"Bagus tuh. Nanti aku bisa minta ajari, kalau kamu berkenan."
"Tentu. Tentu aku tidak keberatan."
Percakapan hari itu masih berlanjut, tapi cuma Lia yang mendominasi percakapan. Aku cuma menyahuti dengan tertawa atau berdehem pendek. Sampailah lonceng tanda jam masuk dipukul, kami pun bergegas kembali ke kelas.
"Az, aku punya pertanyaan serius," ujar Lia saat kembali ke kelas.
"Apa itu?"
"Kapan terakhir kamu pacaran?"
"Pacaran itu berarti hubungan timbal balik saling menyukai antara lelaki dan wanita kan? Kalau yang itu, belum pernah aku."
"Kalau begitu, kamu harus belajar lebih keras, Az. PDKT-mu dengan Syifa tidak akan maju-maju kalau kamu terus seperti siput sakit gigi macam tadi, Az."
"Aku bukan siput sakit gigi. Tadi itu aku gugup."
"Suka-suka kamu lah, Az. Tapi ingat, aku sudah membantu. Sisanya itu urusan kamu. Ah untuk urusan hari ini saja, kamu sepertinya harus membayarku 30 juta rupiah."