengan Jemparingan #KKNUTMCOVID19 #LPPMUTM #LOWAYU #JEMPARINGAN

Minggu (19/07/2020) Mahasiswa pengabdian masyarakat UTM di Desa Lowayu yang di bimbing oleh bapak Drs. EC. Makhmud Zulkifli, M.Si ini melaksanakn program kerja yang unik dan berbeda dengan yang lain mereka membawa hal-hal baru dari dunia perkuliahan ke desanya. Ya mereka membawa Panahan tradisional yang sering disebut dengan Jemparingan.

Jemparingan ini adalah olahraga panahan khas Kerajaan Mataram. Berasal dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, atau dikenal juga dengan jemparingan gaya Mataram Ngayogyakarta. Keberadaan jemparingan dapat ditelusuri sejak awal keberadaan Kesultanan Yogyakarta. Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792), raja pertama Yogyakarta, yang mendorong pengikutnya untuk belajar memanah sebagai sarana membentuk watak ksatria. Watak ksatria yang dimaksud adalah empat nilai yang diperintahkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I untuk dijadikan pegangan oleh rakyat Yogyakarta, yaitu sawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh. Jemparingan berbeda dengan panahan lain yang berfokus pada kemampuan pemanah membidik target dengan tepat. Selain itu, bila olahraga panahan biasanya dilakukan sambil berdiri, jemparingan dilakukan dalam posisi duduk bersila. Pemanah jemparingan juga tidak membidik dengan mata, akan tetapi memposisikan busur di hadapan perut sehingga bidikan didasarkan pada perasaan pemanah.

Dimasa pandemic seperti ini kegiatan ini sangat bagus untuk mengolah raga dan rasa, raga yang dimaksud adalah kebugaran jasmani karena di situasi seperti ini Kesehatan sangatlah penting, kemudian rasa yang dimaksud adalah konsentrasi, semangat, dan kepercayaan diri ini juga sangatlah penting karena di masa pandemic yang sudah hamper 5 bulanan menyerang Indonesia dan semua aktifitas harus dikerjakan dirumah konsentarsi, semangat dan kepercayaan diri mulai menurun.

Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Sukri Ghozali selaku Sekertaris Desa Lowayu saat sambutannya beliau mengatakan. "Pengabdian Masyarakat ini sangatlah berbeda dengan Pengabdian Masyarakat Sebelum - belumnya ini kegiatan yang sangat menarik dan ide yang sangat bagus, karena olahraga ini adalah olahraga yang dicintai oleh Nabi dan dapat menyehatkan tubuh, konsentarsi, semangat dan kepercayaan diri"

foto-bersama-ketua-organisasi-desa-lowayu-5f1b0850d541df02292013b3.jpg
foto-bersama-ketua-organisasi-desa-lowayu-5f1b0850d541df02292013b3.jpg
Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa organisasi yang ada di Desa Lowayu seperti ROTOR (perkumpulan anak muda lowayu), REMAS (Remaja Masjid), Karang Taruna, pemerintah Desa, dan GEMA (Gerakan Mahasiswa Lowayu). Mereka sangat berantusias dengan adanya Pengabdian Masyarakat UTM yang melakukan kegiatan Jemparingan ini sebelumnya mereka hanya mengetahui di Medsos atau Televisi tentang jemparingan ini, tetapi pada hari Minggu (19/07/2020) mereka bisa mencobanya secera langsung bagaimana melakukan panahan tradisional atau jemparingan olahraga yang dicintai Nabi ini. Dan kegiatan ini tetap memperhatikan protocol Kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun