Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala pola pikir, masalah jiwa dan aktivitas psikologis seseorang. Perkembangan adalah perubahan yang progresif dan terus berlanjut dalam diri individu mulai dari awal dilahirkan ke bumi hingga mati. Pada pengertian lain diungkapkan juga bahwa pengertian perkembangan adalah perubahan perubahan yang dialami oleh individu maupun kelompok menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan saling berkaitan menyangkut fisik maupun psikis.
Tujuan pendidikan adalah membuat seseorang maupun kelompok untuk mengalami perubahan pada 4 aspek yaitu : kognitif, afektif, psikomotorik pada seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Kognitif yaitu pengetahuan, yaitu seseorang mengalami perubahan dari segi pengetahuan dari yang belum mengetahui suatu hal menjadi mengetahui. Afektif yaitu sikap, yaitu seorang anak didik setelah melalui pendidikan mengalami perubahan dari yang memiliki sikap dan kebiasaan buruk menjadi memiliki sikap dan kebiasaan yang baik. Psikomotorik yaitu keterampilan (skill), pada aspek ini peserta didik diharapkan memiliki perubahan baru dalam dirinya yaitu memiliki skill dan keterampilan baru yang diterapkan di kehidupannya sehari hari dan dapat menaikkan kualitas hidupnya.
Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami perkembangan peserta didik. Perkembangan peserta didik tersebut meliputi: perkembangan fisik, perkembangan sosioemosional, dan bermuara pada perkembangan intelektual. Perkembangan fisik dan perkembangan sosio sosial mempunyai kontribusi yang kuat terhadap perkembangan intelektual atau perkembangan mental dan perkembangan kognitif siswa.
Untuk menjadi pengajar yang handal pengajar harus memahami tahap perkembangan anak didiknya karena dengan itu anak didik akan dengan mudah menerima materi ajar yang diberikan oleh gurunya. Begitupun sebaliknya jika pengajar tidak faham mengenai perkembangan anak didiknya maka materi dan cara ajar yang diberikannya akan percuma saja karena pada setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Contoh pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) kelas 1 -- 3 guru harus memberikan materi ajar dengan metode yang tepat seperti dengan sambil bermain karena pada saat itu seorang anak benar benar baru beradaptasi dari lingkungan bermain nya ke lingkungan pendidikan, lain hal nya dengan kelas 4 -- 6 seorang guru harus lebih fokus dengan materi ajar nya dengan metode seperti uji lisan atau lainnya karna pada saat itu seorang murid sudah sedikit mengetahui pentingnya pendidikan daripada bermain. Begitupun seterusnya pada tingkatan pendidikan yang selanjutnya seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tentu pada setiap fasenya pendidik diharuskan selalu melek untuk memperbaharui materi ajar serta pendekatan-pendekatan yang digunakan nya dalam mengajar dengan memperhatikan perkembangan siswa maupun pada satuan pendidikan ditempat ia mengajar maka seorang guru memiliki pengetahuan mengenai psikologi perkembangan dan pendidikan yang cukup agar terciptanya generasi penerus bangsa yang memiliki kualitas intelektual yang cukup.
Dalam kaitannya dengan pendidikan sebagai interaksi adalah disiplin yang cukup penting dalam memeriksa masalah yang mengganggu atau mendukung jiwa siswa dalam proses pembelajaran, Sehingga dengan memahami keadaan mental siswa maka guru dapat mengatur dan berusaha mencari solusi atas masalah tersebut, sehingga untuk hal ini, sepatutnya seorang guru perlu memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang psikologi perkembangan untuk menyesuaikan materi ajar sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif dan terarah.
Dalam hal ini maka dapat dikatakan bahwa Psikologi Perkembangan dalam pelaksanaan pendidikan sangat penting, kenapa ? karena setiap pendidikan yang diberikan kepada seorang murid diharuskan sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan yang ada pada si anak didik. Seorang pengajar tidak dianjurkan memberikan atau mengajarkan materi yang belum saatnya untuk diketahui anak muridnya, karena hal itu tidak akan menghasilkan apa-apa alias percuma saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H