Barcelona menang atas Royal Antwerp pada pertandingan pembuka Liga Champions. Bermain di kandang sendiri, Barca main impresif dan menang 5-0. Ini jadi kali kedua Barca mencetak 5 gol secara beruntun. Sebuah debut yang sangat menggembirakan buat fans. Ini jadi semacam kado manis setelah penampilan amburadul mereka dua musim terakhir.
Selama dua musim terakhir, Barcelona terus naik turun peformanya. Mereka sering jadi bahan olok-olokan, terutama setelah dua musim berturut, harus main di Liga Malam Jumat. Padahal Barcelona adalah klub besar, klub yang memiliki 5 trofi UCL.
Ejekan demi ejekan terus diterima Barcelona dan decul-decul yang mendukungnya. Â Barca yang sebelumnya dikenal sebagai klub besar nan hebat, jadi klub lawak. Yang sering diingat dari mereka adalah kasusnya, Tuas ekonominya, serta penghematan mereka. Apa boleh buat, memang begitu kondisi mereka.
Kemunduran Barcelona sebenarnya sudah tercium sejak Neymar Junior hengkang. Mereka kesulitan mencari suksesor pemain Brazil itu. Pembelian Dembele, Coutinho dan Griezmann, bukannya menyumbang peforma, malah membuat tagihan transfer Barca membengkak.
Dalam periode tersebut, mereka beberapa kali dipukul secara memalukan. Mereka di-comeback Liverpool di Anfield dan dipermalukan Bayern dengan skor ikonik 2-8. Periodenya makin buruk setelah kehilangan Lionel Messi.
Status klub lawak kian sempurna setelah Barca melakukan sejumlah manuver ekonomi. Mereka menjual hak stadion, mereka memotong jatah makan siang, mereka menjual hak siar. Stigma klub tuas ekonomi segera melekat. Sampai hari ini Barca masih sering diolok-olok dengan status tersebut.
Mungkin karena terlalu sering diolok-olok atau memang karena peforma mereka kurang meyakinkan, Barca kini tidak dianggap klub hebat lagi. Ini bukan sembarang pendapat pundit. Ini adalah pendapat De Jong dan Araujo, yang notabene adalah pemain inti Barca. Mereka menyadari Barca memang tidak berada dalam level yang optimal.
Kendati berhasil menjuarai La Liga musim lalu, Barca masih dianggap sebelah mata. Kendati sudah memiliki Lewandowski, permainan Barca masih kerap dianggap membosankan. Masih ada saja anggapan bahwa Barca menang La liga dengan main jelek, hanya mengandalkan pertahanan saja. Barca cuma menang hoki.
Musim baru ini, Barcelona mencoba kembali bangkit. Mereka mendapat sejumlah pemain, termasuk pemenang treble, Ilkay Gundogan. Namun disisi lain juga, mereka kehilangan Ousmane Dembele yang pindah ke PSG.
Suara-suara sumbang masih meragukan Barca. Skuad Barca terlalu rampinglah, skuad Barca terlalu mengandalkan Lewandowski. Lewandowski sendiri sempat seret gol di awal musim. Namun Xavi bangkit di atas segala hujatan. Setelah laga melawan Antwerp, dia bicara di hadapan pers.