Disusun Oleh : Ghina azharia, Dr. Eka Titi Andaryani, S. Pd., M. Pd.
Email : ekatitiandarvani@mail.unnes.ac.id
Mahasiswa/Mahasiswi PGSD FIPP, Dosen PGSD FIPP Universitas Negeri Semarang
ABSTRACT
The development of the elementary school curriculum is a key factor in improving the quality of basic education. The method used in this research is a literature study or library research. Researchers attempted to gather bibliographic data, read, take notes, and process various information about Challenges and Strategies in Elementary School Curriculum Development: Enhancing the Quality of Basic Education. Results of Discussion: This article discusses the challenges in developing the elementary school curriculum and identifies strategies to overcome these challenges. Conclusion: By implementing appropriate strategies, the challenges in curriculum development can be overcome, supporting the improvement of the quality of basic education and the readiness of students for the future.
Keywords: Challenges, Strategies, Elementary School Curriculum
ABSTRAK
Perkembangan kurikulum sekolah dasar merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan atau library research. Peneliti berusaha mengumpulkan data pustaka, membaca, mencatat, serta mengolah berbagai informasi tentang  Tantangan dan Strategi Dalam Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar: Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dasar.Hasil Pembahasan: Artikel ini mengulas tantangan dalam pengembangan kurikulum sekolah dasar dan mengidentifikasi strategi untuk mengatasi tantangan tersebut. Kesimpulan: Dengan menerapkan strategi yang sesuai, tantangan-tantangan dalam pengembangan kurikulum dapat diatasi, mendukung peningkatan kualitas pendidikan dasar dan kesiapan siswa untuk masa depan.
Kata Kunci : Tantanga, Strategi, Kurikulum Sekolah Dasar
PENDAHULUAN
Pendidikan dasar merupakan fondasi penting dalam pembangunan sistem pendidikan suatu negara. Di banyak negara, pendidikan dasar diselenggarakan melalui Sekolah Dasar (SD), yang menjadi tahap awal dalam perjalanan pendidikan seorang anak. Dalam upaya untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan relevan, pengembangan kurikulum SD adalah elemen kunci yang harus diperhatikan secara serius. (Warsihna, 2023)
Di era modern yang dipengaruhi oleh perubahan cepat dalam teknologi, ekonomi global, dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks, pengembangan kurikulum SD menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran berbasis kompetensi ke dalam kurikulum untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang terus berubah. Selain itu, perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat juga memengaruhi kebutuhan pendidikan dasar. (Warsihna, 2023)
Artikel ini akan mengulas tantangan-tantangan tersebut dan mengeksplorasi berbagai  yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum SD guna meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Selain itu, artikel ini juga akan menyoroti pentingnya melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan ahli pendidikan, dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada kurikulum SD. Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendidikan dasar tetap relevan, efektif, dan dapat mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang dinamis. (Warsihna, 2023)
METODE
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan atau library research. Metode ini membatasi kegiatannya hanya pada memanfaatkan sumber kepustakaan untuk memperoleh data penelitiannya, tanpa melakukan riset lapangan. Peneliti berusaha mengumpulkan data pustaka, membaca, mencatat, serta mengolah berbagai informasi tentang  Tantangan dan Strategi Dalam Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar: Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dasar.
PEMBAHASAN
- Konsep Pengembangan KurikulumÂ
Konsep Pengembangan Kurikulum adalah suatu pendekatan atau kerangka kerja yang digunakan untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum dalam konteks pendidikan. Ini adalah proses yang sistematis untuk merencanakan dan menyusun apa yang akan diajarkan dan dipelajari di suatu institusi pendidikan. Konsep pengembangan kurikulum mencakup berbagai elemen, prinsip, dan langkah-langkah yang digunakan untuk menciptakan program pendidikan yang efektif dan relevan. Berikut adalah  rinci tentang konsep pengembangan kurikulum:
- Penentuan Tujuan Pendidikan: Konsep pengembangan kurikulum dimulai dengan menentukan tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Tujuan-tujuan ini harus jelas, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Tujuan pendidikan mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
- Analisis Kebutuhan: Setelah tujuan pendidikan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan. Ini melibatkan identifikasi kebutuhan siswa, kondisi lingkungan, perkembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang dapat memengaruhi pendidikan. Analisis ini membantu merancang kurikulum yang responsif terhadap realitas lokal dan global.
- Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran: Konsep pengembangan kurikulum melibatkan pemilihan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan kebutuhan siswa. Materi ini diorganisasi secara logis dan berurutan dalam berbagai mata pelajaran atau unit pembelajaran. Pemilihan materi juga harus mempertimbangkan berbagai sumber daya yang tersedia.
- Metode dan  Pengajaran: Proses ini mencakup pemilihan metode pengajaran dan  pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini dapat mencakup penggunaan teknologi, pembelajaran kolaboratif, proyek, diskusi, demonstrasi, dan berbagai pendekatan lain yang sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa.
- Penilaian dan Evaluasi: Bagian penting dari konsep pengembangan kurikulum adalah merencanakan metode penilaian dan evaluasi yang sesuai. Ini mencakup pengembangan instrumen penilaian, kriteria keberhasilan, dan proses evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan.
- Refleksi dan Revisi: Konsep ini juga menekankan pentingnya refleksi terhadap pelaksanaan kurikulum dan hasil evaluasi. Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa tujuan tidak tercapai atau ada masalah dalam pelaksanaan, maka perlu dilakukan revisi kurikulum untuk meningkatkan efektivitasnya.
- Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Proses pengembangan kurikulum juga melibatkan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, siswa, komunitas, dan ahli pendidikan. Ini memastikan bahwa berbagai perspektif dan kebutuhan dipertimbangkan dalam perencanaan kurikulum.
- Kontinuitas dan Perbaikan Berkelanjutan: Pengembangan kurikulum bukanlah proses yang sekali jalan. Ini harus berkelanjutan dan responsif terhadap perubahan dalam pendidikan dan masyarakat. Kurikulum perlu diperbarui dan disesuaikan secara berkala agar tetap relevan dan efektif.
Konsep pengembangan kurikulum adalah pendekatan yang holistik dan terstruktur untuk merencanakan dan mengelola pendidikan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. (Dewi, 2019)
- Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah proses yang kompleks yang melibatkan sejumlah prinsip dasar untuk memastikan bahwa kurikulum yang dihasilkan efektif dan relevan. Berikut adalah lima prinsip pengembangan kurikulum beserta nya secara rinci:
- Prinsip Keselarasan (Alignment): Prinsip ini menekankan pentingnya keselarasan antara tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian. Keselarasan ini memastikan bahwa semua elemen kurikulum berkontribusi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kurikulum harus dirancang sedemikian rupa sehingga semua komponen saling mendukung dan tidak bertentangan satu sama lain.
- Prinsip Relevansi: Kurikulum harus relevan dengan kehidupan siswa dan kebutuhan masyarakat. Ini berarti materi pembelajaran harus memiliki relevansi nyata dalam menghadapi tantangan dan peluang yang dihadapi siswa dalam dunia nyata. Kurikulum yang relevan akan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan memungkinkan mereka mengaitkan apa yang dipelajari dengan pengalaman mereka sehari-hari.
- Prinsip Berkelanjutan (Sustainability): Prinsip berkelanjutan mengacu pada kemampuan kurikulum untuk tetap relevan dan efektif seiring berjalannya waktu. Ini melibatkan pembaruan dan penyesuaian berkelanjutan agar kurikulum tetap sesuai dengan perkembangan baru dalam pendidikan, teknologi, dan masyarakat. Kurikulum harus dapat mengikuti perubahan dan mengejar perkembangan yang terus muncul.
- Prinsip Keterlibatan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Involvement): Dalam pengembangan kurikulum, penting untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, siswa, ahli pendidikan, dan komunitas. Keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan kurikulum membantu memastikan bahwa berbagai perspektif dan kebutuhan dipertimbangkan. Ini juga meningkatkan penerimaan dan dukungan terhadap kurikulum yang dihasilkan.
- Prinsip Keadilan (Equity): Prinsip ini menekankan pentingnya memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan dapat diakses dan memberi manfaat kepada semua siswa tanpa diskriminasi. Keadilan dalam kurikulum berarti bahwa setiap siswa, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya mereka, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Ini melibatkan perencanaan yang cermat untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa dan meminimalkan disparitas dalam pendidikan. (Sumarsih, 2022)
- Tantangan dalam Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar
Pengembangan kurikulum di tingkat Sekolah Dasar (SD) melibatkan sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam pengembangan kurikulum SD beserta nya secara rinci:
- Tantangan Keselarasan Tujuan Pendidikan: Salah satu tantangan utama dalam pengembangan kurikulum SD adalah memastikan bahwa tujuan pendidikan yang ditetapkan sejalan dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Tujuan pendidikan harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang relevan dengan tahap perkembangan anak SD. Keselarasan ini penting agar kurikulum dapat menghasilkan hasil yang diharapkan dan sesuai dengan tuntutan dunia nyata.
- Tantangan Relevansi Materi Pembelajaran: Kurikulum SD harus memuat materi pembelajaran yang relevan dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Tantangan dalam hal ini adalah memilih materi yang relevan dengan kebutuhan masa kini, termasuk literasi digital, keterampilan sosial, dan pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan masyarakat.
- Tantangan Penyesuaian dengan Kemajuan Teknologi: Kemajuan teknologi terus berubah dengan cepat, dan kurikulum SD perlu terus menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran menjadi penting, dan guru serta siswa harus memahami cara menggunakannya secara efektif. Tantangan di sini adalah memastikan bahwa guru memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan bahwa infrastruktur teknologi tersedia di semua SD.
- Tantangan Peningkatan Kualitas Pengajaran: Peningkatan kualitas pengajaran merupakan tantangan penting dalam pengembangan kurikulum SD. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikan kurikulum dengan efektif. Dukungan pelatihan yang tepat dan kontinyu untuk guru perlu disediakan.
- Tantangan Evaluasi dan Penilaian yang Akurat: Proses evaluasi dan penilaian yang akurat diperlukan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Tantangan dalam hal ini adalah merancang instrumen penilaian yang relevan, adil, dan sesuai dengan kurikulum. Evaluasi juga harus mencakup aspek keterampilan sosial, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.
- Tantangan Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Keterlibatan orang tua dan komunitas sangat penting dalam pendidikan dasar. Tantangan di sini adalah memastikan bahwa orang tua dan komunitas terlibat secara aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak. Ini melibatkan komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang tua serta pemberian informasi yang relevan.
- Tantangan Pengelolaan Waktu dan Kurikulum yang Padat : Tantangan lain adalah pengelolaan waktu yang terbatas di dalam kurikulum yang padat. Guru harus merencanakan pembelajaran dengan efisien untuk mencakup semua mata pelajaran dan aktivitas ekstrakurikuler. Kurikulum yang padat juga dapat menciptakan tekanan pada siswa, sehingga perlu mempertimbangkan beban kerja siswa yang seimbang.
- Tantangan Pendekatan Inklusif: Kurikulum SD harus mencakup pendekatan inklusif yang memperhitungkan keberagaman siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus. Tantangan di sini adalah merancang kurikulum yang mendukung inklusi dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada siswa yang membutuhkan.
Mengatasi tantangan-tantangan ini dalam pengembangan kurikulum SD adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses ke pendidikan berkualitas. Hal ini juga memerlukan kerja sama antara pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat. (Indarta, 2022)
- Â Strategi dalam Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar
- Mengatasi tantangan dalam pengembangan kurikulum SD memerlukan  yang teliti dan terarah. Berikut adalah beberapa  yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan tersebut:
- Penyelarasan Tujuan Pendidikan: Penyelarasan tujuan pendidikan melibatkan proses komunikasi dan konsultasi antara para ahli pendidikan, guru, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menetapkan tujuan pendidikan yang relevan dan sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan siswa, tujuan nasional, serta visi dan misi sekolah. Para ahli pendidikan membawa pengetahuan teoritis dan penelitian terbaru ke meja diskusi, sementara guru memberikan wawasan praktis tentang kondisi di lapangan. Hasilnya adalah definisi tujuan yang lebih baik yang membimbing pengembangan kurikulum yang efektif.
- Relevansi Materi Pembelajaran : Relevansi materi pembelajaran adalah upaya berkelanjutan untuk menjaga agar kurikulum tetap sesuai dengan perkembangan terbaru dalam teknologi, masyarakat, dan dunia nyata. Ini melibatkan proses rutin peninjauan dan pembaruan kurikulum untuk memastikan bahwa materi pembelajaran mencerminkan tantangan dan peluang saat ini. Melibatkan spesialis dan praktisi industri dalam perencanaan kurikulum membantu mengidentifikasi tren terbaru dan aspek praktis yang harus dimasukkan dalam pembelajaran.
