Mohon tunggu...
Azimatul Amaliyah
Azimatul Amaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Tak bisa jauh dari tanah kelahiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencetak Santri yang Bermutu

26 Juni 2022   13:51 Diperbarui: 26 Juni 2022   14:29 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Santri adalah sebuah kata bagi setiap anak yang menimba ilmu di Pondok pesantren, seorang santri akan diajarkan berbagai ilmu dengan harapan mampu memberi manfaat bagi yang lainya, dibalik para santri yang sukses dan menjadi orang besar terdapat seorang yang mulia yang selalu mengabdikan dirinya untuk menjadi lantaran sampainya ilmu pada santri.

Seperti halnya pondok pesantren di Jawa Timur yang setiap harinya selalu diisi dengan kegiatan belajar yang akan menjadi kebiasaan santri didalam kebaikan. Diawali dengan bangun subuh yang menjadi indikator kedisiplinan didalam hal waktu begitu juga mengajarkan ketertiban di dalam masalah barisan shalat. 

Tak lupa para santri juga diwajibkan mengkaji Al-Qur'an sesuai dengan martabatnya. Membaca Al-Quran yang terpenting adalah bagaimana seseorang santri dapat faham apa maksud isi dari makna yang terkandung didalamnya. Sedangkan Al-Qur'an sendiri ialah merupakan pedoman bagi agama Islam dan juga aturan Allah bagi hambanya yang beriman. 

Para santri juga diasah skillnya didalam menyelesaikan berbagai masalah yang belum ada jalan keluarnya ditengah kehidupan masyarakat, yang di kenal dengan sebutan Bahtsul masail. 

Bahtsul masail sendiri ialah musyawarah yang membahas masalah-masalah yang belum ada dalilnya baik meliputi agama, sosialisasi, budaya dan yang lainnya. Para santri juga bebas berargumen menyerukan pendapatnya yang dianggap benar baik bagi kemaslahatan bersama. 

Sudah menjadi hal lazim di dalam bahtsul masail pasti akan menemui seseorang bertugas sesuai dengan kinerjanya diantaranya ialah :

moderator sebagai seorang yang memimpin jalannya musyawarah. 

Notulen sebagai penulis dari hasil yang telah di Musyawarahkan.

Perumus sebagai seseorang yang mengarahkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dengan baik. 

Mushahih yaitu sebagai seorang yang membenarkan hasil yang telah disepakati bersama-sama. Setelah itu forum akan ditutup dengan surat Al-fatihah dan doa dengan harapan hasil yang telah disepakati bersama mampu memberikan manfaat bagi yang lainnya. 

Tidak dapat dibantah lagi bahwa kalangan pesantren adalah pihak yang berada di garda depan dalam memegang konsep seni mengikuti tapak tilas salaf as-shalihin yang keilmuan dan kepribadiannya telah diakui, serta wejangan-wejangannya telah dijadikan amaliah umat islam sepanjang sejarah (KH. Moh. Hasan, SH., MM) 

Peran santri juga tak lepas dari kata akhlak, karena akhlak sangatlah penting dimiliki setiap individu terlebih bagi seorang santri, karena bagi santri akhlak merupakan asas buah daripada ilmu, kedudukan akhlak sendiri lebih tinggi daripada ilmu. 

Santri sangatlah penting untuk selalu mendahulukan akhlaknya terlebih kepada ustadz dan ustadzah yang telah mengajarkan berbagi disiplin ilmu, kepada yang lebih tua dan tak lupa menyayangi yang lebih kecil. 

Bahkan nabi Muhammad pun diutus untuk menyempurnakan akhlaknya. Sebegitu pentingnya akhlak bagi umat Islam terlebih lagi bagi seorang santri. 

 Semoga bermanfaat dan terimakasih telah membaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun