Mohon tunggu...
Muslim Azhari
Muslim Azhari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Halloween, Tradisi Unik yang Memiliki Kisah Panjang

29 Oktober 2018   14:13 Diperbarui: 29 Oktober 2018   14:35 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tricks or Treat, Halloween. Siapa yang tidak tahu tentang perayaan Halloween, tradisi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di dunia barat ini, selalu dirayakan di penghujung bulan Oktober, tepatnya tanggal 31 Oktober. Berpakaian seram layaknya pemeran film horror, mulai dari Dracula, Penyihir, hingga Zombie. 

Tradisi ini disenangi dan selalu dinanti oleh semua lapisan usia, terutama anak-anak. Mengapa??karena setiap anak-anak pada malam Halloween akan berkeliling ke rumah-rumah warga untuk mengganggu mereka dengan kata "Tricks or Treat" dengan maksud "berikan kami permen atau rumah anda akan kami jahili". 

Dan setiap anak-anak selalu kebanjiran permen pada malam itu. Tetapi apakah Halloween hanya sebatas perayaan seperti itu???tentu tidak, setiap tradisi memiliki latar belakang baik dari segi budaya ataupun alasan lainnya. Mari kita bahas asal mula tradisi Halloween di dunia barat ini.

Perayaan Halloween di kultur Barat telah menjadi bagian dari tradisi kebudayaan modern mereka yang mana banyak orang tidak menyadari bahwa hari libur sekuler tersebut sebenarnya memiliki asal-usul yang sakral. 

Banyak negara mengusung tema Halloween walaupun mereka tidak menyadari asal-usul dari Halloween ini walaupun dikebudayaan negara tersebut tidak mengenal istilah Halloween, seperti pesta kostum dengan pakaian beragam jenis mulai dari seperti Vampir hingga ala Frankenstein ataupun yang terinspirasi dari film seperti The Crow.

Pada kenyataannya istilah Halloween berasal dari istilah "All Hallows Eve" jauh lebih kuno daripada apa yang disadari oleh banyak orang. Dengan banyaknya percampuran unsur keyakinan di masa awal peradaban Eropa yang menghormati dan memuja arwah leluhur, serta takut akan efek yang terjadi dalam perubahan musim dimana mereka memuja unsur alam, membuat Halloween merupakan sebuah gabungan dari banyak tradisi dalam ribuan tahun yang menghormati dan menyembah orang yang telah mati.

Hingga abad ke-19 di eropa terdapat hari libur pagan untuk menghormati perayaan yang bernama perayaan Samhain yang merupakan penggagas dan revivalis kepercayaan pagan di Eropa, perayaan Samhain ini secara umum dikenal sebagai nenek moyang perayaan Halloween pada masa kini. 

Perayaan Halloween yang kini tidak lebih dari sekedar pesta kostum selalu erat dengan salah satu aksesoris dekorasi, Labu Kuning yang dibentuk sedemikian rupa. Dekorasi labu tersebut biasa disebut Jack O'Lantern. Tahukah anda kalau sejarah Jack O'Lantenr ternyata cukup menyeramkan.

Dalam cerita rakyat Irlandia, Jack O'Lantern berasal dari seorang sosok bernama Stingy Jack. Stingy Jack digambarkan sebagai seorang pemabuk dan tukang bohong, dia berbohong pada siapapun baik itu keluarga, orang tua, pacar, teman bahkan iblis. Dikisahkan bahwa Stingy Jack bahkan beberapa kali menipu iblis. 

Jack meminta sang Iblis berubah menjadi koin emas untuk membayar minumannya, sebagai gantinya Jack menawarkan jiwanya untuk dimiliki sang Iblis nanti. Sang Iblis pun berubah menjadi koin emas. Namun alih-alih dibayarkan, koin emas itu masuk saku baju Jack dengan sebuah salib yang dimaksudkan agar si Iblis tidak berubah lagi.

Cerita lain menyebutkan Jack meminta Iblis untuk memanjat pohon apel dan mengambilkannya untuknya dengan tawaran yang sama, jiwanya. Iblis pun mengambilkan buah apel tersebut dan melemparkannya pada Jack. Setelah itu Jack memasang salib di pohon tersebut hingga akhirnya Iblis pun terperangkap di atas pohon. Ketika meninggal Jack tidak diterima dimanapun, dia tidak bisa masuk surga dan neraka pun tidak menerimanya karena dia telah menipu Iblis. Akhirnya arwah Jack bergentayangan di bumi dengan bekal bara api sebagai penerangnya. Jack menyimpan bara api tersebut dalam sebuah labu dan sering menakuti orang-orang dengan sosok seorang yang sedang membawa lentera. Hal inilah yang kemudian membuatnya dikenal sebagai Jack O'Lantern. Masyarakat Irlandia membuat bentuk labu yang diukir sedemikian rupa kemudian disimpan didepan rumah mereka dengan tujuan agar Jack O'Lantern tidak menganggu mereka. Ukiran mata dan tawa menyeringai tersebut disebutkan sebagai bentuk refleksi wajah Jack O'Lantern.

Baca juga : (Office Romance Eps. 1)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun