C. Cendekiawan Muslim dengan Segudang Karya
M. Rasyidi wafat tepat pada usia 86 tahun di Rumah Sakit Islam Jakarta. Beliau dimakamkan di pemakaman Kotagede dan dihadiri oleh para tokoh Dewan Dakwah seperti, K.H. Husen Umar,Hardi M. Arifin, dan beberapa tokoh Islam di Indonesia. M. Rasyidi dapat dikatakan sebagai salah satu tokoh Islam yang memiliki jasa besar bagi umat Islam di Indonesia. Ketika beliau wafat, buku-buku beliau kemudian diwariskan kepada Perpustakaan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. selain itu, beliau juga menyumbangkan mobil tua untuk menunjang kegiatan Dean Dakwah Islamiyah.
M. Rasyidi terkenal sebagai seorang cendekiawan muslim Muhammadiyah yang memiliki banyak karya selama hidupnya. Karya-karya M. Rasyidi yang pernah beliau tulis seperti, Koreksi Terhadap Drs. Nurcholis Madjid tentang Sekularisasi, Filsafat Agama, Islam dan Indonesia di Zaman Modern (Pidato Pengukuhan Guru Besar FH UI), Islam dan Kebatinan, Keutamaan Hukum Islam, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agam Islam?, Islam Menentang Komunisme, Islam dan Sosialisme, Sikap Umat Islam Terhadap Ekspansi Kristen, Agama dan Etika, serta beberapa karya-karya beliau yang lainnya.
M. Rasyidi juga pernah menerima penghargaan Bintang Mahaputera atas jasa beliau bagi Bangsa Indonesia. selain itu, jasa beliau sebagai tokoh perjuangan Indonesia juga tidak bisa diremehkan. Pasca lengser dari Menteri Agama M. Rasyidi menjadi salah satu tokoh yang memperjuangkan diplomasi di luar negeri bersama dengan K.H. Agus Salim. Agaknya tak banyak yang kini bisa menggantikan sosok M. Rasyidi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga secara adab dan sopan santun. M. Rasyidi menjadi salah satu sosok yang patut menjadi teladan generasi saat ini.
Sumber:
Adian Husaini, Hegemoni Kristen-Barat Dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi, Jakarta: Gema Insani, 2006
M. Raihan Febriansyah, dkk, Muhammadiyah 100 Tahun Menyinari Negeri, Yogyakarta: Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, 2013
https://suaramuhammadiyah.id/2020/02/14/muhammad-rasyidi-menteri-agama-pertama-tokoh-muhammadiyah/, diakses pada 14 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H