Krisis lingkungan global telah memaksa kita semua untuk mencari solusi kreatif dalam upaya mengurangi dampak negatif kita terhadap bumi ini. Salah satu masalah paling mendesak adalah masalah limbah plastik. Dengan semakin banyaknya produk plastik sekali pakai yang mencemari lingkungan, penting bagi kita untuk mencari cara-cara baru yang lebih berkelanjutan dalam mengolah plastik bekas.Â
Himpunan Profesi Resource and Environmental Economics Student Association (Himpunan Profesi REESA) IPB University mengadakan pelatihan kain perca dan pembuatan tote bag dari sampah plastik bersama ibu-ibu Desa Cibanteng. Kegiatan pengabdian ini berlokasi di Gedung Serbaguna RW 8, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada ibu-ibu Desa Cibanteng agar dapat membuat sarung bantal dari kain perca dan  tote bag dari sampah plastik.
Pelatihan program Anorganik dihadiri oleh Ketua PKK Desa Cibanteng (Irmawati), Ketua RW 10 (Dede Kusaeri), dan Dosen Pendamping PPK Ormawa REESA (Dr. Meti Ekayani), serta key person program anorganik. Bersama Ibu Sari Rahmawati (Anggota Agrianita FEM IPB University), membimbing pembuatan tote bag dan sarung bantal dari kain perca. Para ibu-ibu belajar mengenai teknik-teknik dasar menjahit, pemilihan bahan, dan cara mendaur ulang plastik dengan aman. Selain itu, diberikan juga edukasi mengenai pentingnya pengurangan limbah dan dampak positifnya terhadap lingkungan.
Mengatasi Masalah Plastik Sekali Pakai
Sebagai kontributor utama terhadap polusi plastik di seluruh dunia, plastik sekali pakai telah menjadi sorotan utama dalam perdebatan tentang perlindungan lingkungan. Botol plastik, kantong belanja, dan wadah makanan sekali pakai adalah contoh produk plastik yang sering kali hanya digunakan sekali sebelum akhirnya berakhir di lautan atau di tempat pembuangan sampah. Inilah yang mendorong masyarakat Desa Cibanteng untuk mencari cara kreatif untuk mengatasi masalah ini.
Kain Perca: Alternatif Ramah Lingkungan
Kain perca adalah potongan-potongan kecil kain yang biasanya dihasilkan dari sisa-sisa produksi tekstil. Dalam upaya mengurangi limbah tekstil dan memberikan alternatif yang lebih berkelanjutan, kain perca telah menjadi bahan yang sangat populer dalam proyek kerajinan. Tim PPK Ormawa REESA memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh dengan menggabungkan kain perca dengan plastik daur ulang untuk membuat tote bag yang ramah lingkungan.
Membangun Kesadaran Lingkungan