Terlepas dari ketiadaan striker tajam sekaliber Mbappe atau Haaland di depan, Real Madrid tetaplah tim kuat. Mereka raksasa Eropa, tim bertabur bintang. Dani Carvajal, Toni Kroos, Vinicius Junior dan Rodrygo adalah pemain yang sangat superior dan berbahaya. Di atas semua itu, ada seorang pelatih veteran yang menyusun taktik dari pinggir lapangan, dialah Carlo Ancelotti.
Carlo Ancelotti adalah "sepuh" dalam soal memainkan pemain no. 10. Rui Costa, Ricardo Kaka hingga James Rodriguez adalah pemain no. 10 bagus yang dia poles. Meski dikatakan sudah ketinggalan zaman, Ancelotti seolah tahu bagaimana memodifikasi sistem formasi berlian 4-4-2 agar tetap efektif dan berbahaya. Sistem permainan Real Madrid sekarang adalah contohnya.
Salah satu kunci kemenangan demi kemenangan Real Madrid adalah sistem permainan mereka yang fluid atau cair. Pergerakan pemain Real Madrid, termasuk pemain depannya, tidak terpaku pada posisi tertentu. Mereka bisa saling bertukar, bergantian, maju mundur kiri kanan.
Hal ini bisa dibuktikan dengan melihat heatmap pemain Real Madrid dari musim ke musim. Vini dan Rodrygo tidak segan untuk merangsek masuk ke dalam. Benzema dulu memang striker yang mobile. Kini Bellingham juga bisa meneruskan role Benzema dan menyesuaikan dirinya dalam posisi yang cair tadi. Bellingham bahkan menawarkan kemampuan bergerak dari lini kedua, menciptakan peluang tak terduga bagi lawan. Beberapa gol Real Madrid berasal dari skema yang fluid ini sehingga peranan formasi kuno mereka tidak terlalu signifikan.
Atribut lainnya yang membuat Real Madrid tetap unggul dari sebagian besar lawannya adalah kemampuan penyelesaian peluang mereka. Dalam empat laga beruntun ini, total gol yang dihasilkan Real Madrid selalu lebih banyak dari total xG mereka. Pemain Real Madrid bisa menyelesaikan peluang sekecil apapun.
Jude Bellingham tak bisa dipungkiri adalah nyawa permainan Real Madrid dalam hal ini. Kemampuan dia membaca ruang, adaptasinya, koneksinya dengan pemain Real Madrid lainnya, Tak heran, dia bisa menjadi pencetak gol ulung. Bellingham melengkapinya dengan satu atribut yang jarang dimiliki pemain No. 10 klasik. Dia bisa bertahan. Bellingham adalah ujung pressing Real Madrid. Dia pemain pertama yang harus dilewati pemain lawan saat build-up.
Kesimpulannya, Real Madrid tidak sedang bercanda. Mereka tidak mengandalkan kemenangan hoki atau ugly-win. Real Madrid sedang menerapkan sebuah sistem taktik. Jika sistem ini bisa sukses mengantar mereka meraih suatu gelar, bisa saja ini menjadi masterpiece lain dari Carlo Ancelotti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H