- Penyesuaian dengan Kemajuan Teknologi: Menyediakan pelatihan teknologi yang berkelanjutan untuk guru agar mereka dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Memastikan bahwa infrastruktur teknologi yang memadai tersedia di semua sekolah.
- Peningkatan Kualitas Pengajaran: Peningkatan kualitas pengajaran melibatkan upaya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru. Ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan. Mendorong pertukaran pengalaman dan praktik terbaik antar guru memfasilitasi pembelajaran berkelanjutan. Memberikan mentor bagi guru baru membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan mengembangkan keterampilan pengajaran.
- Evaluasi dan Penilaian yang Akurat: Evaluasi dan penilaian yang akurat melibatkan merancang instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan mencakup beragam aspek, termasuk keterampilan sosial dan kemampuan berpikir kritis. Menggunakan berbagai metode penilaian, termasuk penilaian formatif (sepanjang proses pembelajaran) dan penilaian sumatif (akhir pembelajaran), membantu dalam mengukur pencapaian siswa secara komprehensif. Evaluasi yang baik memberikan informasi berharga untuk perbaikan kurikulum dan pengajaran.
- Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Keterlibatan orang tua dan komunitas adalah strategi yang penting dalam mengatasi tantangan pengembangan kurikulum. Ini melibatkan penyelenggaraan pertemuan orang tua secara teratur, di mana guru dan staf sekolah dapat berinteraksi dengan orang tua untuk berbagi informasi tentang perkembangan akademik anak-anak mereka. Selain itu, saluran komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang tua harus dibangun untuk memungkinkan pertukaran informasi yang berkelanjutan. Melibatkan orang tua dan komunitas dalam proyek-proyek sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler juga memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat, yang penting untuk mendukung pendidikan anak-anak.
- Pengelolaan Waktu dan Kurikulum yang Padat: Pengelolaan waktu dan kurikulum yang padat melibatkan merencanakan pembelajaran yang efisien dengan memprioritaskan materi yang paling penting. Kurikulum harus dirancang dengan hati-hati untuk memastikan bahwa tidak ada tumpang tindih atau duplikasi yang tidak perlu. Mengintegrasikan beberapa mata pelajaran jika memungkinkan, seperti mengajarkan konsep matematika melalui ilmu pengetahuan alam, dapat mengurangi beban siswa. Selain itu, mengurangi beban tugas rumah yang berlebihan bagi siswa juga membantu mengelola waktu dan menghindari kelelahan siswa.
- Pendekatan Inklusif: Pendekatan inklusif melibatkan merancang kurikulum yang mendukung inklusi siswa dengan kebutuhan khusus. Ini mencakup pengembangan metode pengajaran yang beragam dan fleksibel agar dapat disesuaikan dengan berbagai gaya belajar dan kebutuhan siswa. Memberikan dukungan individual kepada siswa dengan kebutuhan khusus, seperti guru pendamping atau bahan ajar yang disesuaikan, adalah bagian penting dari pendekatan inklusif. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa fasilitas fisik sekolah, seperti aksesibilitas, juga ramah inklusi.
- Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Keterlibatan pemangku kepentingan adalah upaya untuk menggandeng semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, termasuk guru, orang tua, siswa, dan komunitas lokal. Hal ini dapat dicapai dengan mengadakan forum diskusi dan konsultasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum. Mendengarkan masukan dari semua pihak membantu dalam pengambilan keputusan terkait kurikulum yang lebih baik dan lebih inklusif.
- Pengembangan Kurikulum Berkelanjutan: Pengembangan kurikulum berkelanjutan adalah upaya untuk memastikan bahwa kurikulum terus berkembang dan memperbarui agar tetap relevan dengan perubahan dalam pendidikan dan teknologi. Ini melibatkan pembentukan tim pengembangan kurikulum yang bertugas untuk terus memantau dan mengevaluasi kurikulum. Tim ini juga harus mengikuti perkembangan dalam pendidikan, tren teknologi, dan kebutuhan siswa. Peninjauan berkala dan pembaruan kurikulum perlu dilakukan agar pendidikan tetap relevan dan efektif dalam mempersiapkan siswa untuk masa depan.
