Pendahuluan
Ibadah shalat merupakan rukun islam yang kedua dan termasuk ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam diseluruh dunia pada waktu yang telah ditetapkan, yang mana perintah tersebut datang langsung oleh Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT tanpa perantara ketika beliau mi'roj ke sidratul muntaha, dan ibadah shalat ini merupakan amal yang paling pertama kali dihisab oleh Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam terjemahan sabda Nabi Shollallahu 'alaihi Wasallam :
"Sesungguhnya pertama kali yang akan di hisab dari amal seorang hamba adalah Sholatnya, jika sempurna shalatnya maka akan sempurna pula semua amalnya dan jika rusak akan berarti rusak pula semua amalnya."(HR. At Thobroni), (Segaf Hasan Baharun, 2008, h. 163), maka dari pada itu temen-temen sekalian marilah kita sama-sama jaga,sempurnakan sholat kita agar semua amal kita pun akan sempurna seperti shalat kita.
Pembahasan
Pengertian Shalat
  Secara bahasa, shalat berarti do'a atau permohonan, sedangkan menurut terminologi syara' adalah sekumpulan ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Ia disebut Shalat karena ia menguhubungkan seorang hamba kepada penciptanya, dan shalat juga merupakan manifestasi penghambaan dan kebutuhan diri kepada Allah.(Abdul Azizi Muhammad dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, 2009, h. 145), sedangkan menurut Syekh Muhammad Bin Qosim Al Ghazy beliau menjelaskan bahwa istilah shalat adalah ibadah dalam bentuk perkataan dan perbuatan tertentu dengan menghadirkan hati secara ikhlas dan khusyu, dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.(Syekh Muhammad Bin Qosim Al Ghazy, 2014, h. 11).
Dimensi - dimensi Sholat dalam islam
  Shalat memiliki dua dimensi, yaitu dimensi lahir dan dimensi batin. Dimensi lahir shalat adalah shalat yang telah didefinisikan oleh ulama fikih sebagai ibadah khusus yang terdiri dari bacaan dan gerakan yang dimulai dengan takbiratulihram dan ditutup dengan ucapan salam. Sementara itu, dimensi batin shalat adalah suasana hati yang melibatkan perasaan dan kerohanian dalam shalat. Jadi dimensi shalat itu terkait dengan emosi dan spiritual. Dimensi batin shalat ini terdiri dari lima komponen pokok, yakni tawajuh, istislam, munajat, ikhlas dan khusyuk. Dengan demikian jika kita ingin menyempurnakan shalat kita baik itu secara tasawuf maupun secara fiqih, baik secara batin maupun lahir maka daripada itu kita harus menyatukan keduanya menjadi satu kesatuan yang jangan sampai terpisahkan dan jika kedua point tersebut disatukan maka menjadi tujuh komponen pokok, yakni bacaan, gerakan, tawajuh, munajat, istislam, ikhlas, dan khusyuk.(Asep Usman Ismail, 2023, h. 120-121).
Macam - macam dimensi Shalat
  Bacaan, Bacaan dalam shalat terutama bacaan surat Al Fatihah dan surat-surat pendek, adalah hal penting dalam ibadah ini. Bacaan ini tidak hanya sekedar lafadz, tetapi juga mengandung makna yang dalam dan bacaan shalat juga sebagai bentuk hubungan hamba dengan Allah dan merupakan ungkapan pujian serta permohonan juga bacaan yang dilafalkan harus dengan benar dan penuh pemahaman. Maka dapat dikatakan juga bacaan shalat itu tergantung dari bacaan surat al-fatihah, jika al-fatihah nya baik maka seluruhnya baik begitu juga sebaliknya
  Gerakan Shalat, gerakan dalam shalat itu meliputi berdiri, rukuk, sujud, dan duduk mencerminkan kepatuhan fisik kita sebagai seorang muslim kepada Allah. Setiap gerakan memiliki makna tersendiri, seperti rukuk yang menunjukkan ketundukan dan sujud yang melambangkan kerendahan hati. Gerakan ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan ketenangan tuma'ninah.