Tarik napas dulu lalu embuskan. Lakukan beberapa kali sampai kamu lebih tenang dan sedikit lega. Setelahnya berhentilah berpikir, biarkan otakmu istirahat barang sejenak.
Gunakanlah beberapa detik, berapa menit, berapa jam, atau berapa pun waktu yang kamu butuhkan untuk menenangkan pikiran. Biarkan dirimu rileks terlebih dahulu. Tidak masalah untuk rehat sejenak. Cobalah mencari udara segar di luar atau cobalah memakan cokelat, es krim, atau apa pun itu yang bisa membuatmu nyaman–selama bukan hal-hal yang dilarang.
Tidak masalah jika kamu ingin pergi dari keramaian, tetapi itu bukan berarti kamu boleh menarik diri dari lingkungan, ya. Itu dua hal yang berbeda.
Kemudian, pastikan kamu mengambil jeda dalam waktu yang sewajarnya. Jangan sampai kelamaan merenung dan berakhir menunda banyak pekerjaan. Kalau seperti ini namanya kabur dari kenyataan dan kewajiban.
3. Ingat kembali tujuan.
Kalau kamu adalah orang yang pernah menuliskan tujuan-tujuan hidupmu sebelumnya maka bukalah kembali catatan-catatan itu. Bantu dirimu mengingat kembali tujuan dengan itu.
Namun, jika kamu bukan orang yang pernah menuliskan tujuan sebelumnya maka sekarang merenunglah dan tanyakan pada dirimu sendiri apa hal-hal yang sebenarnya kamu inginkan. Di sini, kamu hanya perlu jujur pada diri sendiri. Memang bukan hal yang mudah, tetapi saya percaya kamu bisa!
Jika kamu sudah mengingat dan menemukan kembali tujuanmu, catat ya dan akan lebih bagus jika dipajang di tempat yang mudah terlihat supaya kamu selalu ingat.
4. Bersyukur.
Bersyukurlah untuk apa-apa yang telah kamu miliki dan apa-apa yang belum kamu miliki. Berhentilah melihat keluar, lihatlah dirimu sendiri. Perhatikan baik-baik, bukankah ada begitu banyak hal yang bisa kamu syukuri? Di antaranya, kamu masih bisa melihat dan masih bisa membaca artikel ini, kamu juga masih bisa bernapas, kamu masih hidup, dan masih ada banyak lagi.
Kagum dan termotivasi akan pencapaian orang lain itu boleh, tetapi jangan membandingkan dirimu dengan mereka. Bisa-bisa kamu akan mulai merendahkan diri sendiri pun merasa iri. Ingat untuk selalu fokus pada tujuanmu, ya! Dan bersyukurlah kepada-Nya atas segalanya. Bukankah Dia tidak mungkin menciptakanmu dengan sia-sia?