Semarang (13/02/2021) - Penyebaran virus corona atau COVID-19 yang hingga kini belum bisa dikendalikan membuat banyak orang kini ekstra menjaga kebersihan. Tak hanya kebersihan tubuh, termasuk benda-benda yang digunakan hingga spot-spot rumah yang mungkin bisa jadi tempat menempelnya virus.
Untuk membersihkan barang-barang secara maksimal, bisa menggunakan cairan pembersih sekaligus desinfektan untuk membunuh mikroorganisme, termasuk virus dan bakteri.Acara diakhiri dengan praktik langsung, Mahasiswa KKN meminta salah satu peserta untuk ikut langsung mencoba membuat disinfektan dengan didampingi oleh pemateri dengan alat dan bahan yang sudah disediakan, peserta dipandu dari persiapan alat dan bahan, proses pembuatan, hingga penyemprotan pada beberapa perabotan rumah tangga. Kemudian seletah menyelesaikan rangkaian acara sosialisasi acara ditutup dengan sesi foto bersama Mahasiswa KKN dengan peserta sosialisasi.
Sayangnya, permintaan desinfektan dan hand sanitizer yang membludak membuat beberapa orang kesulitan untuk mendapatkannya. Tak perlu khawatir, sebab bisa membuat cairan desinfektan sendiri di rumah dengan bahan bahan yang mudah dijumpai.
Jumlah kasus corona di Indonesia semakin meningkat. Di semarang jumlah kasus positif menduduki angka yang tinggi menyentuh 22.921 kasus. Pada kondisi ini cara memutus rantai penularan Covid-19 adalah dengan menjaga kebersihan dengan membunuh virus Covid-19 salah satunya adalah disinfektan yang disemprotkan atau diusap pada berbagai benda mati yang mungkin terpapar virus.
Maka diadakan sosialisasi dan pembuatan disinfektan kepada warga kelurahan Bulusan. Sehingga nantinya masyarakat dapat mengetahui pembuatan disinfektan yang benar dan menggunakan bahan yang mudah didapatkan.
Disinfektan dapat digunakan untuk membersihkan permukaan benda dengan cara mengusapkan larutan disinfektan pada bagian yang terkontaminasi, misalnya pada lantai, dinding, permukaan meja, daun pintu, saklar listrik dll. Penggunaan disinfektan dengan teknik spray atau fogging telah digunakan untuk mengendalikan jumlah antimikroba dan virus di ruangan yang berisiko tinggi.
Pada ruangan yang sulit dijangkau biasanya digunakan sinar UV dengan panjang gelombang tertentu. Proses ini akan mencegah penularan mikroorganisma patogen dari permukaan benda ke manusia.
Terdapat beberapa produk disinfektan yang direkomendasikan untuk disinfeksi, misalnya sodium hipoklorit, amonium kuarterner (sejenis deterjen kationik), alkohol 70 % dan hidrogen peroksida. Perhatikan petunjuk penggunaan pada label agar produk dapat digunakan dengan efektif dan aman. Perlu diperhatikan, konsentrasi disinfektan yang digunakan serta waktu kontak antara objek dengan disinfektan (antara 1 hingga 10 menit tergantung dari jenis disinfektan).
Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan sarung tangan dan pastikan ventilasi yang baik untuk mengurangi paparan pada saat menggunakan disinfektan. Virus Covid-19 diketahui memiliki lapisan dinding virus yang tersusun dari amplop lipoprotein yang membungkus RNA di bagian dalamnya. Agar virus ini bisa mati, maka dibutuhkan bahan yang mampu merusak amplop dan material di dalamnya.
Amplop ini tidak bisa dihancurkan dengan air saja, sehingga perlu bahan lain yaitu alkohol atau surfaktan (yang banyak dipahami oleh masyarakat sebagai sabun) sesuai saran WHO disinfektan rumah tangga biasa, termasuk sabun atau larutan pemutih yang diencerkan, dapat menonaktifkan coronavirus pada permukaan di dalam ruangan.
Coronavirus merupakan virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak. Disinfektan dapat merusak lapisan lemak tersebut, sehingga membuat coronavirus "cukup lemah" dibandingkan dengan norovirus yang merupakan non-enveloped virus (virus tanpa selubung) dan virus lainnya yang memiliki cangkang protein yang lebih kuat.
Mahasiswa KKN Tim 1 2021 Universitas Diponegoro melaksanakan sosialisasi dan praktik pembuatan disinfektan kepada Warga Kelurahan Bulusan yang dilaksanakan pada hari Minggu (31/01/2021) yang diikuti oleh beberapa warga RW 3 RT 6 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, acara dilaksanakan di balai RW dengan menerapkan protokol kesehatan.
Acara dimulai dengan koordinasi dengan ketua RW dan RT setempat untuk mempersiapkan tempat dan alat yang diperlukan dalam proses sosialisasi, kemudian dilanjutkan dengan koordinasi dengan peserta sosialisasi dan pembagian leaflet, masker, serta hand shoap, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai pengantar tentang disinfektan hingga praktik pembuatan disinfektan secara langsung oleh mahasiswa dan warga peserta sosialisasi. Mahasiswa KKN memaparkan materi mengenai karakteristik covid-19, gejala, pencegahan, dan penanganan pada kasus positif covid-19.
Setelah dijelaskan mengenai materi pengantar covid-19 Mahasiswa KKN menjelaskan mengenai peran disinfektan dalam pencegahan transmisi penularan virus, terutama pada benda mati pada tempat umum atau bagian luar rumah yang berisiko terpapar virus karena tersentuh oleh banyak orang. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa produk rekomendasi dari LIPI dan konsentrasi pengenceran yang diperlukan serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan disinfektan mandiri ini.
Selanjutnya ditayangkan video tutorial pembuatan disinfektan dirumah dengan alat dan bahan yang rumahan yang mudah dijumpai dilengkapi dengan petunjuk cara pembuatan, perbandingan pengenceran dengan air, dan cara pemakaian untuk disinfeksi spot-spot yang berisiko terpapar virus di sekitar rumah sesuai rekomendasi dari WHO dan Kementerian Kesehatan.
Alat dan bahan yang mudah ditemukan dirumah diharapkan dapat mempermudah warga untuk memenuhi kebutuhan disinfektan secara mandiri di rumah, sehingga permintaan disinfektan menjadi normal Kembali dan kelangkaan di pasar dapat teratasi dengan baik serta harga menjadi stabil Kembali.
Dengan adanya program KKN ini diharapkan dapat bermanfaat untuk Warga Kelurahan Bulusan, khususnya  warga RT 6 RW 3. Masyarakat diharapkan dapat hidup dengan lebih sehat dan waspada terhadap covid-19, serta dapat membuat sendiri disinfektan rumahan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap persediaan yang terbatas namun dapat efisien mencegah transmisi penularan covid-19 di lingkungan sekitar
Penulis : Azhari Baidhowi, Informatika, KKN TIM 1 Universitas Diponegoro, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Dosen Pemimbing : dr. Dea Amarilisa Adespin, M.Kes
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI