Cyberbullying makin merajalela di media sosial, yang dicyberbullyingkan diantaranya ialah perang kata kata yang bernada hasutan, mencemooh, mempermalukan, mengintimidasi dan masih banyak lagi. Lembaga anti bullying Ditch the Label, bertanggung jawab untuk mengsweeping keberadaan cyberbullying di media sosial itu, hasilnya akan di laporkan kepada pihak yang berwenang untuj di tindak lanjuti.
Pelaku cyberbullying biasanya seorang yang pada kehidupan sehari harinya berkepribadian introvert atau pendiam. Sehingga ia meluapkan prasaannya kemedia sosial dan membuat kericuhan serta menyerang seseorang dengan kata kata kasar. Si pelaku akan merasa aman karena melakukan bullying di balik layar handphone dan komputer sehingga pelaku sulit ditemukan dan sulit untuk diketahui, ditambah lagi mereka dengan mudahnya untuk mengganti data dirinya menjadi data pribadi orang lain.
Pelaku cyberbullying tidak pernah menyadari bahwa korban akan lebih merasakan kedepresian lebih dibandingkan bullying pada fisik, tidak hanya negara besar saja yang banyak memakam korban terhadap perlakuan cyberbullying, negara kecil seperti korea selatan saja menjadi salah satu oenyebab kematian bunuh diri akibat mengalami cyberbullying.
Pernah atau tidaknya kita menjadi korban atau pelaku cyberbullying sebaiknya kita selalu intropeksi pada diri sendiri karena  apa yang kita perbuat itu yang akan kita dapatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H