Mohon tunggu...
Aziel Hutajulu
Aziel Hutajulu Mohon Tunggu... Human Resources - Siswa

Siswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kita Indonesia, Kita Bisa!

18 Februari 2021   11:05 Diperbarui: 18 Februari 2021   12:07 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan kedua yang ada di Indonesia adalah apresiasi pada guru. Semua guru di Indonesia adalah pahlawan kita, tapi kenapa apresiasi kita masih kurang terhadap guru. Di luar negeri seperti Swiss dan Jerman yang nilai indeks pendidikannya tinggi, gaji seorang guru sangatlah tinggi dan sangat diapresiasi. 

Bahkan profesi sebagai guru sudah menjadi cita-cita mayoritas warga di sana karena mereka tahu betapa pentingnya peran guru dalam pendidikan. Tujuan apresiasi yang tinggi adalah untuk menciptakan suatu persaingan. Persaingan yang dimaksud adalah suatu persaingan sehat, baik bagi murid maupun guru. 

Dengan apresiasi yang tinggi, kita semua berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di bidang ilmu pengetahuan sehingga bisa membanggakan bagi negara Indonesia. Bahkan saat ada seorang siswa yang mempunyai pencapaian tinggi, gurunya pun diapresiasi dengan berbagai penghargaan.

Bukan berarti kita mengatakan bahwa kita gila akan apresiasi, tapi kita butuh suatu situasi kondusif dan bersaing untuk pendidikan kita. Itulah nasionalisme ynag seharusnya kita rasakan. Walau begitu, ucapan terima kasih yang mendalam tetap kami ucapkan kepada semua guru di dunia, kami akan melanjutkan tugas dan kewajiban itu untuk membangun negara ini.

Semua itu bisa menjadi berbagai referensi motivasi bahwa semua pekerjaan dan aktivitas di Indonesia bisa melakukan peran mereka masng-masing dalam membangun negara Indonesia. Hal yang terpenting adalah bagaimana wujud partisipasimu, apakah hanya akan mengkritik dan mengatasnamakan nasionalisme tanpa bertindak, ataukah kamu akan mulai berpartisipasi didalam bidang yang menurutmu kurang dan kamu mampu memperbaikinya. 

Jika hanya menggunakan ego, kita hanya akan mengkritik tanpa adanya aksi. Walau begitu, yang kita butuhkan sebagai pemuda adalah hati seorang pejuang Indonesia yang mau langsung turun tangan mengatasi masalah ynag menurut kita mampu untuk kita atasi. Disitulah taring Indonesia akan kembali bersinar di mata dunia. Konon, Indonesia pernah dijuluki "Macan Asia", mari kita kembalikan lagi kejayaan Indonesia. Kita Indonesia, kita pasti bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun