Terlalu bias untuk mendeskriditkan sebuah buku ajar mengandung hal-hal porno atau tidak. Terlalu sulit pula untuk meminta pertanggung jawaban pihak terkait atas maraknya buku ajar yang dianggap menyimpang.
Jika putih sebagai background landasan setitik noktah hitam, tidak akan ada yang namanya suatu kesalahan yang besar. Sebaliknya, jika hitam sebagai background landasan setitik noktah putih, tidak ada yang namanya suatu kebenaran yang besar pula.
Kembali pada buku ajar, pornokah atau menyimpangkah buku-buku yang diberitakan di tv-tv tersebut? coba lihat dengan dua perspektif berbeda diatas.
Jika, putih mendominasi, porno didalamnya itu bukanlah "porno" jika konteksnya untuk pembelajaran. Sebaliknya, jika hitam yang mendominasi sudut pandang, maka bukan hanya buku ajar ini saja yang terindikasi pornografi.
Al-Qur'an pun seperti yang didawuhkan Gus Dur akan menjadi seolah-olah kitab pornografi karena ada topik tentang men(SUSU)i didalamnya.
Kini, semuanya sudah jelas. Sebuah buku ajar akan menjadi/mendapat tanggapan porno atau tidak dilihat dari sudut pandang mana hal ini dilihat. Salam Belajar!
* Sebagai sanggahan atas kekacauan buku ajar yang banyak dinilai mengandung unsur pornografi, semoga tiada lagi saling menyalahkan dan tercipta suasana belajar yang kondusif.
# Ahmad Mu'azim Abidin juga hidup di http://kaazima.blogspot.com/.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H