3. Arsenal (28 Main / 20 Menang ; 4 Imbang ; 4 Kalah ; Mencetak 70 Gol, Kebobolan 24 Gol)
Boleh setuju, boleh juga tidak, Arsenal itu overpower. Mereka adalah klub tersubur sekaligus tersulit untuk dibobol di Liga Inggris. Jika Xabi Alonso mendapatkan banyak pujian karena berhasil mengubah Leverkusen jadi tim kuat, maka Arteta juga berhak dapat pujian yang sama.
Kekuatan Arsenal terletak pada kolektivitas mereka dalam segala segi permainan, serta ketajaman lini kedua mereka yang bergerak cair. Martinelli, Saka dan Odegaard menjadi trio paling tajam di Eropa saat ini. Masih berani tidak menjagokan Arsenal sebagai Juara Liga Inggris musim ini?
2. Bayer Leverkusen (24 Main / 20 Menang ; 4 Imbang ; 0 Kalah ; Mencetak 61 Gol, Kebobolan 26 Gol)
Akhirnya kita sampai pada klub yang paling banyak dibicarakan musim ini, Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso. Tim yang bertransformasi dari tim papan tengah menjadi klub tangguh yang sampai hari ini, belum mencicipi kekalahan. Tim yang berhasil mempermalukan Bayern Munchen dengan skor 3-0.
Apakah Leverkusen memang setangguh itu? Ya, memang benar. Kehebatan Leverkusen bertumpu pada skema permainan Alonso yang mengandalkan bek sayap, lini depan yang cair, serta skema pressing yang baik. Alonso juga berhasil menyatukan skema permainan bola pendek ala Spanyol yang kolektif, dengan aura pressing Jerman yang mendominasi dan intimidatif. Tapi kenapa mereka tidak jadi nomor 1?
1. Inter Milan (28 Main / 24 Menang ; 3 Imbang ; 1 Kalah ; Mencetak 70 Gol, Kebobolan 13 Gol)
Apakah Leverkusen adalah klub paling produktif di Eropa? Tidak. Di Jerman pun tidak. Apakah Leverkusen klub paling sulit dibobol? Juga tidak, di Jerman pun tidak. Leverkusen juga tidak punya sosok sentral yang jadi simbol overpower mereka.Â
Leverkusen mencuri sensasi karena mereka berangkat dari tim medioker, dilatih pelatih tak berpengalaman dan berhasil memertahankan peforma sempurna, di liga yang selama ini didominasi oleh Bayern Munchen. Itu saja. Sisanya amat biasa. Mereka bahkan bermain imbang lawan Qarabag.
Karena itulah, gelar klub terkuat di Eropa saat ini lebih cocok disandang Inter Milan. Diam-diam skuad asuhan Simone Inzaghi membangun reputasi sebagai tim penghancur. Inter sangat produktif dengan 70 golnya.Â
Inter sangat tangguh karena baru kebobolan 13 gol dengan penjaga gawang mereka, Yann Sommer. Inter juga punya Lautaro Martinez yang bersaing dengan Harry Kane untuk sepatu emas Eropa. Inter tengah berada dalam peforma terbaik setelah meraih 22 kemenangan beruntun. Inter menunjukkan mereka layak jadi finalis Liga Champions musim lalu, dan layak kembali ke sana lagi musim ini.