Mohon tunggu...
Azhar Muhammad
Azhar Muhammad Mohon Tunggu... karyawan swasta -

\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Batik untuk Seragam Ospek Unissula

2 September 2013   10:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:30 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya, para mahasiswa baru yang menjalani masa ospek di perguruan-perguruan tinggi umumnya diharuskan mengenakan pakaian hitam-putih, tetapi yang unik di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang panitia ospek mewajibkan mahasiswa barunya mengenakan batik saat menjalani masa orientasi dengan tujuan menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal.

[caption id="" align="alignleft" width="124" caption="Uki Tukinah, SH MM"][/caption] Kebijakan budaya baju batik tersebut sudah berlaku mulai tahun sebelumnya yang diputuskan oleh Rektor Unissula Laode M. Kamaluddin. Menurut Laode, kewajiban berbatik saat mengikuti Pekan Ta'aruf' (Ospek) ditujukan untuk mengenalkan kebudayaan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia pada mahasiswa baru, salah satunya batik warisan budaya leluhur. Meski Unissula memiliki motto menjadi 'world class Islamic cyber university', kata dia, pihaknya tetap berupaya menanamkan kecintaan terhadap berbagai kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia.

Di Kampus Unissula Semarang kegiatan pekan orientasi studi diberi istilah Pekan Ta'aruf  yaitu sebuah kegiatan pengenalan budaya kampus bagi mahasiswa baru.  Pada tahun Akademik 2013/2014 ini Pekan Taaruf Unissula dijadwalkan berlangsung selama sepekan mulai tanggal 2-7 September 2013.

Menurut Kepala UPT Marketing Uki Tukinah, SH MM mengatakan bahwa : "jumlah mahasiswa yang diterima periode ini sebanyak 3.978 orang, jumlah tersebut belum termasuk Program Pascasarjana dan Program Doctoral".  Dia menambahkan biasanya setiap mahasiswa untuk kegiatan tersebut menyiapkan minimal 3 potong baju batik, jadi setiap musim masuknya mahasiswa baru diperkirakan pasaran batik di Semarang jadi ramai.

Menurut komentar beberapa mahasiswa mengenai kebijakan rektor tersebut bahwa dengan berbaju batik mahasiswa baru merasa lebih dihargai daripada berbaju hitam-putih model perploncoan, sehingga terasa menambah rasa percaya diri sebagai mahasiswa baru.

Maka kita bisa prediksikan andaikan seluruh perguruan tinggi di Jawa Tengah mengikuti kebijakan yang diambil Rektor UNISSULA maka akan terjadi ledakan kebutuhan baju batik yang luar biasa. Hal ini berarti menggairahkan ekonomi 2 sentra batik nasional yang berada di Jateng yaitu Solo dan Pekalongan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun