Paling gampangnya gini. Jumlah pemilih Pilkada DKI Jakarta itu 7.439.149 orang. Sementara basis polling Intans di Facebook itu, balik lagi berkisar 12-15 juta pengguna facebook. Beda basis datanya hampir 5 jutaan.
Maka wajar saja kalau Usman Hamid, Co Founder Change.org jadi skeptis dengan polling Intrans. “Maka kehadiran polling seperti Intrans tidak bisa dikatakan mewakili suara pemilih DKI Jakarta, saya masih percaya pada survey yang dilakukan secara kuantitatif oleh lembaga survey,” katanya. [4]
Jika pemilih DKI Jakarta ≠ pengguna facebook di DKI Jakarta, lantas ngapain juga polling Facebook Lead ini diangkat? Bukannya hasilnya tidak bisa merepresentasikan pemilih DKI Jakarta. Apa maksudnya? Tentu saja buat menggiring opini publik!
Ngomong-ngomong soal giring opini ini, yuk kita telisik siapa sebenarnya Andi Saiful Haq, direktur Instrans ini. Ternyata dia adalah caleg DPR dari Hanura Dapil 2 DKI Jakarta pada pileg 2014. [5] Dan bukankah kita tahu sekarang ini Hanura dukung siapa dalam pilgub DKI Jakarta.
Referensi :
[1] http://www.antaranews.com/berita/603366/ahok-djarot-unggul-di-polling-facebook-lead-intrans
[2] https://apjii.or.id/downfile/file/PROFILPENGGUNAINTERNETINDONESIA2014.pdf
[4] http://jakarta.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Provinsi-DKI-Jakarta-2015.pdf
[6] http://www.rmol.co/read/2014/03/25/148619/Galang-Dana-untuk-Kampanye,-Andi-Terharu-Sambutan-Publik-