Salah satu implikasi dari perkembangan teknologi kamera ponsel  yaitu inovasi fitur sarana digital aplikasi media sosial, instagram contohnya.Â
Media sosial instagram ini merupakan aplikasi digital berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial.Â
Mengadaptasi  aplikasi serupa, yaitu snapchat, salah satu inovasi fiturnya yang paling favorit adalah Instagram Stories atau singkat disebut Insta-story.  fitur di instagram yang menarik sebagai visual diary.
Instagram stories atau Insta-Story memungkinkan pengguna Instagram untuk berbagi foto dan video yang diambil sepanjang hari ke bilah "Story" berupa slideshow 15 detik.Â
Foto dan video ini akan hilang setelah 24 jam, memungkinkan pengguna untuk berbagi momen-momen yang berganti tiap harinya tanpa harus menyimpannya di Profil Instagram. Pengguna dapat menambahkan stiker, stempel waktu, dan coretan ke setiap Cerita dan menerapkan filter dan efek tertentu.
Seperti apa yang dijelaskan diatas mengenai instagram stories, salah satu fitur instagram ini telah lekat fungsinya terutama dalam kehidupan muda-mudi atau anak remaja. Banyak dari mereka sangat senang melakukan hal-hal tertentu dan tak luput mengabadikannya di Sosial Media.Â
Azhar Taufiqurahman dalam artikel yang ditulisnya, InstaStory : Mengenal penggiat, Penikmat dan Plagiat, menurutnya media ini (Instagram) kita bisa belajar banyak mengenai karakter dan sifat pemuda Indonesia didalamnya, kita dapat merasakan bahwa ternyata 16 kepribadian pun bisa terlebur menjadi karakter baru pemuda Indonesia, atau yang biasa disebut, millenials. Â
Dengan pernyataan ini maka secara singkat diketahui bagaimana kegiatan memposting diri, dan cerita dalam insta-story atau keterkaitan individu dengan media sosialnya ini dapat merepresentasikan personalisasi diri penggunanya.
Lebih lanjut mengenai representasi diri dalam kegiatan insta-story. Â Social Identity Theory (SIT) menurut Tajfel & Turner, bahwa individu memiliki sebuah konsep pada dirinya sendiri dalam bersosialisasi dan mengidentifikasi dirinya sendiri. Karakteristik individu yang dipengaruhi oleh kolektivistik dalam sosialisasi dan komunikasi individu, antara lain:Â
- Personality Orientations, menggambarkan bagaimana orientasi individu pribadi dalam hubungan atau komunikasi dengan orang lain. dengan orang lain.Â
- Individual Values, yaitu nilai-nilai kepribadian yang dimiliki individu untuk menjaga dan memelihara kepercayaan dirinya dalam berkomunikasi.Â
- Self Constractuals, penggambaran bagaimana seorang individu mengekspresikan diri ketika mereka berkomunikasi dengan orang lain.
Erving Goffman dan teori dramaturgi nya yang sangat cocok untuk topik ini dan dia menyajikan interpretasi alternatif tentang hubungan antara budaya dan citra/ representrasi diri. Goffman mengatakan bahwa interaksi sosial antar individu pada dasarnya adalah sebuah pertunjukan;konseptualisasi unik pembentukan identitas melalui metafora dramaturgi ini sangat berlaku untuk analisis diri di dunia online saat ini.
Teori ini melihat individu ibarat memainkan sebuah pertunjukkan di panggung. Di dalam panggung itu terdiri dari pangung depan (Front stage) dan Panggung belakang  (Back stage).