- Pemanfaatan Sumber Daya Eksternal: Pemanfaatan sumber daya eksternal dalam pengembangan kurikulum adalah praktik penting yang dapat membawa manfaat besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini melibatkan kerjasama dan keterlibatan organisasi non-pemerintah, lembaga swasta, dan asosiasi profesi dalam proses perancangan, evaluasi, dan pembaruan kurikulum sekolah. Salah satu manfaat utama dari pemanfaatan sumber daya eksternal adalah peningkatan beragamnya perspektif dan pengetahuan yang dapat dimasukkan dalam kurikulum. Organisasi non-pemerintah, lembaga swasta, dan asosiasi profesi sering memiliki keahlian khusus dan pengalaman yang dapat menjadi tambahan berharga untuk isi kurikulum. Mereka dapat membantu mengidentifikasi tren terbaru dalam industri atau bidang tertentu yang relevan dengan program pendidikan, sehingga siswa akan lebih siap menghadapi dunia nyata setelah lulus. Selain itu, pemanfaatan sumber daya eksternal juga dapat membuka peluang untuk mengintegrasikan praktik-praktik terbaik yang sudah teruji dalam dunia kerja atau industri. Misalnya, lembaga swasta dapat berkontribusi dengan memberikan wawasan tentang kebutuhan tenaga kerja dan keterampilan yang diperlukan dalam industri mereka. Sebuah asosiasi profesi dapat membantu dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan standar industri dan persyaratan sertifikasi.
- Mengatasi tantangan dalam pengembangan kurikulum memerlukan upaya kolaboratif dan komitmen dari semua pemangku kepentingan. - ini harus diterapkan dengan cermat dan disesuaikan dengan konteks pendidikan lokal untuk mencapai hasil yang terbaik dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar. (Mubarak, 2018)
- KESIMPULAN
- Dalam pengembangan kurikulum sekolah dasar, sejumlah tantangan muncul yang memerlukan strategi yang cermat dan terencana. Salah satu tantangan utama adalah menjaga agar tujuan pendidikan tetap relevan dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Ini melibatkan keterlibatan aktif dari para ahli pendidikan, guru, dan pemangku kepentingan lainnya dalam proses penetapan tujuan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak. Selain itu, untuk memastikan kurikulum tetap relevan dan responsif terhadap perubahan, perlu ada mekanisme yang memungkinkan peninjauan berkala dan pembaruan materi pembelajaran agar mencerminkan perkembangan teknologi, masyarakat, dan dunia nyata.
- Selain itu, pengelolaan kualitas pengajaran, penyesuaian dengan kemajuan teknologi, dan keterlibatan orang tua, komunitas, serta pemangku kepentingan lainnya merupakan komponen penting dalam mengatasi tantangan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dasar. Penekanan pada penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan dukungan bagi guru dalam mengembangkan keterampilan mereka adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Selain itu, melibatkan orang tua, komunitas, dan semua pemangku kepentingan dalam proses pengembangan kurikulum adalah kunci keberhasilan dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan relevan bagi semua siswa. Dengan menjalankan strategi-strategi ini, kita dapat menghadapi tantangan dan terus meningkatkan kualitas pendidikan dasar, memberikan bekal yang kuat bagi generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, D., R. (2019). Pengembangan Kurikulum di Indonesia dalam Menghadapi Tuntutan
Abad Ke-21. Jurnal As - Salam, 8 (1): 1 - 22.
Indarta, Y., dkk.  (2022).  Relevansi Kurikulum  Merdeka  Belajar dengan  Model  Pembelajaran
Abad 21 dalam Perkembangan Era Society 5.0. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2),
3011--3024.
Mubarak, R. (2018). Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar. Jurnal Madrasah, 5 (2): 25 --
48.
Sumarsih,  I.,  dkk.  (2022). Analisis   Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah
Penggerak  Sekolah  Dasar. Jurnal Basicedu, 6(5), 8248--8258.
Warsihna, J., dkk (2023). Antangan dan Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka pada
Jenjang SD: Sebuah Temuan Multi-Perspektif. Jurnal Teknologi Pendidikan. 11 (1):
296 -- 311.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H