Hal ini akan menjadikan anak tumbuh dengan sikap yang kurang menghargai uang. Sikap inilah yang pada akhirnya membuat anak menjadi pribadi yang kurang bijak dalam penggunaan uang. Mereka akan membelanjakan uang untuk barang atau benda yang mereka sukai bukan mereka butuhkan.
Memberikan pendidikan finansial kepada anak bukan hanya soal mengajari mereka tentang uang. Namun pendidikan finansial lebih dari itu, selain memberi mereka pelajaran tentang uang kita juga perlu memberi pengatahuan tentang mengelola uang. Dengan memberikan literasi finansial, diharapkan anak akan lebih bijak dalam membelanjakan uang yang mereka miliki.
Peranan orang tua sebagai sumber petama anak dalam mengenal uang tidak bisa diabaikan. Pola belajar anak yang lebih menekankan apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar menjadikan orag tua sebagai rol medel yang akan dicontohkan oleh anak dalam melakukan manajemen keuangan. Selain orang tua, peranan guru di sekolah juga tidak dapat dipisahkan.
Sekolah sebagai tempat anak mengenal hal-hal baru merupakan tempat yang sangat penting bagi anak untuk mengenal pendidikan keuangan. Berbagai transaksi jual beli serta belanja anak terjadi di sekolahan. Oleh karena itu, guru perlu melakukan sinergisitas dengan orang tua dalam hal memberikan pengawasan serta pengarahan dalam hal pendidikan finansial terhadap anak.
Fakhry Azhar, Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Peradaban
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H