Kalisegoro, Semarang - Selasa (12/01) Jalan merupakan sarana manusia dalam mobilisasi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Banyak kegiatan yang dapat terjadi di setiap lajur jalan, karena tidak hanya sebagai sarana transportasi jalan juga menunjang kegiatan ekonomi. Hal tersebut cukup menjelaskan betapa pentingnya jalan bagi suatu wilayah. Lalu apa yang terjadi apabila sebuah wilayah tidak memiliki informasi yang memadai mengenai jaringan jalan?
Untuk itu diperlukan peta sebagai media penyampai informasi kepada para pembacanya. Selain itu peta jaringan jalan juga dapat digunakan oleh pemegang kekuasaan setempat untuk perencanaan kegiatan atau pembangunan wilayahnya.
Dalam peranannya dalam mewujudkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) adanya peta jaringan jalan dapat menunjang dua tujuan yaitu poin delapan dan sebelas dari SDGs yaitu Pekerjaan dan Pertumbuhan Ekonomi serta Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.Â
Mahasiswa Undip melakukan survei pemetaan jaringan jalan di Kelurahan Kalisegoro sejak tanggal 12 Januari 2021. Jaringan jalan yang dipetakan meliputi Jalan Utama, Jalan Sekunder, dan Jalan Gang. Selain itu survei juga dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan berupa nama jalan, lebar jalan, panjang jalan (diukur secara tidak langsung melalui perangkat lunak komputer ArcGIS), dan dilengkapi foto untuk dokumentasi jalan.
Hasil dari pengolahan peta kemudian dicetak dan dijadikan Pentung (Peta Gantung) untuk kemudian diserahkan ke Kantor Kelurahan Kalisegoro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H