3. Nama dan domain situs, namanya juga penjahat, pasti ingin modal kecil namun mendapat untung yang besar. Ini juga berlaku bagi pelaku kriminal toko online palsu. Mereka biasanya menggunakan penyedia web gratisan semisal blogspot, wordpress maupun penyedia layanan gratis lainnya. Namun, tidak semua toko online dengan platform gratis ini adalah pelaku penipuan. Masih banyak yang benar-benar berjualan meskipun menggunakan layanan gratisan ini.
4. Perhatikan gambar, biasanya para penipu toko online ini menggunakan gambar yang banyak digunakan oleh toko online lainnya. Coba kita telusuri suatu gambar di toko online yang kita curigai apakah ada toko online lain menggunakan gambar serupa atau tidak. Jika ada, kita patut waspada soalnya suatu toko online terpercaya tentu membangun brand sendiri dengan gambar-gambar profesional alias bukan gambar "pasaran".
5. Rasionalitas!!! kembali ke point kedua, kita sebagai calon pembeli online semestinya selalu berfikir rasional sebelum membeli barang di internet. Jangan mudah tergiur oleh iming-iming yang bisa saja malah menjerumuskan kita alias malah jadi korban penipuan.
Pada akhir dari tulisan ini, saya kembali mengingatkan bahwa jual-beli online memang memberikan kenyamanan bagi kita selaku calon pembeli. Namun, apalah arti kenyamanan tanpa rasa aman? NONSENS. Sekian tentang kenyamanan dan kerawanan keamanan jual-beli secara online, semoga kita sebagai pembeli (atau ada juga sebagai penjual) bisa mendapatkan manfaat dengan boomingnya jual-beli online serta mengurangi resiko kejahatan lewat jual-beli online guna membantu pembangunan dan penyejahteraan bangsa Indonesia tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H